Tadinya sih sudah berada pada tahapan pasrah pada yang diAtas, mengingat dengan menyandang status sebagai ASN Kabupaten Badung yang tidak masuk kategori sebagai pelayanan publik, sampai hari ini pun belum ada kejelasan kapan kami akan mendapatkan vaksin Covid-19 sebagaimana ASN yang sudah didahulukan hingga tahap ke-2 kemarin.
Berhubung ada kekhawatiran bakalan terkena Covid-19 sebagaimana sejawat lainnya, mengingat di rumah ada 3 lansia dan 3 anak yang pula rentan pada penyakit satu ini.
Namun demikian ada saja jalan yang ditunjukkan oleh-Nya.
Datang dari pasangan senior saya di masa kuliah pun dalam birokrasi pemerintahan saat ini, yang infonya sudah terdaftar pada jadwal vaksin di Rumah Sakit Bali Royal Hospital Renon namun karena ada upaya pemberian vaksin bagi pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar awal minggu kemarin, maka slot antrean vaksin atas nama yang sama di RS jadi kosong. Maka dicobalah kemarin untuk mengusulkan nama saya sebagai pengganti slot tersebut dan dikabulkan.
Kabar gembira ini tentu cukup mengagetkan mengingat saya gak melakukan persiapan apapun untuk agenda vaksin yang jadwalnya baru diketahui kemarin siang. Akan tetapi bersyukur juga bahwa sudah dua hari ini mencoba mengubah pola kebiasaan harian dimana aktifitas olahraga digeser ke sore hari sehingga harapannya pagi besok, tekanan darah gak drop karena capek berolahraga. Sip.
Akhirnya Vaksin juga
Sesuai jadwal yang diberikan, 19 Maret 2021 sedari pukul 10.00 wita sudah bisa mampir ke RS Bali Royal Hospital yang berlokasi di Renon, selatannya kantor Samsat. Saya tiba lebih awal karena beranggapan sama seperti halnya keberangkatan bandara, lebih baik menunggu daripada terlewati.
Persiapan pagi, sedapat mungkin menyempatkan diri berolahraga sekitar 20 menitan, lalu ngopi, sarapan dan melanjutkan aktifitas rutin mebanten. Berlanjut membantu si bungsu dan tengah mengerjakan pe-er sembari menunggu waktu berangkat tiba.
Saya memarkirkan kendaraan di parkir barat dekat kantor PDIP dan berjalan cukup jauh menuju pintu masuk masuk Rumah Sakit Bali Royal Hospital yang ada di bagian lobi. Info dari pak satpam, mereka masih menerapkan akses satu pintu untuk semuanya. Naik menuju bagian vaksin di lantai 4 menggunakan lift pengunjung di sisi belakang gedung, mendaftarkan diri dan melakukan uji kesehatan sebelum proses vaksin meliputi cek tensi dan gula darah. Setelah semua clear dan dipandang lolos uji, saya pun bisa mendapatkan vaksinasi tahap pertama.
Ruang tunggu observasi yang ada di lantai 4 RS Bros ini cukup luas. Beberapa kursi peserta vaksin diatur dengan jarak sesuai standar prokes dan terdapat toilet di sisi belakang. Sampai nama saya dipanggil kembali untuk menerima jadwal vaksin ke-2, tampaknya gak ada efek samping yang dirasakan mengganggu sebagaimana halnya beberapa kawan lain yang sudah mendapatkan vaksin Covid sejak awal.
Paling juga timbulnya rasa lapar yang begitu kuat serta keinginan untuk bobok bobok siang bareng yang tersayang, lantaran sampai didampingi pula sejak pagi tadi. Ha… becanda.
Ada rasa syukur bahwa pada akhirnya saya bisa ikut merasakan diVaksin juga meski datangnya bantuan berasal dari orang-orang yang saya kagumi selama ini.
Kemungkinan jalan yang ditunjukkan oleh-Nya ya memang seperti ini adanya.
Aniway, biar gak ramai… kesempatan Vaksin yang saya dapatkan hari ini adalah slot yang diperuntukkan bagi mereka yang berprofesi sebagai ASN dan memiliki KTP Denpasar, dimana orang yang namanya sudah terdaftar sejak awal, memiliki 2 persyaratan tersebut sehingga penggantinya pun wajib memenuhi 2 persyaratan diatas. Jadi masuknya Vaksin bukan dari jalur Umum loh ya, semoga bisa paham.
Comments
Post a Comment