Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2023

Sosialisasi Anti Korupsi

Sosialiasi ANTI KORUPSI pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Badung yang dilaksanakan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Badung Dr. Suseno, SH., MH, hari Kamis 30 November 2023 di Aula Satya Adhi Wicaksana kantor Kejaksaan Negeri Badung.  Agenda ini diikuti oleh 2 (dua) OPD teknis yaitu Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Badung, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung. Menghadirkan jajaran Eselon dan JF beserta Staf dari kedua perangkat daerah tersebut.  Hal-hal yang disampaikan sejak awal pertemuan adalah terkait Kewenangan Kejaksaan Negeri yang ditetapkan untuk lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa. Paparan tentang KKN atau Korupsi Kolusi Nepotisme, dengan penggunaan dasar hukum Tipikor UU nomor 31 Tahun 1999 utamanya yang berkaitan dengan Perbuatan Melawan Hukum, Perbuatan Penyalahgunaan Kewenangan, Suap Menyuap, Gratifikasi, Pungli/Pemerasan dalam Jabatan, Penggelapan dan Pemalsuan dalam Jabatan, serta Perbuatan Curang

Berburu #HPjadul jelang Pensiun

Masuk era pensiun berburu #HPjadul saya malah menemukan beberapa seri ponsel yang dulu jadi idaman banget buat dimiliki. Meski kondisinya ada yang gak sesuai harapan.  Handspring Treo 180. Ini dapetnya masih di area Denpasar, akhir tahun 2022 lalu. Sebuah PDA berbasis Palm yang bisa difungsikan sebagai perangkat ponsel menggunakan handsfree tambahan laiknya ponsel era jaman dulu. Fungsinya nyala normal, cuma patah pada bagian engsel cover depannya.  Vertu dan LV phone. Seri Fashion era jadul ini bisa dikatakan berat banget untuk sebuah ponsel dijamannya. Kabarnya karena menggunakan material logam dan dikerjakan secara khusus, membuat seri ini dijual teramat mahal saat itu. Vertu sendiri kalau tidak salah merupakan s1eri ponsel premiumnya Nokia dengan basis OS Symbian S40.  Motorola Dynatac. Kalau tidak salah perangkat ini masuk golongan telepon genggam seri awal yang bentukannya beneran besar saat digenggam, dan berat. Gak bisa masuk kantong rasanya. Tapi kalo buat pamer dijalanan, pas

Beban Pikiran Melanda

Beban Pikiran itu bertambah seiring berjalannya waktu. Jadi bertambah karena ada banyak urusan dan kepentingan, juga kewajiban. Baik sebagai seorang suami, sebagai seorang bapak, sebagai seorang anak, sebagai seorang adik, sebagai seorang asn, sebagai seorang pimpinan, sebagai seorang rekan, sebagai seorang bawahan, dan sebagai yang dituakan dalam lingkungan adat.  Semua hadir dalam satu waktu saat usia sedang berada di kepala empat.  Tetap bersyukur meski terkadang beban itu pada akhirnya menyakiti. Perasaan, Pikiran, dan Hati.  Tapi berusaha untuk selalu tersenyum dan merendahkan diri. Karena tanpa harus diukur dengan meteranpun, secara badan, tetap jadi lebih tinggi dari yang lainnya.  Terima Kasih untuk yang selalu setia mendampingi, menghibur, dan menjaga.

Dinas PUPR Kota Denpasar Tangani Trotoar Bolong Tainsiat

Terima Kasih untuk Dinas PUPR Kota Denpasar, sudah menindaklanjuti Pelaporan yang saya sampaikan pada tanggal 4 November lalu soal permohonan perbaikan trotoar depan rumah dan kantor Warta Hindu Dharma yang berlubang dan membahayakan masyarakat yang berjalan kaki di malam dan dini hari, melalui laman Pengaduan milik Pro Denpasar.  Semoga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa memberikan pelayanan Terbaik bagi warganya.  #DokumentasiKelihanAdat #BanjarTainsiat 

Merekam Wajah Kota Jogja

Setiap kali melakukan perjalanan, saya lebih suka mengabadikan suasana kota atau gedung tua dan irama yang ada, lalu diceritakan dari sudut pandang saya pribadi terlepas benar tidaknya bagi orang lain. Sementara foto selfie, malah terkadang gak ingat sama sekali diambil. Palingan kalo lagi foto bersama rekan yang diajak atau difotoin candid orang lain. Seperti pagi ini, melewatkan waktu 40 menitan berjalan santai di sepanjang jalan kota Jogja. Seiring gerimis yang turun saat melakukan perjalanan balik menuju hotel, sebagaimana biasa menyempatkan diri untuk memotret gambaran yang ada. Situasi yang mirip dengan Kota Denpasar, dimana rerata bangunan tak sampai berlantai banyak, kabarnya lantaran memiliki peraturan serupa tak boleh melebihi ketinggian bangunan keraton kesultanan. Meski begitu, ternyata di jalan yang saya lalui ada satu dua gedung yang memiliki ketinggian lebih dari 3 lantai. Sisanya mirip suasana kota Gajah Mada dengan area pejalan kaki yang sangat lebar di kedua sisi jala

Standar Pemuspan Panca Sembah

Standar Baku Pemuspan Panca Sembah Kajeng Kliwon ring Pura Maspahit  Om Swastiastu... Ainggih majeng ring Krama Agung Banjar sane wangiang tityang,  Sane mangkin jagi kelanturang pemuspan menawita Jro Mangku sampun wusan ngastawayang aturan Ida Dane sareng sami. Sane mangkin ngiring ngrereh genah sane becik, jagi kelanturang pemuspan. Sami sampun sayage sarana pemuspan ?  Ainggih ngiring Asep Asepin tangane riin...  Kapertama : ngelantur Munggah Sembah Puyung. Ainggih durus Munggah... Ainggih Tedun...  Kaping Kalih : ngunggahang sarana Sekar petak utawi putih, Penguleng kayun katur ring Ida Betara Surya Raditya, pinaka upasaksi Bhakti sembah duwe. Ainggih durus Munggah.. Ainggih Tedun...  Kaping Tiga: ngunggahang sarana Kwangen,  yening nenten Wenten kwangen, Sekar jangkep keangkat, Penguleng kayun katur ring Ida sesuhunan Ida Ratu Gede sane keaturin Petoyan ring Rahina ne mangkin,  Ainggih durus Munggah... Ainggih Tedun...  Kaping Pat : ngunggahang sarana Kwangen malih pisan,  yening

Taman Baca Kesiman dan Rumah Momo 

Jadi ceritanya tadi itu berusaha menjalankan tugas jadi bapal yang baik bagi si bajang sulung, bantuin melakukan pengambilan gambar di dua tempat beken Kota Denpasar, bahan video lomba Literasi di sekolahannya, sekaligus memohon ijin ke pemilik dua venue tersebut untuk peminjaman tempat.  Taman Baca Kesiman dan Rumah Momo  Mengingat tema pengambilan gambar yang konsepnya lebih mengutamakan latar buku, maka dua tempat ini dirasa cocok oleh si sulung untuk set lokasi kali ini.  Taman Baca Kesiman. Sekitar bulan April 2017 lalu sebenarnya sempat main ke lokasi ini bareng manTeman @bale dan sua langsung dengan pemiliknya, bli Ngurah Alit. Nah barusan info dari mba penunggu TBK, untuk melakukan take video di lokasi musti ijin dulu sama pengelolanya, Pak Ngurah Carlos. Yang kata Beliau, selama tidak mengganggu pengunjung lainnya, dipersilahkan dilakukan.  Tempat nongkrongnya ternyata tambah luas. Dan selain difungsikan sebagai taman baca, bisa juga sebagai tempat nongkrong bikin tugas atau k

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Anak-Anak di Mata Orang Tua Tetaplah Anak-Anak

Di mata orangtua, anak meskipun sudah berusia bajang, tetap aja jadi becancaan Bapal dan Ibul. Yang kalo bandel, masi suka diomelin. Yang kalo mager, masi suka disuru ini itu. Yang kalo cemberut, masi suka digodain.  Bahkan kadang Bapal Ibul kangen banget untuk bisa gendong kalian lagi. Kangen cium sayangnya, Kangen gelut manjanya, Kangen bau ompolnya.  Anak-anak kalo sudah menginjak masa remaja, Bapal Ibul jadi kesepian... 

Tidurnya Sendirian ?

Salah satu hal yang paling saya khawatirkan saat diberi mandat untuk dinas ke luar daerah adalah... -tidurnya sendirian ? Bukan ada maksud apa-apa. Tapi karena sudah lama jadi penghobi cerita horor di akun sosial media Twitter atau yang sekarang disebut sebagai X, jadi cukup gamang juga kalo nanti disuruh tidur sendirian selama berada di luar kota. Takut kenapa-napa.  Dasar emang penakut masalahnya. Dan karena itu juga, lebih mending diberi teman sekamar yang suka ngorok atau demen ngoceh ketimbang berada sepanjang waktu dalam kesendirian.  Bersyukur pada agenda kali ini, saya ditemani seorang rekan yang punya dua kebiasaan itu. Gak masalah ketimbang bengong. Dan memang sejak awal melakukan pengaturan, ambil opsinya ke yang bersangkutan. Minimal ada temennya dulu. Sayangnya, ditemani cuma semalam aja. Sementara kemarin dengan terpaksa harus menerima kenyataan, tidur sendirian. Lantaran si kawan musti balik ke Bali untuk ngikut jadwal test PPPK pagi ini. Jadilah gak bisa tidur ny

Uniknya Seni Instalasi Malioboro Jogjakarta

Menyusuri fasade jalan Malioboro dari jam 5 pagi sembari berjalan kaki, saya malah menemukan banyak hal unik dalam bentuk seni instalasi di sepanjang area kiri dan kanan jalanan, yang bisa jadi tak pernah disadari oleh mata para wisatawan domestik ditengah hiruk pikuk suasana malam hari.  Seperti patung om Spiderman yang dikerokin oleh Kang Gerobak yang berpakaian ala Petruk di cerita Ria Jenaka jaman TVRI dulu.  Atau pasangan Baut dan Mur yang sudah karatan berukuran besar tampak jelas terlihat di deretan tempat duduk dan bangunan berpilar kotak.  Sementara itu ada juga patung seorang nenek yang menggendong bakul, berada di sebelah tiang nama jalan Malioboro, sebuah papan nama jalan yang jadi ikonik Jogja banget serta jadi rebutan para wisatawan sosial media.  dan di dekat perempatan, depan Teras Malioboro ada bakul berukuran raksasa dalam posisi terjatuh, menjadi salah satu seni instalasi yang bisa diabadikan bersama para pengunjung dalam sebuah pose didalamnya.  Rupanya dari titik k

Capek Penatnya Dobel

Malam ini saya memutuskan untuk beristirahat lebih awal. Usai makan malam bersama di Cak Koting, lalu bubaran menuju Alun Alun Kidul lantas balik hotel dan packing. Capek sekali rasanya.  Selain menghabiskan banyak waktu untuk penyelesaian bill hotel, saya masih merasa terbebani dengan rencana penanganan fisik kumuh yang hanya mendapatkan waktu sangat singkat di akhir tahun.  Penatnya dobel.  Ngantuk mulai terasa. Saya tiduran dulu aja...

Menuntaskan Demolition Mumpung Senggang

Perlu waktu satu bulan ternyata, untuk menyelesaikan sebuah film yang berkisah tentang seorang suami yang mempertanyakan rasa cintanya pada sang istri, meski dalam perjalanan menemukan kenyataan pahit yang tak pernah disangka sebelumnya.  Dan semua bisa tuntas dinikmati saat menikmati kesendirian di kamar 320 hotel Horizon Malioboro. Setelah penat dan letih beraktifitas seharian, pasca dua hari penuh lelah mengejar kekurangan demi sebuah cita.  Setelah jalan cerita dan akhir kisah diketahui, yang ada hanya rasa rindu pada sebuah pelukan hangat yang dulu kerap hadir dalam gelapnya malam.  Satu beban bisa diharapkan segera berakhir. Sebelum kembali berjibaku dengan beban lainnya yang sudah menunggu.  Yogyakarta, 8 November 2023

Curhat Kecil dari Seat 23C

Jujur, dari sampai di seat 23C pukul 6.40an tadi sampai pesawat sudah berada di posisi atas awan, saya belum jua bisa memejamkan mata. Inginnya beristirahat sejenak, agar nanti sesampainya di Yogya bisa lebih segar beraktifitas. Apa daya, susahnya. Padahal posisi duduk semacam ini serupa dengan posisi duduk di kendaraan yang biasanya saya lakukan ketika mengantuk.  Ini kali pertama saya bertanggungjawab penuh pada agenda yang melibatkan rekan dan pejabat dari luar opd, tenaga pendamping non asn dan rekan juga pimpinan sendiri di tempat kerja. Ternyata ada banyak hal yang harus dipersiapkan agar semua rencana bisa berjalan dengan baik. Seperti pemesanan tiket pesawat dan hotel di lokasi tujuan, penyiapan acara selama 3 hari kedepan, tempat makan atau beristirahat, juga SPT dan SPD sebagai dasar penugasan dan pencairan dana perjalanan dinas nantinya.  Belum lagi cinderamata, oleh-oleh, pencairan uang saku ke rekening masing-masing, serta lainnya.  Pengalaman yang luar biasa menurut saya.

Yuk Siap-siap ke Yogya

Saya gak bisa tidur nyenyak dari semalam. Masih memikirkan perjalanan yang sedianya kami lakukan mulai Rabu pagi besok.  Beberapa rencana syukur bisa direalisasikan dengan baik. Meski masih ada meninggalkan pe-er yang nantinya harus diselesaikan sepulang dinas kali ini.  Akibatnya, saya terbangun pada pukul 02.45 pagi. Sedikit mendahului dari alarm ponsel yang sudah di-set semalam. Beranjak bangun dan memilih memanaskan tubuh dengan berolahraga.  Meleset sekian menit dari harapan, saya baru berangkat dari rumah saat jam menunjukkan pukul 05.15 wita. Masih keburu lantaran Boarding AirAsia QZ 600 yang kami tumpangi pagi ini berada pada kisaran 06.20. Namun beberapa kawan tampaknya sudah tiba di bandara sesuai rencana.  Akhirnya bisa terbang juga. Meskipun harus menangis darah dari hari senin kemarin. Mengurusi SPT dan SPD yang harus ditandatangan Bupati Badung, juga rundown agenda selama 3 hari di Yogya dan biaya. Lega banget begitu menyadari hal-hal yang terpikirkan di saat-saat terakhi

Persiapan ke Yogya

Seharian ini kesibukan yang saya jalani sepertinya cukup berat. Selain karena aktifitas rutin yang memang harus diselesaikan, ada beberapa agenda tambahan yang harus diingat dan ditangani segera.  Dari persiapan paket pengawasan yang sedari bulan kemarin sudah disampaikan ke pejabat pengadaan di unit layanan pengadaan namun sampai hari ini belum jua berproses karena adanya perbaikan atau revisi berkali-kali. Persiapan pencairan proposal dana bantuan pembangunan candi bentar pemerajan ageng yang juga masih dalam tahap melengkapi kekurangan dokumen. Belum lagi soal persiapan kontrak rumah di Batubulan yang sejak bulan lalu belum juga usai urusan kedua belah pihak. dan tidak lupa ada Persiapan Pelaksanaan Paket Fisik Kegiatan Penanganan Kumuh yang infonya sudah mendapatkan pemenang tender, namun secara kredibilitasnya masih diragukan meski lolos evaluasi dan klarifikasi. Terakhir, ada persiapan Studi Tiru ke PemKot Yogya yang sudah tarik ulur dari bulan Mei kemarin.  Khusus dua terakhir y

Google Calendar Permudah Koordinasi Urusan Penugasan

Rahajeng Bapak Ibu Pejabat Eselon dan JF sane wangiang titiang,  Berkaitan dengan penggunaan aplikasi Google Calendar untuk mempermudah koordinasi urusan penugasan di Dinas PRKP, dapat disampaikan sbb.  1. Ketika ada surat masuk, baik secara fisik maupun online, Admin di Bagian Umum akan melakukan Input data di aplikasi Google Calendar, baik Waktu Undangan, perihal dan foto/dokumen surat tsb. Untuk dimintakan disposisi penugasan ke pimpinan.  2. Saat Pimpinan sudah memberikan disposisi penugasan, Admin atau Sekpri Kadis/Sekdis bisa melakukan input nama Pejabat/JF yang ditugaskan ke aplikasi Google Calendar.  3. Bilamana Penugasan tsb sudah 'waktunya dilaksanakan' sesuai jadwal, aplikasi akan membunyikan Notifikasi di ponsel Pejabat/JF yang ditugaskan. Notif ini akan muncul 2-3 jam sebelum agenda bilamana lokasi berada di luar Puspem, atau 1 jam jika lokasi penugasan berada di area puspem.  Notif pengingat akan muncul 2-3 kali sebelum agenda.  Selain Notif yang muncul di aplikas

Mengenalkan Google Calendar

Rahajeng Bapak Ibu Pejabat Eselon dan JF,  Mohon ijin Share Gambaran Umum perihal Google Calendar yang digagas Bu Kasubag kemarin untuk kemudahan koordinasi penugasan urusan di Dinas PRKP.  1. Untuk semua Pejabat Eselon dan JF, mohon bisa dipastikan aplikasi Google Calendar sudah terInstall di ponsel masing-masing.  Jika belum, bisa install melalui link tempo hari untuk pengguna ponsel Android. Yang pake iPhone bisa search di Apps Store ponselnya.  2. Pastikan juga bahwa Calendar PERKIM BADUNG sudah masuk dalam akun email pada aplikasi tsb. Bisa di cek melalui opsi pilihan (garis tiga) di pojok kiri atas.  Jika belum ada, bisa cek email masing-masing, cari Undangan dari Perkim Badung untuk -add Calendar- nya.  Bilamana ada kurang dipahami, bisa kontak tiang atau Bu Kasubag lebih lanjut.  Suksema

FamilyMart Tempat Nongkrong Baru sambil Ngopi

Sore pasca antar jemput bajang-bajang, saya iseng mampir ke FamilyMart yang ada di jalan Gatsu Tengah, tepatnya diantara Gramedia dan Nadhi Mart, seberang Pizza Hut. Penasaran dengan menu kopi ala cafe mereka yang kemarin sempat direkomend seorang teman di media sosial Twitter. Pengen nyobain Cafe Latte Hot, tapi yang ready cuma Americano, yawdah gas aja.  Hmmm... wangi kopi hitamnya enak banget Gaes.  Family Mart ini konsepnya gak jauh beda dengan gerai IndoApril yang menyediakan berbagai menu makanan kecil hingga santapan siap saji, dan outlet kopi dengan harga lebih terjangkau.  Sementara dari sisi ukuran interior dan penataan display lebih mirip dengan Lingkaran K, optimal banget. dan berhubung di lokasi Gatsu tengah ini merupakan gedung dua lantai, untuk lantai atas infonya tersedia Seating Area dan Toilet. Mungkin diperuntukkan bagi mereka yang ingin menikmati santap bersama di tempat.  Hanya saja area parkir FamilyMart ini gak ramah kendaraan roda empat. Dua sisi kanan kiri untu

Tipat Kuah Dapur Bu Mendri

Makan siang kali ini, saya lagi pengen nyobain Tipat Kuah dari Dapur Bu Mendri. Menu tradisional dengan tambahan sejumput sayur kacang bumbu kalasan, gerang, ayam betutu, dan telur dengan sambel matah. Rekomendasi dari Ibu Ari Gianthi selasa lalu.  Harga sepaketnya cuma 15ribuan. Dan kalau dilihat dari takaran isinya, pas banget porsinya bagi saya yang saat ini lagi berupaya mengurangi kalori.  Rasanya enak, dan sesuai untuk lidah yang terbiasa dengan masakan khas Bali. Apalagi sajian Gerangnya, renyah untuk ukuran orang yang gak punya gigi geraham kanan kiri atas bawah alias ompong.  Kalian yang berminat, bisa coba kontak ke nomor whatsapp Bu Mendri di 0895-2744-3218. Sira uning cocok...