Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2008

RS SangLah sebuah cerita tentang keNyamanan

Pindahnya ruang Rawat Inap putri kami Mirah Gayatridewi ke sal Anggrek, rupanya patut kami syukuri sebagai sebuah cerita keNyamanan yang lantas mengecilkan semua kekecewaan kami saat menjalani hari di sal Pudak sebelumnya. Pelayanan yang ramah dari para perawat sejak kami sampai, mengingatkan penulis pada terkesannya kami saat Istri dirawat bulan ApRiL kemaren karena menderita Demam Berdarah. Kunjungan para perawat saat berganti tugas jaga keruangan masing-masing pasien untuk mengenalkan satu-persatu petugas perawat, sekaligus menanyakan kesehatan pasien plus kesan pelayanan baik kebersihan ruangan, pula kualitas makanan yang disajikan, benar-benar kontras dengan yang kami alami sebelumnya di sal Pudak. Penulis sampai sungkan sendiri saat ingin meminta tolong saat cairan infus tak menetes, khawatir mendapatkan bentakan lagi dari para perawat. Sebaliknya salah seorang perawat dengan ramah malahan menawarkan memperbaiki posisi jarum ( yang artinya tangan putri kami ditusuk sekali l

Where's my Mood for my TheSiS ?

…terbang tinggi…

Impossible, of course !

Magical TheSiS ? zap ! I finished it ! of course it’s Impossible…

TheSiS ? Think Think Think

Think for any idea maybe ?

Efek Penerapan Ilmu Risk Management pada BLoG

Setelah ngomongin pemerapan ilmu Risk Managemen pada posting sebelumnya, kali ini iseng aja ngomongin efek daripada penerapan ilmu tersebut pada BLoG seperti yang terjadi pada BLoG ini. He… Sekedar sekilas info waktu lalu, dalam ilmu Risk Management dikatakan pula apabila rencana Penanganan atas resiko yang diperkirakan akan terjadi, tak ditangani dengan baik, bukan tak mungkin Resiko tersebut berubah bentuk menjadi Masalah, satu kejadian yang sudah pasti merugikan. Nah, ceritanya BLoG ini sudah dipastikan mendapatkan masalah dari isi salah satu postingnya, yang kemudian mau tidak mau harus ditangani dengan segera agar tak menjadi besar dan gawat. Maka langkah yang diambil tempo hari adalah men-delete posting tersebut dan mundur sementara dari kancah per-BLoGGer-an untuk sementara waktu. Ini dilakukan dalam rangka penanganan atas resiko-resiko yang selanjutnya bisa terjadi. Seperti tulisan posting sebelumnya. Satu hal penting yang patut diketahui mengenai ilmu Risk Management ini a

Menerapkan ilmu Risk Management pada BLoG

Memasuki perkuliahan semester ketiga, salah satu mata kuliah yang diambil diantaranya adalah Risk Management atau kalo di Translate jadi Manajemen Resiko . Inti daripada mata kuliah ini adalah mengetahui serta menangani segala resiko yang dapat terjadi dalam suatu pekerjaan Konstruksi. Namun ini bisa pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dalam BLoG misalnya. Resiko dapat diartikan sebagai Kemungkinan kejadian yang merugikan ( Ronny Kountur, 2008 ), dimana masih bisa terjadi atau tidak terjadi. Pengertian akan Resiko berbeda dengan pengertian akan Masalah, dimana masalah diartikan sebagai Kejadian yang sudah (pasti) terjadi. Proses penerapan Risk management ini diawali dengan Identifikasi Resiko apa saja yang dapat terjadi, trus di rangking kira-kira kemungkinan terjadinya, dan bagaimana penanganannya. Untuk resiko yang terlalu besar, ya sebisa mungkin dihindari, sedangkan resiko yang jarang terjadi ya ditangani sejak awal. Back to BLoG, sesungguhnya ilmu Risk Management ini d

My Phone Timeline

Ini ceritanya story tentang pergerakan ponsel yang pernah ada dalam perjalanan seorang Pande Baik . Sejak tahun 2003 (awal punya handphone, itupun karena terpaksa atas desakan teman-teman) He.. Nokia 3310 (2003) ; Kepemilikan : beli Second ; Alasan beli : Lantaran modal cuman 500ribu (saat itu) dan mampunya ngambil tipe ini ; Jangka waktu pemakaian : gak nyampe seminggu (karena sering restart sendiri) Nokia 3350 (2003) ; Kepemilikan : beli Baru ; Alasan beli : Nokia 3310 dikembalikan ke penjualnya trus nambah 250ribu lagi untuk produk yang katanya kluaran terbaru saat itu. ; Jangka waktu pemakaian : Hampir setahun, akhirnya diambil kakak cewek. Nokia 3530 (2004) ; Kepemilikan : beli Baru ; Alasan beli : berwarna dan poliphonic, murah lagi. -waktu itu harganya satu juta pas- ; Jangka waktu pemakaian : delapan bulanan, diberikan ke ortu pacar (eks) waktu itu. He… Motorola C650 (2004) ; Kepemilikan : beli Baru ; Alasan beli : berwarna dan kamera, kisaran harga 1,2 juta ; Jangka

Melawan Kehendak ALam

Kata orang Bijak, Manusia hanya bisa berusaha, alamlah yang mengaturnya. Mengapa ? karena kekuatan manusia itu bisa diukur, namun kekuatan alam siapa tahu ? Sebaliknya, belakangan ini manusia seakan lupa akan petuah bijak itu. Manusia berusaha mengatur alam. Tanah di-bor tanpa perhitungan matang dan hanya dengan mengandalkan kekuasaan serta koneksi, mampu membungkam lingkungan sekitarnya dengan sejumlah uang. Apa daya, alam berkata lain. Lumpur Lapindo, hingga kini belum jua tuntas semburannya, makin meluas hingga meluberi daerah sekitarnya yang barangkali tak tahu apa-apa saat para petinggi menerima uang sogokan demi sebuah ambisi kepentingan satu dua kelompok. Alam dengan seenaknya pula dieksploitasi. Hutan hujan dibabat atas nama produksi dan sebuah kemapanan. Setelah gundul, lantas lari meninggalkannya dan mengakibatkan longsor pada daerah perkampungan yang berada disekitarnya. Senjata kimia diproduksi, bahan-bahan lainnya pun digunakan sewenang-wenang, padahal mungkin manusia ta

Menjadi PNS yang tak berotak saja deh...

Huuh… dua minggu ini helaan nafas berat rasa-rasanya seringkali aku rasakan, lantaran efek dari tulisan guoblokku tentang pemberitaan di media Radar Bali, Februari lalu, ternyata direspon dengan amarah oleh Wartawan-wartawan Radar Bali, per awal September kemaren. Tulisan itu lahir dengan segera setelah artikel yang naik di media cetak Radar Bali perihal Drainase Kuta jalan Dewi Sri dikatakan mangkrak dan terbengkalai, karena tidak tampak ada aktifitas pekerja dilokasi yang tampak pada gambar. Efek pertama yang aku rasakan waktu itu adalah teguran atasan berkaitan dengan ‘tidak tampaknya aktifitas pekerja dilokasi proyek’, ‘Memangnya kamu kemana saja selaku pengawas pelaksana dilapangan, Nde ?’. Sempat pula memunculkan ketidakpercayaan atasan pada kinerja stafnya ini… Namun seiring waktu berjalan, toh dibuktikan juga kalau ternyata pekerjaan selesai tepat waktu dan sesuai rencana. ‘Sesuai rencana’disini ya seperti yang terlihat dilapangan per hari ini, lantaran alokasi dana yang did

Gak semua Mahasiswa itu berpendidikan

Pandangan masyarakat awam, status seseorang sebagai mahasiswa seringkali diidentikkan sebagai seseorang yang senang mempelajari sesuatu untuk lebih berguna bagi masa depannya. Entah apakah itu mempelajari materi textbook pada bidangnya, praktek angsung ataukan malah loncat tembok ke bidang lain. Mahasiswa juga kerap dipandang sebagai orang yang berpendidikan sehingga kadang dianggap jauh lebih terhormat dibanding mereka yang langsung kerja tanpa sempat menyandang status mahasiswa. Tapi ternyata gak semua mahasiswa tuh bisa dikatakan berpendidikan. Minimal tahu aturan dah.. Seperti yang penulis alami saat mbayar uang SPP di Bank Mandiri. Yang secara kebetulan terjadi antrean dan sistemnya masih konvensional blom semodern bank BNI maupun BPD dalam hal urutan antreannya. Yang membuat heran ya terlihat mahasiswa-mahasiswi (Udayana) malah numplek mengerubungi loket sampe menutupi pandangan para pengantri lain, dengan alasan suara panggilan tak terdengar jelas. Jadi kuping mereka harus ne

Mengasah otak kala senggang dengan Ponsel

Yang namanya ponsel minim pasti dimiliki oleh setiap orang yang ada dinegeri ini. Lantaran harga yang udah murah, tuntutan keseharian maupun sekedar gengsi. Ponsel selain merupakan alat komunikasi, sharing dengan konco juga pacar saat jauh-jauhan, digunakan pula untuk hiburan baik mendengarkan musik, menonton video (porno of course), koleksi foto (pacar maupun diri sendiri-Narsis), dan juga bermain games. Walopun tak semua ponsel dapat melakukan fitur hiburan tambahan diatas, tapi yang paling minim dijamin ada ya fitur Games-nya. Ragamnya beraneka (kebolak-balik, he…), dari games yang jadul (lantaran ponselnya masih layar dua warna alias item putih) maupun yang udah nyaman dimata (ponsel warna dan layar lega). Tapi memang gak semua games menarik untuk dimainkan saat senggang, jangan-jangan malah bikin otak tegang (asal jangan main games yang ada kata ‘strip-porn-girls-chick’ dll). He… Dari sekian banyak games sebetulnya selain Brain Genius seperti yang pernah Penulis ceritakan sebel

Setelah Bola-bola Datanglah Poke

Judul posting diatas, bukan maksud penulis mengundang pornografi, lantaran pernah terdengar permintaan untuk mengharamkan-melarang satu games juga film anak-anak yang memuat kata Poke yaitu pada Pokemon. Ya, Pokemon. Itu maksud kata Poke pada judul diatas. Poke disini penulis maksud adalah sebuah games berjenis puzzle, yang mengambil tokoh-tokoh monster dalam film tersebut dijejer dalam kotak-kotak kecil 16×9 grid, dimainkan dengan mencari gambar yang sama, dari sisi luar terdahulu, untuk membuka jalan gambar tokoh yang ada disisi dalam. Games Poke ini dikemas dalam satu file exe tanpa perlu diinstalasi lagi, berukuran 713 Kb saja. Mengambil ide dari games Taipei pada Entertainment Pack versi Windows 95 terdahulu. Games Poke ini kabarnya dikenal turun temurun pada satu instansi Pemerintahan sejak dahulu kala (hihihi…), sebagai salah satu games penguras otak, lantaran selain harus berpacu dengan waktu pula hanya memberikan 7-9 kali kesempatan mengubah susunan puzzle-kotak, saat perma

Tarif Telpon GRATIS mulai pukul 24.00

Iklan tarif telpon seluler dari para operator kayak judul osting diatas, kerap kali jadi tajuk berbau promo yang gencar dilakukan untuk menarik minat pelanggan lama maupun baru. Tapi hey, kenapa musti dari jam 12 malem sampe jam 6 pagi ? Jujur aja, iklan kayak gini kesannya membodohi konsumen banget. Emang dari sekian juta pelanggan mereka, berapa persen sih yang punya hobi dan kesempatan buat melakukan komunikasi jam segitu ? barangkali mereka yang dapet tugas jaga aja seperti iklan salah satu operator hingga memanfaatkan jasa satpam lingkungan buat mukul kentongan, sekedar ngingetin tarif gratis sudah bisa dipake. Jelas saja promo tarif gratis kayak begini seakan makin memperjelas, hilangnya etika sopan santun masyarakat dalam melakukan interaksi sosialnya. Siapa sih yang mau digangguin jam segitu buat nelpon ? selain yang dapet tugas jaga tadi barangkali cuman pasangan yang sedang kasmaran hot-hot aja berminat meluangkan waktu mesra-mesraan jam segitu. Tentu jauh beda dengan jaman

Telat 5 menit tak apa kan ?

Melintasi jalan raya apalagi pada ruas jalan besar seringkali ditemui orang-orang yang seenaknya melajukan kendaraannya tanpa memperdulikan keselamatan orang yang dilalui maupun bakalan berpapasan dengannya. Paling terburuk biasanya sih terlihat pada perhentian lampu lalu lintas (traffic light), dimana pada beberapa titik tertentu, entah si pengendara memang sudah hafal dengan situasi giliran lampu merahnya ataukah memang cuek dengan marka jalan yang sudah dibuat sedemikian rupa untuk mengatur laju lalu lintas dua arah. Pengendara (biasanya sih) bermotor terlihat menghentikan lajunya pada lajur ruas jalan yang sedianya dilalui oleh kendaraan dari arah berlawanan, melebihi batas garis marka blok putih lurus. Artinya seumpamanya saja ada hal-hal emergency yang melintas dadakan, dan harus melalui lajur jalan tersebut, apakah pengendara tersebut bisa mempertanggungjawabkan kelakuannya tadi ? Malah bisa-bisa si pengendara mencaci maki seperti halnya hari sabtu pagi kemarin, di perempatan

My Mobiler solusi praktis Personalisasi PDA

Ada software menarik ditemukan via Google, saat penulis ingin melakukan Hard Reset pada PDA , sekalian mempersonalisasinya agar sesuai dengan kegiatan penulis nantinya. Oya, Hard Reset itu dilakukan dengan menekan tombol Power pada sisi atas PDA dibarengi dengan Soft Reset (Reboot) pada lubang kecil pada sisi bawah PDA. Hal ini dilakukan apabila para pengguna PDA ingin mengembalikan setting keseluruhan handset seperti keluaran pabrik / beli baru. Itu sebabnya penulis tak terlalu khawatir dengan aktivitas selama menggunakan PDA lantaran kemudahan yang diberikan ini layaknya PC. Itu artinya, usai melakukan Hard Reset, pengguna minimal mampu menginstalasi sendiri aplikasi tambahan apa saja yang ingin digunakan pada PDA, serta mem-personalisasikannya agar nyaman dipakai saat beraktifitas. Satu kekurangannya saat mlakukan personalisasi ini adalah ribetnya proses instalasi via PC, kemudian harus beralih ke PDA untuk menyelesaikan prosesnya. Nah, Penulis pun akhirnya menemukan dan sangat

Pande mau jualan yah ?

ki-ka : Nokia N73 – sekarang masih dipake oleh Istri Nokia 6275i CDMA – ini sih jadi ponsel pelopor dikantor. he… O2 XPhone iim – kasian dijual, ditawar 750rb. padahal tipe Smartphone Windows 2003… O2 XDA Atom – eks ne Bli Wira, dibeli rekan trus beralih ke meja penulis. Lumayan buat bantu-bantu survey jalan. paling bawah, laptop Acer Aspire 4520, khusus buat gambar make Autocad, plus ng-BLoG tentu.

Setahun menunggu untuk sebuah PDA

Kalo dibuka lagi rekaman blog setahun lalu, tepatnya pas dijualnya PDA pertama yang penulis miliki, rasanya memang agak sedih… Tapi berhubung ntu barang dijual buat nambah-nambahin modal upacara nikah yang kedua masih dengan istri yang sama, apalagi setelah tau pengorbanan itu nyatanya membuahkan hasil , akhirnya gak ada rasa menyesal sedikitpun sudah melepas teman setia untuk dua tahunan lebih. Memerlukan waktu setahun lebih untuk bisa memiliki handset buat kerja macam beginian lagi, dan Syukurlah…. Tuhan-pun berkenan untuk mengabulkannya. Walaupun bukan yang ada diangan-angan. PDA dengan merk O2 seri XDA Atom milik calon Istrine Bli Bagus Wirautama , kini dengan manisnya menghias kekosongan akan kebutuhan gadget untuk kerja dan tentu saja survey jalan. Yah, semoga saja bisa berguna sesuai harapan.

The story of Wira's PDA Ends

Nah, beralihnya kepemilikan PDA eks calon Istrine Bli Bagus Wirautama , membuat penulis kembali membuka-buka koleksi cd program yang berisikan kumpulan aplikasi untuk Windows Mobile 2003 terdahulu plus isi dari Memory Cardnya. Langkah pertama tentu me-reset ulang (kembali) serta menginstalasinya di laptop, tentu untuk meng-syncronize PDA dengan daftar kontak yang penulis simpan di MS Outlook, sama dengan tiga handset yang penulis miliki. ni PDA sebetulnya sudah sempat di hard-reset oleh rekan kantor setelah kabel datanya diberikan oleh Bli Wira Bagus sehari setelah Manis Galungan kmaren. Maka mulailah penulis menyuntikkan beberapa aplikasi tambahan yang dahulu sempat diposting untuk Optimalisasi Performa PDA , diantaranya Adobe Acrobat untuk membuka file format pdf yang penulis pake menggambarkan peta ruas jalan Kabupaten Badung, Resco Explorer untuk mengganti File Explorer bawaan OS asli yang tentunya jauh lebih familiar lengkap dengan pilihan ˜show hidden files-nya’, Handy Switc

The story of Wira's PDA Begins

Memasuki bulan September ini, rupanya ada satu perubahan vital yang terjadi, membuat hari-hari kerja jadi jauh lebih mudah, layaknya dahulu lagi. So, perkenalkan satu alat komunikasi bentuk PDA yang hadir menemani hari-hari penulis beberapa hari ini, yang membawa satu kisah panjang sedari Galungan kmaren. O2 XDA Atom . ni PDA didapetin bukan barang baru gres, tapi sebetulnya merupakan eks milik salah satu pasangan blogger, alias beli second. Tepatnya yah calon Istrine Bli Bagus Wirautama , pak dosen guanteng yang ngajar IT di Stikom lokal. Tapi yang memutuskan untuk nge-beli ni barang sebetulnya adalah rekan kantor penulis, diambil dengan harga 1,8 juta, harga yang sama dengan penjualan PDA pertama milik penulis setahun lalu. Itu terjadi pada hari minggu sebelum Galungan. Ceritane mare maan THR, langsung beli PDA. Apa daya setelah semingguan dipake, sang rekan rupanya agak kecewa dengan kepemilikan barang secondnya ini, lantaran kondisi daripada ni PDA rupanya tak jauh beda denga

Migrasi (juga) ke Kuota 1 GB

Lantaran biaya nge-net melebihi angka seratus ribu rupiah sedang volume pemakaian gak nyampe angka 1 GB, akhirnya keputusan buat Migrasi kartu Starone Jagoan terjadi juga. Dari Time Based ‘ 25 rupiah per menit ‘ jadi seratus ribu untuk Kuota 1 GB. Keputusan ini ya berpatokan pada itung-itungan terdahulu , dimana jatuh biayanya akan jauh lebih murah apabila pemakaiannya melebihi dari waktu yang ditetapkan -66,67 jam- untuk nominal sama, yaitu seratus ribu. Gak terasanya make internetan sebanyak itu selama sebulan (kalo dirata-ratakan seharinya maksimum 2 jam lebih dikit) lantaran aktivitas paling banyak dilakukan adalah nge-BLoG (ada empat buah BLoG he… yang harus diupdate secara berkala), chatting sekedar berbagi kabar, BLoG walking ke rekan-rekan lainnya juga Browsing sekedar nyari berita terkini juga beberapa aplikasi gratisan,  paling akhir sih cuman cek Email dan update Antivirus . Nah dengan aktivitas yang memang jarang mengunduh video via YouTube lagi, maka Migrasi ke Kuota 1 G

Kadang saya malu mengaku nak PANDE

Melihat pada kenyataan yang banyak terdapat dalam lontar maupun buku-buku babad bahwa seorang PANDE merupakan ahli dalam bidang Teknologi dan persenjataan, membuat saya sedikit tak PeDe menyandang nama atau status soroh PANDE. Lantaran saya sendiri bukanlah ahli dibidang itu. Belum lagi jika melihat pada ketokohan seseorang yang menyandang nama depan PANDE seperti Pande Made Latra atau Pande Sutedja Neka , yang tergolong kondang di Bali ini, lebih-lebih membuat saya minder jika harus ikut menyandang nama depan PANDE, karena apa yang saya berikan pada Bali ini belum bisa sebesar mereka. Jauh berbalik dengan keadaan tadi, jika jeli melihat pada kenyataan di lapangan bahwa soroh PANDE dikenal dengan fanatismenya yang berlebihan (mungkin saja terkait dengan emohnya PANDE ikut-ikutan trend pergantian nama atau soroh), sampai-sampai Istri saya selalu ditanyakan saat kemanapun ia pergi, “suamimu itu kan orang PANDE yang fanatik ? kok mau nikah dengan orang PANDE ? Untuk satu hal ini saya j

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pang