Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2009

PanDe Baik dan HP Compaq Presario CQ40

Kesan pertama yang dapat saya gambarkan begitu melihat sosok laptop pengganti Acer saya terdahulu adalah ‘modelnya jadul banget, mirip laptop lama merk Toshiba milik atasan saya terdahulu. Kalo ga’salah ingat pas awal pembuatan blog ini diawalinya ya dengan laptop Toshiba milik atasan saya itu loh. Hehehe… Kenapa saya katakan jadul, karena pada area bawah keyboardnya ada lapisan metal berwarna silver sedangkan area keyboard dan frame layarnya berwarna hitam. HP Compaq Presario CQ40, kurang lebih demikian seri laptop yang saya ketahui dari label yang terdapat pada lapisan metal pada bagian dalam laptop, yang ternyata setelah hunting di Mbah Google malahan memiliki beragam macam nomor seri lagi yang berbeda. Perbedaan nomor seri pada laptop CQ40 ini disebabkan oleh perbedaan prosesor yang digunakan, besaran kapasitas penyimpanan maupun jenis kartu grafis yang digunakan. Adapun nomor seri yang dimaksudkan pada laptop yang kini saya gunakan adalah 416AU. Untuk lebih jelasnya berikut spesif

Bye ACER 4520, Welcome HP Compaq Presario CQ40

Tepat dua tahun… umur laptop pertama yang saya miliki. Mengambil Acer seri 4520 edisi kedua kalo ga’salah, bisa dilihat dari ciri chasing luarnya yang udah full berwarna hitam mengkilap dan lapisan dalam baik frame layar maupum keyboardnya sudah berwarna putih nyaris krem. Boleh dikatakan laptop ini sangat berjasa bagi kelangsungan proses perkuliahan saya selama dua tahun tersebut hingga menyelesaikan tugas terakhir bernama Tesis. That’s great… Sayang, disaat saya begitu merasakan ketergantungan pada benda bernama laptop, Acer yang saya miliki tersebut mulai menunjukkan ketidakberesannya. Pertama, loading start windows yang cukup lama, kendati item pada proses startup sudah saya pangkas menyisakan fitur Bluetooth, Antivirus dan driver pendukung laptop saja. Proses loading baru benar-benar bisa dikatakan berhasil apabila item Wireless Connection sudah berhasil ditampilkan di pojok kanan bawah. Jika tidak, maka apapun yang dilakukan (sambil menunggu proses loading selesai) tidak akan da

Bikin sendiri Screenshot-mu

Pada beberapa tulisan saya sebelumnya yang membahas tentang aplikasi baik pada ponsel, pda maupun pc rata-rata menggunakan screenshot dari aplikasi terkait sebagai gambar ilustrasi pelengkap tulisan. Ini saya lakukan untuk lebih meyakinkan pembaca bahwa ‘saya telah melakukannya’ dan bukan mengambil atau copy paste dari orang lain. Demikian pula dengan isi Tesis saya keseluruhan, yang sebagian besar gambar yang ditampilkan sebagai ilustrasinya merupakan karya sendiri. Mau tahu bagaimana caranya ? Untuk membuat tampilan screenshot pada PC, tinggal menekan tombol “ PrtSc “ atau kependekan dari Print Screen yang ada pada keyboard sisi atas, tepatnya diantara tombol “F12” dan “Pause”. Menekan tombol tersebut sama halnya dengan melakukan perintah ‘copy’ atau menekan shortcut tombol keyboard “Ctrl+C” pada aplikasi berbasis Windows. Jadi gak akan menimbulkan reaksi apa-apa. Agar lebih meyakinkan silahkan membuka aplikasi pengolah gambar seperti Paint yang ada secara default pada folder Access

Jahili Temanmu dengan Face Warp

Beberapa bulan lalu saya menemukan dan mencoba sebuah aplikasi untuk ponsel yang unik, namun baru sekarang sempat dibagi. He… Mohon dimaklumi. Nama aplikasi tersebut adalah Face Warp . Fungsinya kurang lebih untuk menjahili foto atau gambar wajah seseorang baik yang sudah tersedia pada ponsel maupun dengan menjepretnya langsung melalui aplikasi ini. Tingkat kejahilannya sama persis dengan kelakukan saya sejak satu dua tahun terakhir yang kerap melakukan editing pada foto-foto mejeng rekan di kantor yang diambil saat survey turun ke lapangan dengan memanfaatkan kamera milik kantor. Hihihi… Saya sendiri melakukan kejahilan tersebut melalui jasa perangkat lunak ACDSee pada PC. Kini ternyata ada cara yang lebih mudah dan murah. Hehehe… Aplikasi Face Warp mengubah wajah orang dengan efek distorsi dan bulge (meminjam istilah perangkat lunak ACDSee) sehingga menyebabkan wajah yang sudah terlihat ganteng atau cantik pada foto atau gambar jepretan kamera menjadi aneh dan sangat pantas untuk dit

MoRange kini dalam tampilan Baru

Beberapa waktu lalu saat laptop pertama yang saya miliki mengalami sedikit gangguan dan diputuskan untuk diinapkan sementara waktu (agar fokus perbaikan bisa jauh lebih baik), praktis aktifitas rutin yang biasanya saya lakukan berkaitan dengan dunia maya terhenti seketika. Kendati tidak sepenuhnya namun bisa dikatakan ada rasa hampa yang saya alami sepanjang waktu tersebut. Solusi paling pertama yang bisa saya ambil adalah mengoptimalkan penggunaan ponsel sebagai sarana pengganti sementara mengingat solusi kedua yang saya rencanakan yaitu beraktifitas melalui Warnet tidak bisa saya lakukan setiap saat seperti halnya dahulu. Maka Morange kembali saya aktifkan baik pada ponsel cdma milik saya maupun gsm milik Istri. Sayangnya ada satu gangguan yang lumayan membuat saya kebingungan yaitu tidak berfungsinya fitur Push Email seperti yang dahulu pernah saya paparkan dalam tulisan BLoG ini. Setelah dilakukan pengecekan melalui browser Opera Mini versi 3.0, sayapun bisa mengetahui bahwa dala

PanDe Baik menyayangkan aksi Buaya pongah menginjak cicak

Satu bulan terakhir media cetak maupun televisi tak ketinggalan dunia maya dipenuhi cerita heroik perlawanan cicak melawan buaya, satu perumpamaan yang dicetuskan oleh seorang petinggi negeri ini ketika merasa posisinya tersudutkan (atas dasar  tindakan penyadapan telepon si buaya) oleh anak didiknya sendiri dalam hal ini adalah si cicak.  Saya pribadi memang tidak terlalu mengikuti alur cerita yang dilakoni hingga lembaga dimana si petinggi yang mengatakan diri mereka adalah buaya telah menetapkan orang-orang yang berada di pihak cicak sebagai tersangka atas tindakannya yang menyalahi wewenang. Hmm… saya kok sepertinya mencium satu ketidakberesan dari keputusan itu… Sebagai seorang oknum Pegawai Negeri Sipil yang kerap dicurigai oleh masyarakat sekitar, jangankan melongok pada lembaga sekelas dan sebesar itu… di kelas saya sebagai staf saja perseteruan dan konflik seperti diatas kerap terjadi kok. Yah, tulisan saya kali ini cukup sebagai perumpamaan sajalah. Dalam skala besar, cicak d

Kemanakah kalian wahai Wakil Rakyat ?

Tergelitik menonton tayangan layar televisi yang menampilkan seremonial pelantikan para anggota dewan kita yang terhormat, sangat jauh dari apa yang negeri ini miliki. Pada saat pengambilan sumpah tersebut jelas-jelas mereka diharapkan tetap berpegang teguh pada undang-undang yang berlaku dan tetap menyuarakan aspirasi rakyat yang  mereka wakili namun kenyataannya tak seindah impian… Belum lagi lima tahun berlalu, belum lagi usai masa jabatan mereka, hari ini sudah bisa kita lihat bagaimana perilaku sesungguhnya. Saat bencana menerpa Situ Gintung begitu banyak para wakil rakyat melalui parpol mereka dengan sigap mendirikan tenda bantuan, berkoar menyampaikan sumbangan dan lain sebagainya… Kini ketika gempa melanda negeri ini kembali atau banjir diberbagai daerah, tak satupun dari mereka yang mau menampakkan hidungnya. Apa sebab ? karena kini mereka sudah ‘jadi’ tidak lagi berstatus dicalonkan lagi… Sungguh kasihan nasibmu kawan… Jika dahulu tragedi Situ Gintung orang berlomba menengok,

Gempa di Pagi Hari…

…baru saja MiRah terlihat senang karena bisa menghabiskan nasi putih yang ada di piringnya… baru saja aku meneguk kopi dari mug kecil yang biasa menemani… baru saja kami sepakat untuk membatalkan rencana liburan kami ke sangeh lantaran ingin memperkenalkan MiRah dengan makhluk yang bernama Monyet… Rumah bergetar mengagetkan aku yang masih duduk meladeni MiRah maem… Bapak langsung mengomandoi kami untuk segera keluar… jelas tampak pohon Jepun yang ada di Merajan kami bergoyang begitu keras… diiringi suara pecah yang langsung membuat aku teringat pada tragedi gempa yang selama ini melanda negeri ini… Tak bisa aku bayangkan apabila rumah ini, tanah kelahiranku ini dilanda gempa yang jauh lebih keras… Tak bisa aku bayangkan apabila kami mendapatkan giliran menjadi korban berikutnya… Sungguh, Gempa di pagi hari ini membuat kami kebingungan, semburat lari keluar rumah, aku sendiri setelah menyerahkan MiRah pada Ibunya di halaman langsung masuk kerumah lagi untuk memutuskan arus listrik yang

MiRah si tukang Absen

Sesaat setiap kali MiRah terbangun dari tidurnya dipagi buta, hampir setiap anggota keluarga ditanyakan satu persatu keberadaannya. Absensi pagi istilah kami… Tentu saja saya yang biasanya mendampingi, harus hati-hati dalam menjawabnya agar ia tak langsung menangis meminta ‘liat… liat…’. “…Bu… ? …(maaf) ngengek (bab) sambil saya lanjutkan balik bertanya, gimana kalo MiRah ngengek ? langsung direspon dengan ‘uggghh… sambil menahan nafas… Nik… ? …bobo’. Saya biasanya lanjut balik bertanya, ‘gimana matanya kalo bobo ? Mirah merespon dengan mata yang dipejam-pejamkan. Hehehe… Kek… ? …bobo’…. Nik Anang ? (Nenek satunya lagi yang punya kebiasaan bikin Canang) …bobo’… Kik… ? (Diki, keponakan saya dirumah, anak kedua dari kakak sepupu) …kari bobo’… (masih tidur) Pi… ? (Devi, ini anak pertamanya) …bobo’ masiy… (tidur juga) Yu… ? (Bayu, kalo ini anak ketiga) …bobo’… Tut… ? (Ketut Dika, anak keempat sekaligus adik kesayangannya MiRah) …bobo’…” Kalo dah sampe disini blom juga si MiRah merasa puas

MiRah yang Makin Pintar Meniru

Lama gak nulis cerita tentang si kecil MiRah putri kami, kangen rasanya pengen berbagi sekali-sekali. MiRah bulan ini memasuki usianya yang ke 1,5 tahun. Malaikat yang dahulunya kecil mungil kini telah tumbuh menjadi gadis kecil yang berbadan bongsor untuk anak seusianya. Kakinya panjang makin menguatkan perkiraan kami bahwa MiRah akan mengambil porsi tubuh Bapaknya. Satu kekhawatiran saya selama ini. He… bukan apa-apa, siapa sih yang gak suka punya putri yang tinggi jaman sekarang ? tapi yang saya khawatirkan adalah soal ukuran, entah itu pakaiannya kelak, sepatu hingga asesoris sejenis lainnya. Saya sendiri sudah pernah mengalami masalahnya. Susah mencari dan mendapatkan yang sesuai. Semoga ga’seperti Bapaknya nanti. He… Soal meniru, MiRah ahlinya. Dia dengan cepat dapat meniru bagaimana perilaku kakak-kakaknya yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak dari cara menangis, merajuk hingga apapun yang sedang dilakukan ‘sang gurunya’ tersebut. Perilakunya ini cukup merepotkan kami sel

Sebuah Cermin dari Anang Krisdayanti

Siapapun tak akan mengira cerita perceraian akhirnya menghinggapi sepasang insan yang terlihat begitu mesra dan serasi Anang dan Krisdayanti, demikian pula halnya saya. Anang Krisdayanti, jujur saja menjadi sebuah inspirasi hubungan kami, saya dengan Istri sejak kami memutuskan untuk melanjutkan kehidupan bersama ke jenjang pernikahan, bahkan sebaris kata-kata yang teruntai dalam salah satu tembang Cinta mereka, kami cantumkan dalam kartu undangan pernikahan kami tahun 2005 lalu. Sungguh, saya pribadi tak menyangka bahwa hal yang saya perkirakan jauh hari sebelumnya terjadi juga. Melihat perjalanan Anang Krisdayanti, saya jadi terngiang dengan cerita, impian dan harapan seorang adik perempuan masih sepupu saya, yang kini entah ada dimana. Bahwa setiap wanita pasti ingin selalu “dimengerti”. Bahwa mereka tetap ingin terlihat cantik dan sempurna. Bahwa didasar hatinya mereka menginginkan sesuatu yang lebih dari kemampuan yang mereka miliki. Sehingga seorang laki-laki diwajibkan untuk mam

Full Screen Keyboard solusi cerdas pda touch screen

Salah satu kesulitan terbesar penggunaan pda berbasis Windows Mobile Pocket PC yang memiliki fitur layar sentuh namun tak memiliki thumbboard terintegrasi adalah input data. Adapun pda yang tergolong tipe ini adalah HP Ipaq 6515, O2 Atom, XDA II ataupun HTC Touch. Sebetulnya untuk input data secara default ada beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu goresan stylus yang kemudian diterjemahkan kedalam bentuk abjad namun memerlukan latihan agar lebih terbiasa atau dengan keyboard virtual yang tampil pada sisi bawah layar sentuh. Sayangnya makin kecil layar pda yang dimiliki makin sulit mata kita untuk mencari abjad yang ada pada keyboard virtual tersebut. Terlalu sering melakukan input data dengan menggunakan stylus cenderung menyebabkan goresan permanen pada area ini. Untuk mengatasi hal tersebut salah satu caranya adalah dengan menginstalasi aplikasi tambahan Full Screen Keyboard , posisikan pada memori internal pda. Aplikasi ini dapat digunakan secara bebas alias free, memiliki tamp

BerBagi PengaLaman menggunakan Pocket PC dan Aplikasinya

Ada yang masiy blom tahu apa itu Pocket PC ? kurang lebih artinya komputer genggam yang bisa masuk kantong. He… asal njeplak aja niy… Yah, paling tidak yang namanya Pocket PC itu nyaris identik dengan yang namanya PDA (Personal Digital Assistant) dan Windows Mobile. Ngomongin Windows Mobile belakangan ini tampaknya sudah gak lagi didominasi oleh brand keluaran HTC ataupun para operator yang diajak bekerja sama seperti O2, T-Mobile atau Vodafone, tapi juga sudah merambah ke brand ponsel papan atas seperti Sony Ericsson maupun brand ponsel China. Sekedar informasi atau istilahnya FYI, yang namanya Windows Mobile ini kalo diliat dari seri rilisannya, ada beberapa macam yang masing-masing punya kekurangan dan kelebihan yaitu Windows Mobile 2003, Windows Mobile 2003 SE, Windows Mobile 5.0, Windows Mobile 6.0 dan 6.1 serta yang terkini Windows Mobile 6.5. Sedangkan kalo diliat dari tipe dan peruntukkannya Windows Mobile dibagi dua pilihan, tipe Smartphone yang tanpa layar sentuh dan Pocket P

Puas-puasin deh Download YouTube

Bisa jadi karena pertimbangan mubazir memiliki koneksi internet unlimited, dari pada tidak digunakan atau dimanfaatkan, dua bulan terakhir ini saya rajin mantengin portal penyedia video terbesar didunia maya (sepengetahuan saya loh ya…) You Tube hanya untuk mencari link url (alamat) video yang dimaksud. Ini saya lakukan berhubung kegiatan rutin saya yang berkaitan dengan kunjungan di YouTube, melakukan aktifitas pengunduhan (download) video untuk memuaskan rasa ingin tahu saya selama ini. Adapun aplikasi bantuan yang saya gunakan untuk melakukan pengunduhan video adalah YouTube Downloader. Satu aplikasi yang bersifat gratisan, gratis diunduh gratis dipakai. Tinggal paste alamat link url video yang diinginkan lalu tunggu hingga mengental. Eh, sori… tunggu hingga muncul pilihan penyimpanannya. Kendatipun kecepatan StarOne yang katanya lemot, saya sendiri ga’terlalu peduli. Toh juga koneksi Unlimited ini… malah keseringan saat aktifitas download berlangsung, laptop saya tinggal pergi atau

Kebiasaan dan Sentuhan tanpa Teori Fotografi

Entah sejak kapan saya mengubah kebiasaan dalam mengabadikan gambar menjadi tak biasa untuk dinikmati oleh orang lain. Keinginan untuk mendapatkan penampilan gambar yang berbeda dan sekedar mecoba-coba kerap saya lakukan toh kamera digital memang diciptakan untuk itu. Tidak ada istilah pemborosan film lagi dalam setiap gambarnya. Memang saya tak lagi mengambil gambar dengan fokus obyek berada ditengah-tengah area gambar. Kadang saya menempatkannya agak kekanan atau kiri,  kadang juga hanya menyembul sedikit. Ketidakbiasaan ini kerap pula dicemooh oleh orang yang melihat hasilnya namun tak sedikit yang mengerti dengan apa yang saya inginkan. Kalau hanya untuk menampilkan obyek manusianya saya rasa kurang seru, kurang berceritera. Makanya saya tambahkan lingkungannya juga, sehingga orang bisa tahu kalo si A sedang berada di tempat ini dan si B sedang berada di tempat itu. Saya akui tidak memahami kaedah-kaedah fotografi yang baik, bagaimana menciptakan efek blur pada background dan menaj

Penghargaan itu bernama Terima Kasih

Ada kebanggaan tersendiri ketika hasil kerja keras kita dihargai oleh orang yang kita bantu sekalipun itu hanya berupa ucapan terima kasih. Minimal apa yang telah dipinta dapat dilakukan dan diselesaikan dengan baik. Saya akui tanpa embel-embel sikap yang profesional barangkali yang namanya rejeki ga’bakalan datang, kendati apa yang saya lakukan dan dihasilkan belum bertaraf sejauh itu. Profesional bagi saya bukan melulu berarti bekerja dengan baik dan selalu dibayar, seperti halnya pengertian yang diyakini seorang rekan kerja di kantor hingga hari ini. Namun bagaimana kita bersedia menjalankan apa yang sudah kita setujui dengan sungguh-sungguh sekalipun itu tidak dibayar karena memang sedari awal tidak berkomitmen untuk itu. Bukan materi yang ingin kita capai, mungkin bisa begitu dikatakan. Entah sudah berapa kali saya melakukannya untuk orang lain dan saya begitu menikmatinya. Lagipula ga’banyak biaya yang harus saya keluarkan. Paling banter ya stamina yang fit. Ngomongin soal stamin