Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2011

Review Multimedia Samsung Galaxy ACE S5830

Untuk ponsel sekelas Samsung Galaxy ACE S5830 , suara yang dihasilkan dari speaker yang terletak di bagian belakang ponsel saat mendengarkan file Multimedia terasa kurang nendang jika dibandingkan dengan ponsel Nokia jadul N73 walaupun sama-sama terdengar jernih. Suara baru akan terdengar lebih baik apabila dilakukan melalui colokan headset yang disertakan dalam paket penjualannya. Ohya, Headset ini berfungsi pula sebagai antenna Radio seperti halnya ponsel lain. Terkait file Multimedia, Review kali ini masih saya bagi menjadi tiga sub bahasan yaitu Musik, Kamera dan tentu saja Video. Musik Dari beberapa jenis file Audio yang saya coba melalui music player bawaannya, hanya tiga format saja yang mampu dimainkan dengan baik. MP3, AAC dan Wave . Ketiga format file tersebut bisa dikatakan merupakan format umum yang biasanya digunakan untuk sebuah file audio. Untuk menjalankannya, tidak tersedia tombol khusus menuju pemutar musik alias pengguna tetap harus mengaksesnya melalui halaman Men

Review (LIVE) Wallpaper Samsung Galaxy ACE S5830

sih ingat dengan salah satu tulisan Review ponsel Samsung Galaxy ACE S5830 yang berkaitan dengan User Interface ? kali ini saya ingin berbagi tentang (Live) Wallpaper yang digunakan di halaman Utama (HomeScreen). Ada tiga opsi pilihan Wallpaper yang dapat digunakan sebagai latar belakang halaman Utama (HomeScreen) pada ponsel Samsung Galaxy ACE S5830 . Hasil jepretan kamera atau editing pribadi, wallpaper Default dan Live Wallpaper. Untuk mengaksesnya bisa dilakukan dengan dua cara yaitu akses dari halaman Utama dan akses melalui Pengaturan Display. Akses pemilihan ketiga opsi Wallpaper diatas dari halaman Utama dilakukan dengan cara menekan dan menahan halaman kosong pada area HomeScreen , kemudian pilih Wallpaper . Sedangkan cara lainnya adalah mengakses halaman Menu, kemudian masuk ke dalam Pengaturan (Setting), Display, Wallpaper . Untuk menggunakan wallpaper hasil jepretan kamera ataupun editing pribadi, pengguna akan diarahkan pada Menu Gallery dimana bisa dipilih gambar man

iPad dan iPhone Simulator ? Enggak Deh…

Hanya gara-gara penasaran dengan pengalaman menjajal Simulator Development produk iPad dan iPhone, sayapun kembali berburu kedua aplikasi tersebut di dunia maya. Namun, seperti halnya tulisan saya terdahulu terkait iPhone Simulator yang hanya sekedar animasi, kali ini pun saya kembali menelan pil pahit. Rupanya Simulator yang dimaksudkan disini memang hanya sebuah simulator dengan sekian banyak keterbatasan. Untuk bisa menjalankan kedua aplikasi ini pada PC, dibutuhkan aplikasi Adobe Air sebagai dasar pijakannya. Adobe Air sendiri bisa didapatkan di halaman web resmi milik Adobe secara Gratis. Untuk Simulator iPad hanya berukuran 1,289 MB saja sedangkan Simulator iPhone sedikit lebih besar sekitar 4,250 MB. Mengingat ukuran kedua Simulator ini cukup hemat dibandingkan Simulator system operasi atau perangkat lainnya, kemampuannya pun tergolong hemat dan ‘sangat menggemaskan’. Hehehe… Simulator iPad hanya bisa digunakan pada fitur atau icon Browsernya saja. Itupun fungsi daripada brows

Review Browser Samsung Galaxy ACE S5830

Ada yang belum familiar dengan istilah Browser ? Browser atau yang dikenal dengan istilah Peramban merupakan aplikasi wajib yang berfungsi untuk beraktifitas atau menjelajah dunia maya. Beberapa jenis Browser yang sudah familiar dikenal belakangan ini ada Google Chrome, Mozilla FireFox, Opera, Safari dan tentu saja Internet Explorer . Beragamnya jenis Browser yang tersedia, kemudian menciptakan fanatisme tertentu di kalangan pengguna lantaran masing-masing Browser diatas memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dibanggakan atau masih dapat dimaklumi. Pada ponsel berbasis Android 2.2 Froyo Samsung Galaxy ACE S5830 ini, kabarnya salah satu kekurangan Browser bawaan yang kerap dibicarakan dalam setiap Review baik media cetak maupun dunia maya adalah tidak didukungnya plugins Flash Player sehingga pada beberapa halaman yang menggunakan Flash sebagai salah satu konten, tidak dapat dibuka dengan sempurna. Hal ini kemudian dianggap sebagai salah satu pertimbangan penting untuk ‘tidak

Review User Interface Samsung Galaxy ACE S5830

Setelah me-Review ponsel Samsung Galaxy ACE S5830 dilihat dari mata awam beberapa waktu lalu, kini giliran me-Review Antarmuka Pengguna atau yang dikenal dengan istilah User Interface . Review kali ini saya bagi dalam tiga sub pembahasan yaitu halaman Utama (HomeScreen), halaman Menu dan Taskbar. HomeScreen Secara default atau ketika ponsel Samsung Galaxy ACE S5830 untuk pertama kali digunakan, layar halaman Utama atau HomeScreen ini akan menyajikan gambar wallpaper yang tampak memenuhi layar ditambah empat icon shortcut di sisi bawah layar. Adapun keempat icon tersebut merupakan akses menuju Telepon, Daftar Kontak, Pesan dan tentu saja Menu . Keempat icon ini akan selalu tampil dalam setiap halaman Utama atau HomeScreen dimana jumlah halaman dapat diperbanyak hingga sembilan halaman. Dalam satu halaman Utama ponsel Samsung Galaxy ACE S5830 dapat menampung setidaknya enam belas icon shortcut tambahan diluar keempat icon utama tadi. Sehingga apabila kemudian pengguna memiliki puluha

Review Samsung Galaxy ACE S5830

Sudah hampir dua Minggu ya, Samsung Galaxy ACE S5830 menemani hari-hari saya. Selama itu pula jadi jarang online dengan memanfaatkan sarana modem plus laptop milik LPSE. Koneksi XL yang dahulu saya gunakan sebagai pilihan alternatif dari IM2, berpindah tempat disematkan di slot ponsel berbasis Android ini. Hasilnya maknyus, tidak banyak keluhan yang saya dapatkan baik selama meng-explore seisi ponsel maupun beraktifitas dengannya. Secara penampilan luar, sesungguhnya Samsung Galaxy ACE S5830 gag kalah aksi kok dibandingkan ponsel lainnya. Gorilla Glass yang menghiasi seluruh layar depan membuatnya tampil mempesona kendati menjadi rentan terkotori oleh sapuan jari. Back Cover yang rupanya terbuat dari plastik (bukan metal seperti dugaan sebelumnya), digrafir garis diagonal yang membuatnya tak licin ketika dipegang. Sayang, dalam paket penjualannya tidak disertakan back cover berwarna putih dan juga case pelindung seperti yang diperlihatkan pada video Unboxing di portal YouTube. Bagi y

Berburu 3 Badge Fans Sony Ericsson Xperia

Diantara beragam Brand yang menjalin kontrak kerjasama dengan pihak FourSQuare, ada dua nama yang saya yakin familiar terdengar oleh mereka yang tergolong ponsel Freak. BlaclBerry dan Sony Ericsson Xperia. Seperti halnya BlackBerry, Nama terakhir yang disebutkan ini kerap diidentikkan dengan teknologi ponsel bertipe Smartphone alias Ponsel Pintar. Siapa sih yang gag kenal seri Xperia pertama yang diusung bersama sistem operasi Windows Mobile, berciri khas 2 tombol X sebagai Softkey kiri dan kanannya ? atau bahkan empat seri Android yang dilepas dengan perwajahan mirip satu sama lain ? Dalam jejaring sosial berbasis Lokasi, FourSQuare ini Sony Ericsson Xperia menawarkan setidaknya 3 (tiga) BadGes yang kesemuanya mengambil tema olah raga. Sony Ericsson Ischgl untuk seri Ski, Sony Ericsson FootBall untuk seri Sepak Bola dan Sony Ericsson WTA untuk seri Tenis. Untuk bisa mendapatkan ketiga Badges tersebut caranya cukup sederhana dan kurang lebih memiliki karakteristik yang sama. Sony Erics

Kunjungi Museum-nya dan Dapatkan 4 BadGe FourSquare

Ternyata untuk bisa mendapatkan beragam Badge yang ada di jejaring sosial berbasis lokasi, FourSQuare tidak melulu para Jumper harus mengunjungi tempat-tempat keramaian pesta pora seperti diskotik, restaurant, hotel bahkan strip club dan gay bar, tapi juga Museum . Di negara kita Indonesia, barangkali Museum hanya rajin dikunjungi oleh anak usia sekolah, itupun merupakan bagian dari mata pelajaran mendalami sejarah, baik pertanian, perjuangan hingga budaya. Di luar itu, kunjungan wisatawan bisa dikatakan sangatlah jarang. Opsi untuk bekerjasama dengan pihak FourSQuare barangkali bisa dijadikan pilihan. Kalopun lebih banyak para Jumper yang kemudian berusaha mengunjungi Venue atau Museum yang diajukan secara Virtual, minimal secara nama atau lokasi Museum bisa lebih dikenal luas. Seperti halnya 4 (empat) Museum berikut yang ikut ambil bagian dalam menawarkan pencapaian BadGe setiap kali pengguna akun FourSquare mengunjungi beberapa Venue yang terdapat didalam halaman masing-masing Museu

Jalan Panjang menuju DoucheBags, 9 to 5 dan Century Club

Diantara seratusan BadGe yang saya capai hingga hari ini barangkali hanya DoucheBag saja yang memiliki tingkat kesulitan paling tinggi. Terhitung akhir Januari lalu, dari sekian banyak teman yang ada dalam akun jejaring sosial berbasis lokasi FourSQuare, hanya satu orang saja yang berhasil menembusnya. Jujur saja, Untuk memburunya entah sudah berapa banyak Venue yang saya masuki, namun tetap saja tak berhasil. Padahal syaratnya cukup sederhana, 20 kali Check-In pada Venue berkategori maupun memiliki tag DoucheBag. Baru pada awal Februari lalu, Badge ini akhirnya bisa jua diraih. Adalah User bernama sama (bisa ditemukan pada alamat berikut ) secara berkelanjutan memberikan Tips Venue ‘Official DoucheBag’ yang rata-rata berada di Kota New York USA. Dari sekian banyak Venue spesial yang disajikan dalam halaman User tersebut, BadGe DoucheBag bisa diraih dengan melakukan aktifitas Check-In minimal 20 kali di Venue yang berbeda. Hanya saja, interval waktu yang diakui sebagai syarat pencapa

18 BadGes FourSQuare Baru ? waduh !

Lama tidak menulis bahasan ‘Berburu BadGe FourSQuare rupanya berpengaruh menurunkan hasrat untuk berburu BadGe FourSQuare dalam arti sebenarnya. Terakhir saya lihat ada sekitaran 14 Badges baru seperti yang tertera dalam daftar Badges seorang teman yang pula berprofesi sebagai Jumper Ruslan RJ . Kabar burungnya menurut Mas tamtomo Daniswara lewat halaman PCHolic menyebutkan bahwa ada sekitar 18 BadGes baru ditawarkan dalam rangka SXSW South By South West yang diselenggarakan di Austin 11-15 Maret. Artinya jika aktifitas Check-in baru dilakukan pasca tanggal yang ditetapkan tersebut, bisa jadi kecil kemungkinan untuk bisa meng-Unlocknya. Dengan kata lain, sayapun sudah tertinggal 18 BadGes dibandingkan dengan para Jumper lainnya yang masih rajin berburu hingga hari ini. Tak perlu banyak alasan untuk bisa mengatakan ‘mengapa bisa sampai lama tidak menuliskan bahasan ‘Berburu Badge FourSQuare. Pertama tentu saja karena pekerjaan. Sedari awal bulan Maret saya ditugaskan untuk membuat Pr

Samsung Galaxy ACE S5830, iPhone Banget

Sedari pertama kali berkesempatan memegang Samsung Galaxy ACE S5830 meski dalam versi Dummy di gerai Handphone Shop Teuku Umar beberapa waktu lalu, ada rasa kagum yang muncul melihat desain ponsel berbasis sistem operasi Android 2.2 Froyo ini. Makin terkagum-kagum ketika saya membaca dua review awal tabloid Pulsa dan Sinyal edisi terbaru. Baru merasa lega ketika mendapatinya kamis malam di gerai Cellular Shop. Ternyata benar dugaan saya, Samsung Galaxy ACE S5830 memang iPhone banget. Secara desain yang membedakan hanyalah dimensi lebar ponsel dimana Samsung Galaxy ACE S5830 terlihat lebih ramping dibanding ‘kembarannya’ dan tombol navigasi yang juga berfungsi sebagai tombol Home. Apalagi jika dilihat Sepintas lalu, dari penampakan depan dan belakang memang mirip dengan perangkat fenomenal besutan Apple. Namun saya pribadi bersyukur bahwa secara bentukan jika dilihat lebih detail malah ditemukan lebih banyak lagi perbedaannya. Minimal kelak tidak di-cap sebagai Replika iPhone. Hehehe…

Mengapa Samsung Galaxy ACE ?

Dengan banderol harga 2,95 juta ada beberapa pilihan ponsel yang bisa saya dapatkan untuk dibawa pulang. BlackBerry yang dikenal luas dengan fitur Push Email dan BBM-nya menyediakan seri Curve 9300 atau yang lebih dikenal dengan istilah Gemini 3G, Pearl 9100 dan 9105. Dengan sedikit selisih dibawahnya Nokia menyediakan seri C6 yang notabene pula menyediakan input layar sentuh dan thumbboard siliding samping. Dengan banderol harga 2,95 juta tentu saja saya tidak akan berangan-angan untuk menebusnya dengan dua brand ternama HTC yang menggandeng sistem operasi Windows Phone dan tentu saja si fenomenal iPhone. Perlu kelipatan dua-nya agar salah satu atau keduanya bisa dibawa pulang. Mengapa Samsung Galaxy ACE ? Android Lagi-lagi kharisma robot hijau inilah yang membuat saya jatuh cinta. BlackBerry dengan pembaharuan OS 6 dan Nokia dengan Symbian^3-nya saya rasa tidak memberikan banyak pengalaman baru dalam menggunakannya. Lagipula jika saya tidak berlangganan paket internet tertentu BIS a

At Last... Samsung Galaxy ACE

Akhirnya berpindah jua ke lain hati, demikian bathin saya selama semingguan ini. Jika dahulu saya begitu memuja Windows Mobile lantaran sempat menggunakan berturut-turut T-Mobile MDA II (varian O2 XDA II), Audiovox Thera, O2 Atom hingga terakhir Audiovox PPC 6700. Kini sudah tidak lagi mengingat pikiran saya rasanya sudah mentok banget dengan sistem operasi tersebut, apalagi Microsoft selaku pengembang memutuskan untuk menghentikan produksinya dan beralih pada Windows Phone. Faktor harga pula yang menyebabkan saya merasa kejauhan untuk memiliki sebuah handset berbasis OS terbaru tersebut, rasanya untuk ukuran kantong seorang PNS apalagi Staf seperti saya ini, tingginya banderol cukup membuat semua impian itu akhirnya dipadamkan. Android Pertama kali mengenal sosok robot hijau ini saat berkesempatan menjajal Samsung Spica milik seorang senior sekaligus rekan kerja di LPSE. Makin menjadi ketika menemukan Emulator Android versi 1.5 atau yang dikenal dengan sebutan Donuts. Bahkan aktifita

Remaja dan penyalahgunaan FaceBook

Dianandha Heppista , Aisyah Putri Prayudi ,  Ibnu Farhansyah , Julianto Madura ataupun Evan Brimob barangkali hanyalah beberapa remaja yang secara kebetulan tertangkap tangan memunculkan Update Status yang kemudian menghentak puluhan, ratusan bahkan ribuan orang yang membacanya. Terlepas dari pengakuan mereka bahwa itu dilakukan karena akun yang di-Hack oleh orang lain bahkan ada juga  karena pengaruh emosi. Mereka belum tahu betapa kuatnya pengaruh sebuah Social Media bernama FaceBook. Remaja dan FaceBook barangkali merupakan dua hal besar yang saling terkait dan sangat sulit untuk dipisahkan. Remaja yang selalu ingin menjadi yang terkini saya yakin pasti memiliki paling tidak sebuah akun FaceBook, apalagi media cetak, operator telepon dan juga berbagai brand ponsel selalu mengedepankan akun jejaring sosial pertemanan ini sebagai jualan terlaris. Demikian halnya dengan FaceBook. Remaja bisa jadi merupakan salah satu segmen pengguna terbesar. Seiring perkembangan jaman, rupanya Remaj

Waspadai Penipuan via FaceBook

Siapa sih yang gag tertarik dengan sebuah iklan yang menawarkan ponsel terkini milik Nokia, N8 series hanya seharga 2,5 juta saja ? atau sebuah BlackBerry 9700 yang dikenal dengan nama Onyx hanya seharga 2,85 juta ? masih bisa nego pula. Demikian pula dengan versi layar sentuhnya, Storm 2 ditawarkan hanya sebesar 3 juta saja ? Jika yang ditawarkan merupakan produk second alias bekas, saya pribadi sih maklum-maklum saja. Karena bisa jadi, dengan harga penawaran semurah itu, kondisi ponsel belum bisa dijamin sepenuhnya. Tapi bagaimana jika ditawarkan dalam kondisi baru ? apakah Anda tidak tertarik untuk membelinya ? Jejaring sosial berbasis pertemanan FaceBook rupanya tak hanya bisa dimanfaatkan oleh mereka yang memang bermaksud untuk mencari teman lama ataupun pacar lama, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk berjualan. Sayangnya seperti halnya dunia nyata, berjualan yang dilakukan melalui dunia maya dengan memanfaatkan FaceBook sebagai tempat display dan marketingnya kini malah kerap disal

Sebuah Cerita di Pagi Hari Nyepi 1933

Gerak MiRah perlahan menuruni tempat tidur membuatku terbangun di pagi yang sepi. Tak ada satupun suara riuh yang terdengar jauh dijalan sana. Tak seperti biasanya. Satu persatu tetes air hujan mulai turun membasahi muka bumi, membuat harum bau tanah mulai tercium. Selamat Pagi kawan-kawan… Halaman sekitar rumah sudah mulai teduh dan digenangi air, masih jua tak ada orang yang terlihat. Nyepi tahun ini memang tak seperti biasanya. Kunyalakan layar televisi yang ada diatas lemari kecil sambil mengecilkan volume seminim mungkin, tak ada lagi siaran yang tampil. Berarti memang benar informasi yang kudapat kemarin. Sebelum beringsut keluar kamar untuk menyeduhkan segelas kopi, kusempatkan dahulu menyalakan layar notebook dan membiarkannya berjalan. Sepotong kue cokelat sisa kemarin langsung kulahap lapar, membatalkan niat untuk melakukan puasa sepanjang hari Tahun Baru Caka ini. Online. Rupanya Amati Internetan tak dapat kutepati janjinya. Satu persatu halaman yang rutin dikunjungi tampil

Dianandha Heppista dan Penghinaan Nyepi Tahun 2011

‘kenapa ya kalo nyepi mesti matiin lampu?! toh juga kalo qt melanggar qt yg dosa khn?! Ada aja org yg buat aturan aneh2! Klo mw nyepi, nyepi aja sendri2! Ga usah ngerepotin org laen! saaaaaaaaatt ! \f/’ Dianandha Heppista (BeBeenya Bogel) , remaja putri kelahiran 22 Maret 1993 ini tampaknya merasa tidak puas dengan Heningnya perayaan Tahun Baru Caka 1933 Nyepi di Bali atau lebih tepatnya di Kota Denpasar, daerah Kesiman tempat dimana ia tinggal. Peraturan atau lebih tepatnya anjuran untuk tidak menyalakan lampu dalam hal ini api atau penerangan sebagai salah satu dari empat yang diberlakukan setiap hari raya Nyepi, menjadi sasaran akibat ketidakpuasan bathin bisa juga ketidakpahaman si remaja akan hakekat, makna dan maksud dari pada peraturan atau anjuran tersebut. Sebagai seorang siswa yang pernah atau masih bersekolah di sebuah sekolah ternama SMAN 1 Denpasar, status yang di-update melalui ponsel seluler yang bersangkutan sungguh patut disayangkan. Pertanyaan Pertama yang ada dalam

Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1933

Ogoh-Ogoh Kota Denpasar Tahun 2011

Entah mengapa ketika mencermati penampilan beberapa Ogoh-Ogoh di seputaran Kota Denpasar nampaknya lebih banyak terinspirasi dari Juara Pertama Lomba Ogoh-Ogoh yang diselenggarakan Walikota Denpasar Tahun 2010 lalu. Chandra Bhairawa buah karya Sekaa Teruna Yowana Saka Bhuwana Banjar Tainsiat. Ogoh-ogoh yang menampilkan banyak perwajahan (dibuat dan disusun sedemikian rupa) tiga hingga sembilan wajah ditambah dua tiga pasang tangan, beraksi dengan pose yang nyaris sama. Untuk Ogoh-ogoh berukuran besar didominasi dengan bahan gabus sebagai bahan dasar pembuatan sehingga memungkinkan terbentuknya otot dan lekukan tubuh sekecil dan sedetail apapun. Pose dan aksi mereka juga lebih banyak menantang, dari yang hanya berpegangan pada sebuah bambu, pohon, senjata ataupun kayu atau bahkan layaknya sedang terbang. Berkat pewarnaan dan hiasan yang diberikan, ogoh-ogoh yang tahun ini ditampilkan kembali di seputaran Alun-Alun Kota Denpasar ini jadi semakin hidup. Dibandingkan Tahun lalu, secara ju

Mengenal Hari Raya Nyepi ; Tahun Baru Caka 1933

Pagi itu terasa lengang, hari berlalu seakan tak bernafas. Panas terik yang berasa makin menyengat tak pupuskan tawa ceria kami asyik bermain disepanjang jalan. Nyepi adalah satu-satunya hari yang paling kami nanti saat kecil dulu. Hari dimana kami bisa lepas bermain sejak pagi hingga sandya kala tanpa harus diganggu raungan motor dan laju kencangnya mobil dijalan depan rumah, walau sesekali harus kabur ke segala arah menghindari hardikan para Pecalang yang tampak garang di kejauhan. Malam haripun biasanya kami lalui dengan duduk bersenda gurau dikegelapan tanpa penerangan secuil pun. Berjalan menyusuri sepanjang jalan Nangka dari ujung Selatan hingga Utara sepertinya tak pernah memberi rasa lelah sedikitpun karena para tetangga selalu siap menyambut kami dengan segelas kopi dan beberapa penganan. Nyepi tidaklah sesepi yang dibayangkan orang. Hari Raya Nyepi adalah hari  yang dirayakan oleh Umat Hindu setiap kali mereka menyambut T ahun Baru yang disebut pula sebagai Tahun Baru Caka.