Skip to main content

Posts

Showing posts from 2022

Gak terasa udah mau tahun 2023 aja

Makin tua umur, makin cepat pula terasa perputaran hari. Anak-anak kami yang dulu masih kerap dicandai dan diajak dolanan, kini sudah jelang bangku menengah atas. Yang dulu embul dan suka makan, kini mulai mengalami krisis pede anak remaja. Sementara si bungsu, sekarang malah sudah pintar edit video. Amazing...  Awal Tahun 2022 terasa sepi banget hari-harinya. Karena secara saya menempati penugasan baru di bidang perkim, berpisah dengan semua rekan kerja di perumahan termasuk dengan para staf yang hebat, menjalani takdir mereka masing-masing, lalu bertemu dan beradaptasi dengan orang-orang baru, tanpa kegiatan yang bisa dikerjakan satupun. Miris benar.  Bersyukur Tuhan berkenan memberi jalan. Yang meskipun hanya 1 kegiatan saja, jelang akhir tahun, rutinitas jadi bisa berjalan penuh makna. Ditambah adanya pimpinan baru yang penuh semangat dan mendukung penuh ide pemikiran yang dipendam selama ini. Tahun 2022 bisa dikatakan juga menjadi tahun yang banyak memberikan pengalaman baru. Pasc

Happy New Year 2023 ya Gaes

Melepas PakDe Mandra, senior kami di Bidang Kawasan Permukiman, sekaligus mengawali perayaan kecil tutup tahun 2022 mengingat 2 hari yang tersisa besok, merupakan rahinan gumi Sugihan dimana sebagian dari kami akan disibukkan oleh upacara dan mebanten pekideh. Meski tetap diwajibkan ngantor dan absen. Mumpung masih bisa ngumpul hari ini, gitu skenarionya. Bersyukur juga bahwa dari pertengahan tahun 2022 ini, Bidang Kawasan Permukiman dan Dinas PRKP dimana saya bernaung setahun terakhir, mendapat asupan energi baru dari luar, mengisi kursi kosong pimpinan yang mampu memberikan warna baru dan keceriaan dan semangat bagi rekan-rekan lainnya. Ruangan juga jadi tampak lebih cerah dari sebelumnya, berkat perpaduan pemikiran mereka. Minimal secara penataan jadi lebih efisien dan mulai tampak berbunga  Selain melepas rekan yang purna tugas, agenda ini diisi juga dengan tukar kado dalam rangka Hari Ibu, Hari Natal sekaligus Hari Ulang Tahun rekan kami bu Maria, tutup tahun, Galungan, Kuningan d

Cerita Satu Pagi jelang Akhir Tahun

Seperti biasa, alarm ponsel berbunyi pk.03.30 pagi hari ini. Cuma karena sisa fly semalam masih nyantol pasca menenggak Holy Tirta dan sebangsanya, memutuskan lanjut pejam mata dikit lagi. Akhirnya kebangun pk.04.00 karena pikiran langsung teringat dengan kewajiban nyapu dan olahraga Sebenarnya bisa saja bangunnya jam 5an gitu. Toh anak-anak masih pada libur sekolah, lalu olahraga sejam bisa diganti sore nanti, dan jam ngantor toh juga sudah diundur setengah jam oleh pakMan. Kalopun masih mau lewat-lewat dikit juga gak masalah. Karena persyaratan jam ngantor untuk mendapatkan TPP 100% sebanyak 112,5 jam sebulan rasanya sudah terpenuhi. Tapi pikiran ternyata tetep gak bisa melepas semuanya gitu aja. Masih ada kewajiban mebanten pekideh pagi hari, dan tydack lupa ngetem bentar buat BAB harian Jadi ya, memaksa diri bangun pagi pukul 04.00 itu, lanjut nyapu, olahraga, mandi lalu mebanten. Sambil berasa mual mual entah karena perut belum diisi atau kurang tidur Positifnya, sembari menunggui

Cerita KopDar #DenFest

Tumben bisa lepas kendali pasca jam pulang kerja, sendirian tanpa anak-anak lagi. Mainnya ke #DenFest Penyebabnya gegara MinKot Pemerintah Kota Denpasar dan om BlogDokter ngajakin ketemuan 22 Des sore di gelaran #DenpasarFestival yang diadakan di titik Nol Kota Denpasar. Menariknya lagi ada bliJung Gung Ws yang katanya bakalan ikut nimbrung, Bu Widi dan Admin JogJa Mas Tri Trimartono senior saya di Bali Blogger. Sayangnya hujan angin menyapu asa yang lama terpendam. Bersyukur saya masih bisa sua tamu jauh yang secara perawakan bisa dikenali meski lapangan puputan dalam kondisi gelap  Sempat ragu menyapa awalnya mengingat Beliau kini sudah agak gondrong. Beda jauh dengan pertemuan terakhir sekitar 12 tahun yang lalu. Sebenarnya tadi ingin ngajak anak-anak dan iBul ke gelaran #DenFest tapi berhubung mendungnya tebal banget sejak sore tadi, gak tega kalo sampe nanti ikutan berhujan-hujan ditengah lapangan. Sepertinya kalo Sabtu depan kami jadi main ke lokasi, wajib bawa jas hujan min

Semua Cerita Ini berasal dari Sebuah PDA

Kenal dengan perangkat PDA itu kalau ndak salah ingat sekitaran tahun 2005 silam, pada saat mendapat mandat untuk menyiapkan lahan matang pembangunan Puspem Badung dari bentukan sawah aktif.  Perangkat yang dibeli jaman itu adalah T-Mobile MDA II yang merupakan kembaran dari O2 XDA II dengan penggunaan sistem operasi Windows Mobile 2003 versi awal, dimana salah satu kelemahan paling fatal adalah Semua data, kontak, gambar dan pengaturan lainnya yang tersimpan dalam memory Internal berpotensi hilang atau terhapus permanen saat perangkat kehabisan daya batere hingga titik 0%.  Parah bet. 😅  Pilihan itu jatuh karena modal nekat aja sebenarnya.  Padahal secara pemahaman, gak terbersit sedikit pun mau cara pakenya gimana, cara masukin data juga daftar kontak gimana, termasuk pemeliharaan perangkat yang benar. That's why saya harus mengalami kehilangan data hingga 3 kali baru bisa nyadar bahwa ni perangkat memang gak seperti ponsel biasa yang saya miliki sebelumnya. Sampe geregetan rasa

Monotonnya Rutinitas Harian

Ternyata hidup dan rutinitas yang saya lakukan memang monoton, sehingga terkadang jadi cenderung mudah ditebak. Seperti halnya postingan 3 tahun lalu ini. Starter Pack Rutinitas Pagi, Ngantor dan LanJalan Bareng Keluarga rupanya masih tetap sama plek, gitu terus dari dulu. Dari tahun 2015 bahkan. Tahun kelahiran si bungsu yang memaksa kami harus berbagi rutinitas pagi sebelum ngantor. Dimana saya mendapat tugas mebanten pekideh. Yang beda hanya di Starter Pack Olahraga saja, meniadakan jam tangan pintar milik Samsung yang sudah pensiun dari awal tahun 2022 lalu. Berhubung layar lcdnya mulai bergaris dan merusak tampilan jam ataupun jumlah langkah yang dicapai hariannya. Kini murni hanya mengandalkan fitur-fitur pintar yang ada di ponsel Samsung Galaxy M30s keluaran tahun 2019 lalu, untuk menghitung jarak, jumlah langkah rata-rata yang bisa dicapai, minus denyut jantung. Maklum, hape kelas pemula, gak bisa deteksi sejauh itu. Kalian sendiri, rutinitasnya sudah makin jauh berubah at

Diabetes The Silent Killer

Saat mendengar kabar satu dua kawan yang belakangan baru mengetahui bahwa mereka mengidap Diabetes, biasanya saya aware duluan dan memberikan gambaran umum tentang 'the Silent Killer' satu ini. Dengan maksud baik, agar si kawan juga bisa menyadari, menerima, lalu mulai bersahabat. Dan pada akhirnya menjalani kehidupan dengan pola baru agar Diabetes tidak lagi menjadi momok menakutkan bagi si penderita. Saya sendiri sudah mulai berteman baik dengan penyakit Gula Darah ini sejak 5 tahun lalu, mencoba melalui semuanya dengan pola hidup yang berbeda dari awal perkenalan sekitar akhir tahun 2012 silam. Artinya saya mengidap nyaris 10 tahunan hingga hari ini. Namun bersyukur, beberapa aktifitas masih bisa dilakoni dengan baik. Penderita Diabetes di Indonesia, kata laman di Google, menduduki peringkat 3 Besar se-Dunia. Prosentasenya sekitar 11,3 % dari populasi penduduk Indonesia. Artinya cukup banyak juga jumlahnya. Kenapa bisa sebanyak itu, ya bisa caritau sendiri-lah apa peny

Ya Karena Sudah Terbiasa

Bukan hanya sekali dua saya merasakan manfaat ponsel sebagai alat yang mendukung produktifitas kerja, baik dari pencatatan, pencarian ataupun history data, hingga ke fungsi utamanya untuk berkomunikasi, pun dalam bentuk pesan.  Bisa dikatakan dari sejak mengenal ponsel jenis PDA awal tahun 2005 silam, berpindah ke perangkat pintar milik Nokia yang memiliki kemampuan terbatas, dan tentu saja Android dari awal tahun 2011 hingga kini.  Jika boleh dikatakan, nyaris menggantikan fungsi pc ataupun laptop yang sudah lama saya tinggalkan untuk menangani berbagai kebutuhan dan rutinitas pekerjaan.  Bahkan untuk mengetik puluhan bahkan ratusan postingan blog ataupun FaceBook dan Instagram, saya murni mengandalkan layar ponsel dari era kepemilikan Samsung Galaxy seri Ace, Note hingga M saat ini.  Termasuk beberapa draft laporan kantor, dokumen Diklat PIM Perubahan dan juga Thesis.  Kok bisa ? Ya karena sudah terbiasa...

Sharing Tips Tim IT DPRKP Badung

R ahajeng, Selamat Malam Tim IT DPRKP sami. Saya ingin berbagi TIPS nih untuk semua. Siapa tahu kelak ada yang mengadakan kegiatan baik di kantor maupun luar kantor, kalau bisa yuk sharing dokumentasinya disini. Agar Tim IT yang mengurusi Sosial Media dan juga WEB dinas bisa menindaklanjuti posting secara berkala. Untuk Caption/isi postingan, MINIMAL kita perlu SURAT UNDANGAN KEGIATAN. Atau Notulen, atau bisa juga dibuat langsung oleh masing-masing Bidang. Minimal memuat informasi 5W dan 1H. (ini standar baku jurnalistik). 5W itu adalah 1. WHO (siapa saja yang terlibat, atau siapa yang membuka agenda) 2. WHAT (apa agenda atau acaranya, tentang apa, atau apa kaitannya dengan DPRKP) 3. WHERE (dimana lokasi kegiatan) 4. WHEN (kapan dilaksanakan, hari -jam) 5. WHY (mengapa kegiatan itu dilaksanakan, apakah menindaklanjuti pengaduan, laporan masy, dll). Lalu ada 1 H alias HOW (bagaimana jalannya kegiatan itu berlangsung. ngapain aja sih ?) Khusus yang 1 H, kalaupun gak bisa bik

Tips Ringan Transaksi MarketPlace

Menyambung postingan soal iklan di halaman depan timeline akun FB dan IG, sebenarnya sih saya berharap banyak akan adanya diskonan untuk beberapa Whislist saya yang masih tersimpan hari ini, namun belum kesampean buat di CheckOut, padahal jika saja sampe aja potongan harga sampe turun ke angka 10ribuan sebiji, dijamin langsung sikat habis keranjang belanjaannya.  Cuma ya kapaaan ? Kapaaaaaan ?  Tapi biarpun begitu, biasanya untuk hal-hal semacam ini, kondisi barang yang datang pulang lewat teriakan "pakeeet..."nya itu, rata-rata memang real pict alias gak boongan.  Yang mengatakan kondisi mati total, ya jangan berharap bisa dinyalakan pas nyampe rumah.  Bahkan jika beruntung, ada bonus-bonus menarik yang disertakan, bilamana transaksinya lancar dan mulus.  Kalian yang masih ragu bertransaksi di lapak resmi, ya bisa dicoba modal nekat kalau belum yakin. Dari yang harganya kira-kira terjangkau dulu.  Seandainya proses mengecewakan, biar gak nyesel-nyesel banget.  Apalagi model

Evaluasi Minat Ngayah Warga Banjar Tainsiat

Memiliki sedikit waktu senggang saat jam kantor, saya iseng mencoba melakukan evaluasi terhadap minat ngayah dan mejenukan krama banjar Tainsiat berdasarkan buku kecil absensi penugasan regu setiap kali agenda adat dilaksanakan.  Adapun penugasan ngayah yang berlaku di banjar Tainsiat, sampai hari ini menggunakan pola regu, bukan tempekan.  Ada 18 regu biasa yang biasanya secara rutin diturunkan secara bergantian setiap kali agenda adat dilakukan. Dari ngayah berkala setiap 15 hari atau Kajeng Kliwon, megebagan di rumah duka, mempersiapkan upacara, hingga penugasan bagi istri dan membawa kwangen.  Masih cukup ringan jika dibandingkan dengan penugasan ayahan di banjar adat lainnya. Masing-masing regu biasa ini terdiri dari 15 sampai 17 krama atau kepala keluarga yang turun mebanjar.  Jumlah ini belum termasuk regu Khusus yang saat ini beranggotakan 15 orang dengan penugasan tertentu, regu pecalang atau keamanan, listrik dan kereta.  Di luar itu, masih ada beberapa pengelompokkan lainnya

Bantuan Rumah Layak Huni Kabupaten Badung

Pemerintah menjamin hak setiap warga negara untuk menempati, menikmati, dan/atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur. Hal diatas merupakan amanat yang tertuang dalam Undang-undang nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang kini telah disesuaikan dalam Undang-undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.  Hal ini diterjemahkan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Badung, dari pertama kali dibentuk pada tahun 2017 yang lalu hingga hari inipun masih tetap menjalan tugas, melakukan verifikasi data usulan bantuan rumah layak huni dari masyarakat desa serta kelurahan.  Masih adanya masyarakat Kabupaten Badung yang menempati rumah tidak layak huni, merupakan efek samping dari masa pandemi covid-19 kemarin, dimana cukup banyak masyarakat yang dirumahkan sehingga mengalami kesulitan dalam melaksanakan perbaikan ataupun pembangunan rumah.  Tim dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Perumahan Rakyat I Wayan

Catatan Kelihan Adat : STANDAR Penyampain Agenda Kematian

1. METEKTEKAN ring banjar Rahajeng Krama Banjar tiang sareng sami, santukan agenda metektekan sampun mewasta puput, mangkin semeton jagi iring titiang Nyiramin layon lan Ngeringkes ring rumah duka alm. ........ Jalan Nangka ........ Matur Suksema, Ngiring. 2. NYIRAMIN Layon Rahajeng Krama Agung Banjar Tainsiat sane wangiang titiang, mangkin ngiring nampek-nampekang sami ring Bale Bali puniki, jagi iring titiang Nyiramin layon lan Ngeringkes Ngiring. 3. PASCA NGERINGKES Om Swastyastu. Rahajeng Krama banjar titiang sareng sami, Upakara Nyiramin lan Ngeringkes alm. ....... keluarga dari bapak/ibu ..... sampun mewasta puput. Titiang ngangganin Kelihan Adat Banjar Tainsiat ngaturang Suksema ring Krama Banjar sane sampun nyarengin lan ngerawuhin upakara puniki. Indik Pengabenan, pacang kelaksana ring rahina benjang, Sabtu, ...... Desember 2026 Regu Jaga sane polih megebagan inggih punika, Regu A ring rahina mangkin, Regu B rahina benjang lan Regu C rahina anu. Matur Suksema

Ponsel Android Impian Generasi Pertama

Jaman awal kemunculan ponsel Android tahun 2010/2011, jujur aja sempat pengen punya salah satu dari dua ponsel ini.  Satunya milik HTC seri G1 ponsel pertama rilisan Android, dan Motorola Milestones, satu diantara sekian ponsel Android generasi pertama. OSnya masih pake versi 1.5 aka Cupcake kalo gak salah, yang belum bisa dimanfaatkan sebagai hotspot wifi atau nyimpen hasil jepretan kamera di memory internal.  Begitu kepengennya gegara selain mengandalkan teknologi layar sentuh dengan jari tangan yang mencontek habis ponsel iPhone, kedua ponsel tersebut juga menyajikan bilah keyboard fisik pada sisi belakang layar dengan konstruksi geser. Begitu menarik. Sayangnya, soal keberadaan masih tergolong susah dicari, dan harganya ?  Wiiih jauh dari jangkauan.  Saya sendiri kesampean punya ponsel Android pertama kali, kalau tidak salah pada awal tahun 2011. Waktu itu Samsung lagi merilis 4 seri Android sesuai tingkatan penggunanya (baca: ketersediaan budget), Galaxy Mini, Galaxy Fit, Galaxy G

Perangkat Kasir Berbasis Android

Lama juga saya gak ngePost #HPjadul yang bentukan unik. Jadi hari ini pengen nerusin lagi di sela kesibukan kerja dan ngayah di banjar. Perangkat Kasir berbasis Android Kalo tempo hari saya sempat dapetin perangkat barcode scanner berbasis Android yang akhirnya jadi perangkat cadangan pas ponsel disita bungsu kalo pas lagi berdua, kini saya dapetin perangkat Kasir alias dagang yang juga berbasis Android. Kata yang jual, dia dapetnya dari sebuah warung makan yang tutup gegara covid. Geratis. Jadi jualnya ke saya juga dengan harga murah. Tepatnya 1R. Seperti biasa, hal pertama yang saya lakukan adalah hard reset perangkat, untuk bisa mendapatkan software perangkat bawaan pabrik. dan ternyata Unik juga. Ada software dan utility bawaan yang sudah diinstalasi pasca hard reset. Yang semuanya bisa dikatakan tergolong ilmu baru bagi saya. Jadi makin asik ngulik deh.  

#HPjadul Nokia 8910/i

Tadinya saya pikir ponsel dengan penutup keypad yang khas milik Nokia 8910 ini dirilis dalam satu versi saja, alias berlayar monokrom. Tapi saat melihat iklan pada majalah ponsel terbitan tahun 2003 silam, jadi kaget juga ternyata setahun setelah rilis layar monokrom, Nokia kembali meluncurkan seri 8910i yang menyematkan layar warna 4K tanpa banyak pengembangan atau penambahan fitur didalamnya. Nokia 8910/8910i ini memiliki konsep buka tutup cover keypad yang cukup unik. Yaitu dengan menekan 2 tombol yang berada di samping kanan dan kiri layar, maka ponsel inipun siap digunakan. Kalau tidak salah, fungsi buka cover ini sekaligus sebagai cara untuk menerima panggilan saat ada telepon masuk. Kalau saja seri ini dirilis saat era generasi milenial jaman now begitu memuja kemudahan akses penggunaan ponsel, bisa jadi keunikan teknologi ini dipandang ribet dan menyusahkan pengguna. Seri 8 milik Nokia, biasanya diperuntukkan bagi pengguna ponsel yang berada pada segmen pebisnis muda di jamanny

#HPjadul Nokia Concord Kamera untuk Communicator 9210i

Salah satu hal yang saya sukai saat berburu #HPjadul adalah keberadaan pernak-pernik mereka yang tak kalah unik untuk dikoleksi. Seperti halnya kamera digital satu ini. Namanya Concord EYE Q iR. Concord ini adalah sebuah kamera digital add-on milik Nokia Communicator series 9210i yang infonya datang bersama dalam paket penjualannya, dengan resolusi VGA alias 640×480 pixel. Sudah tergolong ‘wah’ untuk sebuah kamera ponsel dijamannya. Merupakan kamera add-on alias terpisah dari perangkat ponselnya sendiri, yang memanfaatkan teknologi infraRed sebagai media transfer. Dalam penggunaannya, Concord ditenagai oleh 2 batere AA dan slot memory eksternal MMC sebagai media penyimpanan foto dan sebuah kotak kecil viewfinder sebagai area perburuan dan pengambilan gambar. Jadi ingat kamera digital lama Konica Minolta X31 yang punya spek serupa meski masih beruntung sudah dibekali layar lcd untuk melihat hasil jepretannya. Sementara Concord, pasrah saja jika hasil pengambilan gambar tidak sesuai hara

#HPjadul Nokia E60 7200 dan 6790

Dari sekian banyak #HPjadul yang saya miliki, Nokia E60 adalah salah satu seri ponsel yang paling sulit didapat sejak awal perburuan. Gak tahu kenapa dan apa alasannya. Tapi begitu didapat dari salah satu gerai lapak online, ada rasa bangga akhirnya bisa punya juga. Dari segi desain, jika dilihat sepintas ada wajah-wajah yang mirip dengan sisi depan seri E90 keluarga Communicator yang sampai saat ini masih jadi buruan banyak orang. Yang sayangnya, meski hadir dengan label ponsel pintar milik Nokia jelang akhir 2005, seri E60 ini sama sekali tidak dibekali dengan lensa kamera baik depan maupun belakang. Padahal dari segi jaringan, kalau tidak salah sudah mendukung 3G UMTS. Sementara itu, seri lipat yang ada disebelah kiri pada gambar adalah seri fashion ponsel milik Nokia yang hadir dalam rupa feature phone dengan banyak keterbatasan  kemampuan termasuk konektivitas. Tanpa wifi maupun bluetooth yang saat itu sedang menjadi trend. Ponsel ini sempat terlihat pada film Transporter 2 yang d

#HPjadul BlackBerry Passport untuk Multimedia Player

Ternyata untuk bisa menikmati file Multimedia baik musik ataupun film pada perangkat BlackBerry Passport 705F secara offline, gak semudah bayangan bagaimana sebuah ponsel disambungkan ke sebuah pc komputer, seperti halnya hp Android masa kini. Masih harus menginstalasi Drivers USB BlackBerry for PC sebesar 12 MB yang diunduh dari laman website hasil pencarian Google, dan juga aplikasi Device Manager yang berukuran 70 MB. Baru deh internal storage ponsel bisa dilihat dengan sukses di layar monitor. Secara penampilan, seri Passport yang diluncurkan pada pertengahan tahun 2014 silam ini sebenarnya gak kalah keren dari ponsel-ponsel Android jaman Now maupun #HPjadul di masa lalu. Apalagi layar sentuh yang disematkan sudah tergolong responsif dan jauh lebih ketimbang seri-seri serupa milik BlackBerry sebelumnya. Hanya saja dengan dimensi rasio 1×1, beberapa video yang ditonton melalui laman YouTube jadi terpotong sisi kanan kirinya menghilangkan semua tampilan gambar maupun tulisan yang ber

#HPjadul BlackBerry Passport Gak Mudah Gaes

Mencoba menggunakan BlackBerry Passport 705F sebagai ponsel yang mendukung aktifitas kerja harian, ternyata gak mudah Gaez. Ada beberapa catatan yang ditemukan saat ujicoba tempo hari, dengan kesimpulan -udah bener pindah ke Android dari tahun 2011 silam, dan gak pernah nyentuh BlackBerry sejak awal booming di Indonesia. Pertama, pas mau nyoba opsi copy files video, audio dan gambar. Prosesnya masih serupa cara sync era #HPjadul. Dimana masih membutuhkan instalasi driver dan aplikasi pada pc, untuk bisa mengubah fungsi ponsel menjadi storage yang mudah dibaca oleh pc. Cukup merepotkan bagi sebagian orang awam. Kedua, pas nyoba nonton video YouTube via browser, yang rupanya layar auto fullscreen, dengan tampilan 1×1. Efeknya, untuk video yang tampilan fullnya mengadopsi bentuk melebar, jadi kepotong sisi kanan kiri, sehingga kenikmatan menyaksikan adegan ataupun tampilan teks yang kebetulan berada di sisi pinggir, jadi gak maksimal.

#HPjadul Mengumpulkan BlackBerry series

Jaman orang belum begitu heboh pake BBM alias BlackBerry Messenger  pernah punya keinginan untuk memiliki salah satu seri lawasnya gegara jatuh cinta lihat iklan di kantor operator IM3 Gatsu, yang saat itu lagi gencar menawarkan paket internet bisnis. Saya sendiri jaman itu masih pake ponsel pda T-Mobile MDA II alias kembarannya O2 XDA II. Eh, gak tahunya kesampean juga buat dipegang. Lantaran temen SMA ada yang nelpon minta tolong diperbaiki, berhubung ponselnya gak bisa berfungsi baik. Gak paham juga kenapa nelponnya ke saya, bukan ke gerai BlackBerry. Setelah diperiksa, dugaan awal waktu itu, ada problem di software. Lalu iseng install ulang OS-nya, dan berhasil. Ponsel bisa berfungsi baik kala itu. Kalau ndak salah model Badak aka Transformers, 8700 series. Yang pake trackwheel di sisi samping. Nah pas pindahan kantor ke Puspem Badung, atasan sempat meminjamkan ponsel BB paling keren di masa itu, untuk dipelajari isinya. PR-saya cuma satu, yaitu mengajari Beliau hal-hal yang masih

Hobi yang bikin Lupa Waktu

Jelang umur 40 tahun, baru nemu hobi yang beneran bikin lupa waktu dan mengasyikkan, lantaran jaman remaja dulu suka banget mantengin sejumlah majalah dan tabloid yang mengulas tren dan perkembangannya. Mengumpulkan #HPjadul Hanya sebatas mengumpulkan saja sih, bukan mengeksplore isi bahkan menggunakannya secara serius. Dari yang awalnya masih fokus ke bentukan unik hp jadul milik Nokia series, lalu berkembang ke model pda yang sempat jadi idaman di masa lalu, sampai ke mengoleksi satu persatu anggota keluarga seri tertentu. Semuanya dijajar dalam satu rak kaca, dan dinikmati secara bergantian saat senggang atau ide mood nulis sedang tinggi-tingginya. Sangat memuaskan hati ketika melihat, memegang dan mengamati dari dekat, desain, detail dan keunikannya. Masih terbayang bagaimana proses pencariannya sejak awal ide ini muncul tahun 2017 lalu. Memantau OLX, Tokopedia, lalu menemukan surga di BukaLapak, dan akhirnya berlabuh di sejumlah akun FaceBook. Dari puluhan unit HP jadul yang saya

#HPjadul Samsung Galaxy Note 3

Saat era Android mulai menggila di pasar global, pernah ada masa saya memilih satu ponsel flagship alias high end milik Samsung, yang sebenarnya diperuntukkan bagi kalangan atas dengan aktifitas mereka yang kreatif dan penuh ide. Sayangnya, saya hanya seorang PNS yang biasa-biasa saja. Waktu itu keinginannya sih cuman 1. Spek tertinggi dengan harapan, gak ada kendala yang dirasakan saat penggunaan atau pemanfaatan perangkat sebagai teman kerja. dan yang dimaksud spek tinggi ini adalah internal storage yang besar dan memory RAM mumpuni. Samsung Galaxy Note 3 adalah salah satu yang memenuhi persyaratan diatas. Diatas kertas, ponsel ternama ini punya seabrek kemampuan. Utamanya yang berkaitan dengan fitur tulisan tangan lewat sentuhan stylusnya dan terobosan terbaru edit dokumen juga media lain dalam satu layar lebar. Yang sayangnya, malah tidak tergunakan maksimal sampai akhirnya perangkat ini dijual. Umurnya cukup lama. Sekitar 3 tahunan pakai. Dengan kondisi yang masih tergolong mantap

Cinta Olimpiade - Lupus

Tadinya saya mengira novel Lupus Cinta Olimpiade ini adalah karya pertama alm om Hilman Hariwijaya sebelum Tangkaplah Daku Kau Kujitak. Ternyata kebalik. Padahal ini saya yakini sejak masa remaja dulu, saat masih sembunyi-sembunyi mencuri baca dari alm kakak kandung yang getol banget membeli novel Lupus, Olga dan lainnya. Cinta Olimpiade ini bercerita soal adiknya Lupus yang diapelin cowok dengan penampilan 80an gitu. Meski gondok saat diajak ngobrol yang melulu topiknya tentang masa depan keluarga yang diidamkan, namun demikian rupanya si adik merasa kehilangan juga akan kebaikan cowok itu pasca dimediasi oleh Lupus sebelumnya. Selain itu ada juga cerita soal perburuan wawancara artis muda berbakat, naik turun kisah cinta dengan Poppi yang berakhir dengan PHK alias Putus Hubungan Kekasih, dan riak-riak pergaulan masa remaja. Baik soal ospek atau yang saat itu disebut dengan mapras, dan ada juga soal siriknya sang teman akan kehidupan yang mereka jalani. Pasca Lupus, saya masih sempat

Bila -kerja bareng bubin lantanG dan Dian Bara

Kali ini tokoh utama cerita adalah tentang Fay. Pelajar SMAN 2 yang dikenal pula sebagai seorang penyiar radio Yudistira, dipaksa untuk pindah sekolah gegara sebuah pukulan menyasar Pak Udin yang seorang guru pasca memberikan tamparan pada Joe si adik. Cerita pun mengalir seputar kehidupan masa remaja, yang penuh cinta, harapan, gejolak dan kepedihan. Cerita ini merupakan hasil karya bareng bubin lantanG dan Dian Bara pada tahun 1992 silam. Saat yang sama, saya mengenyam bangku menengah atas dengan model kenakalan yang serupa. Hanya saja, kelakuan saya belum separah Fay baik dalam hal kreatifitas, hasrat maupun soal cinta. Berbagai macam kegelisahan yang dimunculkan dalam bab demi bab, lumayan asyik untuk dicerna. Sehingga tak terasa satu novelpun dilahap begitu saja. Akhir cerita, bisa dikatakan cukup menyesakkan dada, dimana sang Ibu harus berpisah dunia dengan kedua anak lelakinya. Pun memisahkan dua saudara dengan jarak dan harapan di masa remaja. #Novel #bubinlangtanG #DianBara #B

Kartu Virtual ASN

Kartu virtual elektronik bagi ASN untuk memudahkan berbagai pelayanan ASN. Diperkenalkan ke publik oleh BKN baru hari Jumat kemarin rasanya. Aksesnya bisa melalui halaman webnya MySAPK milik BKN, yang mensyaratkan penggantian foto profil akun kalian, dibuat dalam dimensi/resolusi 450×575 pixel, lalu BackGround-nya dibuat Transparant dan tidak lupa disimpan dalam format file PNG. Sementara Size atau ukuran file gak boleh lebih dari 2 MB. Rasanya dengan resolusi segitu, gak sampe 2 MB sih, macam yang saya bikinkan tadi cuma 150an Kb. Cuman… Proses pembuatan kartu virtualnya ini yang lamaaa… bisa bikin jenggotan karena saking lamanya. Mungkin karena server di pusat kebanjiran order makanya lelet begini macam pengisian data aplikasi PUPNS terdahulu. Jadi yang saya upload hanya berupa Preview-nya saja sebelum proses pembuatan dilakukan. Pengen upload foto wajah karikatur. #DokumentasiASN #PemkabBadung

Empat Tipe PNS, yang Ketiga Favorit saya

Sejak awal ‘nyemplung’ jadi PNS sebenarnya gak ada niatan apa-apa sebelumnya. Bahkan bisa dikatakan, gak tahu apa-apa soal ‘apa dan bagaimana dunia PNS’ itu, termasuk bagaimana anggapan mata masyarakat luar pada sosok PNS. Tapi makin kesini dan pasca mengikuti beberapa akun twitter yang gape soal dunia PNS dengan segala persoalannya, jadi pasrah aja kalau seandainya masih ada yang menganggap bahwa semua PNS itu, pola kerja dan image kepribadiannya sama saja. Padahal kalau dari kaca mata internal, gak semua PNS seperti itu. Cuma sayangnya, gak ada yang bakalan percaya kalaupun diceritakan. Tapi pada dasarnya, baik soal perilaku ataupun cara bekerja para PNS ini, seperti apa yang diajarkan oleh para widyaiswara, pengajar kami saat diklat atau pendidikan. Kombinasi antara TAHU dan MAU. Jadi kalau kedua kata tadi dikombinasikan, hasilnya kurang lebih ada 4 jenis. Ada yang TAHU (pekerjaan) dan MAU (bekerja). Ini secara jumlah biasanya sih sedikit. Ada karena mereka paham arahnya kemana. dan

Jumat itu saatnya Krida Olahraga

Jumat itu saatnya Krida olahraga. Namun meskipun PakMan Giri Prasta belum jua mengajak kami berkumpul di lapangan untuk melakukan Apel dan Senam Ayo Bersatu, Melangkahkan kaki dengan ritme cepat sepanjang 5 KM atau menggenapi target 6000 langkah adalah pilihan Terbaik yang wajib diambil pada masa pandemi begini. Jadi makin semangat dengan outfit baru pemberian istri yang katanya sih sebagai ungkapan tanda cinta dan sayangnya pada suami, yang belakangan lebih suka bentukan slimfit berkat olahraga setiap hari. Jauh lebih baik ketimbang seragam terdahulu yang mana trainingnya lebih mirip Kulot saat dipakai, ketimbang celana olahraga lantaran desainnya yang cingkrang. dan sebagaimana amanat ibu negara, sebelum berolahraga jangan lupa gunakan sedikit sunscreen gel pada area wajah, agar kelak saya tak menua sendirian, mengingat wajah istri yang makin hari tampak makin mengemaskan. Bersyukur, untuk membawa semua perlengkapan harian saban hari Jumat ini, slingbag hasil karya om Darkade bisa ja

#SupportLocalArtist Darkade Propaganda

Saya lupa kapan tepatnya mulai menyandang jumbo totebag ini sebagai tas kerja saban ngantor, untuk membawa beberapa berkas, botol minum 1.5 liter serta satu dua #HPjadul dengan mudah dan ringkas. Rasanya sih semingguan pasca si sulung minta dibelikan totebag kekinian. Kok keren juga sepertinya kalo saya punya yang serupa. Maka dipilihlah satu dari puluhan desain karikatur milik bli bagus @dark yang kerap melahirkan karya-karya kritis terhadap situasi politik maupun lingkungan, serta hal-hal unik di seputaran Bali. Dengan gaya dan warna yang khas tentu saja. Saya sengaja mengambil ukuran totebag jumbo agar bisa selaras dengan perawakan, dan tentu saja kebutuhan barang atau perlengkapan yang kelak ingin dibawa kemana-mana. Meski sebenarnya lagi pengen juga yang ukuran sedang agar bisa lebih ringkas dibawa kemana-mana. Kemasannya oke punya loh. Tebal dan rapih. Dalemannya juga gitu. Jadi sepertinya gak bakalan khawatir dengan kualitas jangka panjang totebagnya. Aniwe, kalaupun kalian tert

Mengalahkan Tantangan Besar Tiap Pagi

Tantangan terbesar yang kerap saya hadapi setiap pagi adalah… Keinginan atau Tekad membuka mata lalu memutuskan untuk mengambil 1 dari 3 keputusan rutin yang selalu dan wajib dilakukan setiap pagi, tidak peduli hari kerja ataupun weekend. Berolahraga, Menyapu lantai, atau Langsung Mandi. Bersyukur, sejak mengenal pola hidup baru dengan meluangkan waktu 1 dari 24 jam yang ada dalam hitungan hari saya miliki, olahraga ataupun gerak badan menjadi wajib hukumnya dilakukan setiap hari. Absen hanya bisa diberikan jika berada dalam kondisi sakit ataupun jadwal rutin Donor Darah. Sepanjang tahun sejak 2017 lalu. Tidur sampai siang itu memang nikmat kawan. Tapi berkeringat berpeeluh pasca berolahraga disela matahari pagi, jauh lebih nikmat dari apapun. Itu sebabnya selama 5 tahun menjalani pola hidup yang sama setiap harinya, pernah ada masa-masa dimana saya begitu buduh -istilah gila dalam bahasa bali- untuk melakukan aksi berjalan kaki dengan ritme cepat di banyak tempat. Karena ternyata begi

Kelihan Adat Banjar Tainsiat, Apa dan Bagaimananya

Menjadi bagian dari Kelihan Adat Banjar Tainsiat yang berjumlah 8 orang berdasar pada hasil pemilihan atau pleno krama agung warga banjar adat yang diselenggarakan di Bale Banjar Tainsiat pada tanggal 20 Februari 2022 lalu, memberikan banyak pengalaman suka duka, kewajiban serta penugasan baru, yang berpengaruh besar pada aktifitas harian dan rutin baik terkait pekerjaan dan juga keluarga. Mengingat aktifitas adat yang berkaitan dengan Manusa Yadnya, Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya, lebih banyak dilakukan pada jam-jam kerja dan juga waktu -Me Time- yang dahulu banyak diluangkan bersama keluarga, kini harus dikurangi atau bahkan diganggu secara sadar, agar semua aktifitas tambahan ini bisa dijalankan. Semua Kelihan Adat Banjar Tainsiat secara aturan Awig-awig Banjar Tainsiat, dipilih dan bertugas secara Kolektif Kolegial, untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, 1 (satu) periode, dan tidak dapat dipilih kembali. Aturan terkait Kelihan Banjar ini tertuang dalam Pasal 11 sampai 15 Bagian 2 yang me

Menjadi PNS yang Baik itu Mudah, tapi Dibutuhkan Ini

Berstatus sebagai seorang PNS itu sebenarnya mudah, selama tidak dituntut untuk bertanggungjawab atas pekerjaannya di mata hukum. Maksudnya, selama pekerjaan atau penugasan itu dampaknya tidak memiliki potensi untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain, dengan menimbulkan kerugian negara, yang berujung pada pemecatan atau penjara, saya merasa bahwa ‘untuk menjadi seorang PNS yang Baik’ itu, Mudah. Tinggal lakukan kewajiban sesuai penugasanmu, selesai sudah. Akan tetapi jika dikaitkan lagi dengan hal lain seperti ‘peningkatan karir’, ya Tidak seMudah atau seGampang yang kalian kira. ada banyak hal yang harus dan mau dilakukan, suka atau tidak suka. Dan gak usah ngomongin aplikasi apapun disini, kalau sudah berkaitan dengan karir. Balik lagi kepada soal Mudahnya lakon seorang PNS dalam upaya menjalankan pekerjaan atau kewajibannya, modalnya cuma Aturan, Kemauan dan Integritas. Meski di lapangan, sebetulnya ada satu lagi yang dibutuhkan sebagai makhluk sosial, yaitu Etika. cuma untuk y

#KoleksiJadul Surat Cinta

Mengumpulkan pernak pernak yang memiliki kenangan di masa lalu, sepertinya sudah menjadi habbit saya sejak dulu. Semua disimpan rapi, sampai-sampai dalam perjalanan selanjutnya, tidak bisa ditemukan meskipun dicari kemana-mana. Lalu tiba jua masa-masa penemuan yang tidak disengaja, dan akhirnya mengingatkan saya pada semua cerita indah saat melakoninya dulu. Salah satunya adalah… Surat Cinta. He-em. Sekumpulan Surat Cinta eh coretan atau catatan hati dari hubungan terakhir, sebelum kami memutuskan untuk menikah. Masa pacarannya gak sampe setahun. dan niatan untuk menikah itu hanya karena Saya ingin punya teman berbagi saat pulang kerja. Mengingat saat itu status saya sebagai ‘anak tunggal’ di rumah, lantaran kedua kakak sudah menikah dan tinggal di luar rumah. Semua coretan ini, biasanya ditulis saat jam kerja kantor berlangsung, dibawa oleh “kurir” kami yang secara berkala rela naik turun tangga demi menyampaikan isi hati yang diam-diam makin membara lantaran terpisah lantai. Ya, tern

Rahina Kajeng Kliwon untuk Mempererat Pesemetonan Tainsiat

Rahina Kajeng Kliwon yang hadir setiap 15 hari sekali pada penanggalan bali, menjadi momen khusus bagi Krama Agung warga Banjar Tainsiat untuk berkumpul dan melaksanakan persembahyangan bersama ring Pura Maspahit, menghaturkan puja bhakti ring Ida Betara Sesuhunan Ratu Gede, nunas kerahajegan jagat mangda rahayu sareng sami. Agenda ini telah dilaksanakan dari puluhan tahun lalu, disampaikan oleh kelihan adat Banjar Tainsiat dan dibantu oleh para anggota regu yang bertugas secara bergiliran setiap kali rahina Kajeng Kliwon dijalankan. Tidak lupa Sekaa Gong dan Sekaa Shanti yang terdiri dari para lansia, selalu mengiringi jalannya persembahyangan, dan menyemarakkan suasana. Banyak perubahan yang dilakukan seiring perkembangan jaman dan teknologi dalam melaksanakan rutinitas ini secara berkala. Termasuk menurunkan regu tugas dengan jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya, mengingat saat ini kita semua telah berancang memasuki masa endemi Covid-19. Satu hal yang patut disyukuri tentu saja

25 Juta Langkah Tahun ke-5

Awal-awal percobaan untuk memenuhi target langkah harian, rasanya memang berat banget. Mengubah kebiasaan mager jadi lebih aktif untuk mencapai 1 tujuan. Kesehatan. Maka jadilah pada 25 Februari 2017 lalu, setelah menyelesaikan semua hutang di tempat penugasan lama, lalu mendapati suasana kerja yang lebih santai di tempat baru, serta mencoba menggunakan smartwatch untuk mendukung aksi olahraga secara berkala, satu persatu rencana dan pola mulai dijalankan. Dari yang menargetkan jumlah 6000 langkah setiap hari, tapi kembang kempis dalam upaya pemenuhannya, lalu masuk pada tahap nagih, dimana target bertambah menjadi 10ribu langkah sehari, sampai jadi bener-bener gila dalam kesehariannya. Gila dalam hal tempat yang akan dituju macam Tohpati, Serangan, Pantai Mertasari, lalu Perumahan Dalung, Puspem Badung, Pasar Mambal sampai Canggu BatuBolong, dengan titik start jam 6 pagi dari rumah. Termasuk Gila dalam hal pencapaian harian dengan rekor sendiri sebanyak 34ribu langkah pada bulan Juni

QRCode bagi Kendaraan Penyuka BBM Subsidi

Kebijakan Pertamina untuk melakukan kontrol pembelian BBM subsidi melalui aplikasi MyPertamina sejak awal perkenalan pada publik hingga kini masih banyak menuai kecaman ribuan netizen +62. Bahkan Rate and Review aplikasi MyPertamina di Google Play Store per hari ini, telah turun hingga 1.3 bintang penilaian 289ribu akun email. Tapi sepertinya makin kesini, memang masih banyak para penyuka BBM Subsidi macam Pertalite ataupun Solar, yang masih salah paham akan cara kerja aplikasi MyPertamina dalam upaya pembelian BBM Subsidi bagi kendaraan mereka kelak. Rata-rata masih mengganggap satu-satunya cara pembayaran saat pembelian nantinya adalah pemanfaatan aplikasi dari pihak ketiga yang dibenamkan pada aplikasi MyPertamina. Padahal ada cara lain yang sebetulnya bisa digunakan dan tidak serepot bayangan kita selaku pengguna aplikasi, yaitu melalui print out QR Code ataupun penyimpanan kode di layar ponsel, untuk ditunjukkan kepada petugas spbu sebelum melakukan pembayaran sebagaimana biasanya

Menyoal Nilai IP ASN khususnya bagi Tenaga JFT Hasil Penyetaraan Jabatan Tahun 2021

Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara atau yang kini lebih dikenal dengan istilah IP ASN , kurang lebih dapat diartikan sebagai pengukuran kualitas seorang abdi negara dalam hal ini ASN atau dulunya dikenal dengan nama PNS, terhadap jabatan atau pekerjaan yang diampu, berdasarkan beberapa variabel tertentu dalam suatu waktu . Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat profesionalitas ASN, mencakup dimensi kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan disiplin. Secara keseluruhan setiap ASN dalam upaya penilaian Indeks Profesionalitas diatas disebut memiliki nilai total sebesar 100 (seratus) persen dengan pembagian sbb. 1. Dimensi Kualifikasi memiliki nilai maksimum sebesar 25 %, yang dinilai berdasarkan jenjang pendidikan formal yang dimiliki oleh setiap ASN atau PNS. Makin tinggi jenjang pendidikannya, makin besar pula nilai IP ASN yang didapat. Misalkan untuk jenjang Strata-3 atau S3, nilai IP ASN terpantau sebanyak 25 % atau hasil maksimal, sementara yang berada di Strata

Mesesandaran, Tradisi Lama yang Coba dibangkitkan Kembali

Tradisi mesesandaran yang dilakukan secara bersamaan dengan aktifitas munut atau nyalukin pengawak Barong Landung, tampaknya sudah mulai jarang bisa dilakukan oleh krama, mengingat generasi yang dahulu telah mempelajari cara dan penerapannya, satu persatu telah pergi seiring berjalannya usia. Sehingga pada agenda rahina Kajeng Kliwon bulan lalu, sempat tercetus ide untuk mencari regenerasi dari krama agung warga banjar Tainsiat termasuk potensi para Sekaa Teruna, diajarkan cara mesesandaran sembari munut didalam pengawak barong. Sebetulnya bisa saja dilakukan secara terpisah. Yang menarikan pengawak Barong Landung adalah orang berbeda dengan yang mesesandaran, seperti yang infonya banyak dilakukan di luar sana. Namun itu akan mengurangi kesakralan tradisi yang sudah diemban dari puluhan tahun lalu. Mesesandaran kurang lebih bisa diartikan sebagai percakapan yang disuarakan dengan konsep gegonjakan atau pepantunan, antara dua penokohan Barong Landung, lanang dan istri, yang kerap dikena

Jam Biologis

Jam berapapun Tidurnya, Bangunnya tetap Jam 4 Pagi… Selanjutnya tergantung Mood dan Mata. Kalau yang namanya Mood, langsung merasa fit begitu bangun tidur, aktifitas yang dilakukan selanjutnya adalah berolah raga hingga pukul 5 pagi atau kurang. Bergantung kebutuhan atau situasi. Setelah itu lanjut menyapu lantai atas rumah, atau Mandi dan Mebanten pekideh dengan target selesai pukul 6 pagi. Tapi kalau Mood-nya kalah oleh Mata, biasanya lanjut tidur dikit lagi mengandalkan Alarm ponsel, untuk menikmati tidur 30 menit kedepan atau sejam. Biasanya terjadi di akhir pekan atau bukan hari kerja. Seperti halnya pagi ini. Teng Jam 4, mata langsung gak bisa diajak kompromi, padahal Alarm ponsel sengaja dimatikan tadi sebelum tidur, lantaran pulang dari megebagan di rumah duka Griya Cebang pukul 00.10 wita malah gak bisa tidur sampai pukul 01.00 dini hari. Yuk lanjut rutinitas lagi meskipun hari Minggu…

Jadi Ramai Kembali

Turut senang melihat senyum bahagia para pemilik toko perlengkapan sekolah anak, yang semenjak siang tadi infonya ramai dikunjungi para orang tua bersama putra putri mereka, termasuk kami. Setelah melewati 2 tahun masa kelam perekonomian, dimana anak usia sekolah harus mengikuti semua pelajaran melalui media daring, dan juga banyak para orang tua yang diberhentikan dari pekerjaan mereka, memberi dampak luar biasa pada para pemilik toko masa itu. Kami yang kerap lalu lalang melalui jalan tersebut, ikut merasakan kesepian dan berkurangnya keuntungan maupun omzet yang biasanya diraih. Tahun ini bungsu kami Ara, memasuki masa Sekolah Dasar dengan usia yang bisa dikatakan lewat setahun. Alasannya sederhana. Mengingat secara fisik yang dahulu dilahirkan dalam kondisi prematur, rasanya kasihan jika harus melepas ia dari bangku taman kanak-kanak setahun lalu. Maka secara sadar, kami pun menunda setahun rencana guru-guru sekolah TK, yang berkeyanikan bahwa Ara sudah mampu naik tingkat. Barusan

OSIS TerGalak TerFavorit

Awal si Sulung terpilih jadi Ketua OSIS SMPN 10 Denpasar, banyak masukan yang kami sampaikan sebagai orangtuanya agar kelak ia tak sampai salah jalan. Termasuk bagaimana bersikap saat MPLS aka Ospek jaman dulu dilakukan. Mengingat kami secara pribadi pun gak suka pada hal-hal yang berlebihan, utamanya ajang balas dendam kakak kelas pada adik-adiknya yang baru saja lepas jenjang sekolah dasar. Hasilnya, menyenangkan. Sore kemarin usai menggelar outbond pada hari terakhir MPLS di Subak Bergiding, Sekarmukti Pangsan Petang, ia bercerita mendapat gelar sebagai kakak OSIS TERGALAK, sekaligus OSIS TERFAVORIT dan menerima banyak SURAT BENCI sekaligus SURAT KAGUM dari adik-adik tingkatnya di Kelas 1. Saat membaca satu dua surat yang dituliskan, kami jadi tergelak dan geli sendiri melihat tulisan maupun isi surat yang lucu meski disampaikan dalam bahasa serius. Bahkan ada juga yang melakukan Copy Paste lantaran isi kalimatnya sama plek dengan surat temannya. Namun meski mendapat banyak surat pl

Tentang Ida Betara Ratu Gede Sungsungan Krama Banjar Tainsiat dan rahina Kajeng Kliwon

Ida Betara Ratu Gede yang sampai saat ini masih tetap dipertahankan keberadaannya sebagai sungsungan krama Banjar Tainsiat, diyakini pula menjadi perekat sekaligus pelindung di wilayah pekraman Banjar Adat Tainsiat. Awalnya diceritakan bahwa untuk upakara sehari-hari atau disebut juga dengan istilah rayunan, dipersiapkan dan dihatur oleh krama banjar secara bergiliran. Sampai pada saat semua kepala keluarga adat mendapat penugasan, proses tersebut lalu kembali ke siklus semula. Namun sayang, hal ini diinformasikan banyak mengalami hambatan dalam pelaksanaannya. Yang kemudian mengubah keputusan agar penyediaan sarana upakara sehari-hari ini dipersiapkan oleh Jro Mangku bersama Prajuru Adat secara terpusat, dan biayanya dibebankan kepada krama banjar dalam bentuk iuran tahunan dan punia. Cara ini dianggap lebih efektif efisien sehingga tetap digunakan hingga saat ini. Sebagai sungsungan krama serta pelindung pekraman, Ida Betara Ratu Gede dahulu secara rutin melancaran atau berkeliling d

KK Adat Banjar, Gampang atau Susah ?

Menyusun ulang KK Adat Banjar Tainsiat itu sebenarnya gampang gampang susah. Gampangnya karena sebagian besar data  sudah ada tersimpan dalam bentuk file dengan format word, meski masih ada beberapa nama warga, utamanya yang baru berkeluarga belum tercantum dalam data milik Kelihan Adat sebelumnya. Nah susahnya itu, melakukan input ulang 400an Nama Kepala Keluarga ke dalam file KK Adat yang saya buatkan dalam format excel, agar nantinya bisa memudahkan pencarian data jumlah warga berdasarkan banyak kategori. Ini menjadi penting, karena setiap tahun saya meyakini data seperti ini akan dimintakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti desa adat maupun kantor kepala desa. Targetnya sih setahun penugasan menjadi Kelihan Adat, bisa selesai. Dengan perhitungan, satu hari itu input data satu nama kk. Tapi kan gak gitu juga. Ya minimal sebelum Rapat Pleno warga banjar awal tahun depan ini, sudah bisa klop diinput, sehingga ada waktu untuk melakukan Verifikasi dan Validasi data kepada war

Satu Sore di Subak Bergiding

Jauh juga perjalanan kali ini. Satu sore di hari kamis, bersepatu kulit dan celana kain, mengawal anak-anak OSIS SMPN 10 Denpasar yang memantau lokasi outbound hari terakhir MPLS, yang besok pagi akan diselenggarakan di kawasan persawahan Subak Bergiding, Sekarmukti Pangsan Petang. Ternyata jaraknya cukup jauh. Sekitar 5 KM lebih.  Dan kami melahapnya dengan jarak waktu sekitar 42 menit. Hanya saja jika dilihat dari kecepatan saat berjalan menyusuri paving merah yang kalau tidak salah ingat, dikerjakan pada tahun 2015/2016 silam, rasanya sih gak sampai sejauh itu. Cuma naik turunnya medan di lokasi yang lumayan membuat bertanya-tanya, eh ini seriusan ?

Perbaikan Bale Banjar Tainsiat

Saat Pak Ahok tampil ke publik jaman pencalonan dirinya di DKI Jakarta mendampingi Pak Jokowi, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari alur berpikir yang bersangkutan, terutama soal upaya untuk membantu masyarakat dalam lingkup yang lebih luas. Dipilih menjadi Kelihan Adat banjar tentu berbeda jalur jika mau disandingkan apple to apple. Namun tugas dan kewenangannya masih ada kemiripannya. Yaitu sama-sama mengabdi dan melayani masyarakat, tanpa melupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana fasilitas publik yang sudah ada. Salah satu yang terdekat adalah Balai Banjar kami. Adalah Kelihan Adat Banjar Tainsiat periode sebelumnya yang mengusulkan kegiatan ini bersama anggota BPD, serta tak lupa peran anggota banjar lainnya di kantor desa saat pengajuan pemanfataan dana APBDes. Sementara kami saat ini hanya menjadi penerima bantuan, yang mana secara kebetulan Dana Desa ini diturunkan pada saat periode kami bertugas. Adapun lingkup kegiatan yang dianggarkan sebesar 150

Gabut Bangun Pagi

Kadang masih suka bingung saat terbangun di pagi hari saat hari libur begini. Mau mandi dulu lalu mebanten, trus lanjut nyapu dan diakhiri dengan olahraga biar santai, atau Nyapu dulu lalu olahraga, lanjut mandi dan mebanten ? Meski terkadang lebih memilih lanjut tidur lagi sampai Tri Sandhya berkumandang, jika gak ada agenda penting paginya, atau scroll scroll timeline twitter membaca kegaduhan trending topic semalam sampe jam 7an. Memang susah kalo sudah menjadi kebiasaan terbangun jam 4 pagi sementara hari yang akan dijalani bukanlah hari kerja. Apa baiknya minta cuddle bareng istri aja biar gak gabut.

Gek Ara sudah SD aja...

Akhirnya, si Bungsu Ara tembus juga di hari pertama masuk sekolah SD. Gak nyangka ni anak udah gede aja. Padahal 7 tahun yang lalu, saat ia baru saja keluar dari perut ibunya melalui persalinan normal namun dalam usia kandungan yang prematur, si adik bayi sempat tak bernafas untuk beberapa saat. Bersyukur ada dokter Anestesi yang baru saja usai melakukan operasi datang menolong. Tanpa tangis laiknya bayi lain. Melewatkan waktu selama 35 hari di Rumah Sakit, merupakan tantangan terberat bagi kami berdua saat itu. Dari dering telepon tengah malam yang meminta kehadiran kami sebagai orangtua lantaran kondisi anak yang naik turun, juga faktor biaya yang jaman itu masih ditakut-takuti jika memutuskan untuk pindah perawatan menggunakan BPJS. Kuasa Tuhan tak bisa disangka. Sebuah petunjuk hadir dari seorang saudara yang jauh disana merasakan hal aneh pada prosesi upacara si bungsu, dan membuka jalan. Bayi kurus inipun pulang sesuai janjinya. Pasca pertaruhan, kami memutuskan untuk berhenti ka

Simak TIPS Persiapan Registrasi Kendaraan pada aplikasi MyPertamina

Aplikasi MyPertamina saat ini baru diujicobakan penerapannya di 11 kota saja, tidak termasuk Bali kalau tidak salah. Namun, untuk pendaftaran kendaraan, sudah bisa dilakukan dari tanggal 1 Juli kemarin. Dimana bagi pengguna yang berada diluar 11 kota tersebut, kemungkinan besar belum mendapat prioritas untuk verifikasi data. Jadi, mumpung belum ‘dipaksa’ ada baiknya kalian bisa mengetahui dan menyiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan proses registrasi kendaraan tersebut. Pertama, tentu saja aplikasi MyPertamina yang proses Registrasinya  bisa dikatakan cukup mudah. Sementara untuk opsi pembayaran, wajib menggunakan aplikasi tambahan Link Aja yang bisa diunduh secara terpisah. Untuk mengaktifkan dan menyambungkan aplikasi ini dengan MyPertamina setidaknya dibutuhkan kesabaran saat pengiriman kode otp ke nomor kalian melalui sms. Saya sendiri kali ketiga baru berhasil. Mengingat jalur pengiriman melalui sms, yakinkan dulu kalau nomor kalian masih aktif secara fisik. Kedua, siap

Dua Pilihan Kalian mau Ikut Aplikasi MyPertamina atau Tidak ?

Dua Pilihan Kalian mau Ikut Aplikasi MyPertamina atau Tidak ? Aplikasi MyPertamina ini memang unik saat diluncurkan ke publik. Banyak pihak yang berkeberatan dan memborbardir rating dan reviewnya dengan bintang satu lantaran saking jengkelnya. Baik soal kebijakan yang dianggap menyusahkan, sampai leletnya proses registrasi dan kebutuhan kelengkapan yang tidak kalah banyak. Tujuan yang tersirat rasanya sih ada 2. Bagi yang merasa membutuhkan BBM berSubsidi yaitu Pertalite atau Solar di SPBU, wajib melakukan pembelian melalui aplikasi MyPertamina, yang ditautkan dengan aplikasi pembayaran e-money bernama Link Aja. Persoalannya gak berhenti sampai disini. Karena untuk bisa melakukan pembayaran menggunakan tautan aplikasi Link Aja, wajib top up dari rekening mobile banking yang anda miliki ataupun melalui gerai minimarket yang menyediakan jasa serupa. Gak bisa lagi main cash. Sudah begitu, proses Registrasi atau Klaim Pengguna juga membutuhkan pemenuhan persyaratan yang tidak sedikit. Sein

Aplikasi MyPertamina RIBET BANGET !!!

Dua hari ini kejengkelan netijen Indonesia tampak sudah mulai hadir di aplikasi MyPertamina yang mejeng di barisan Play Store ponsel Android, dengan rating review 1.3. Padahal kemarin masih sempat berada di angka 1.7. Masalahnya adalah, selain rasa mangkel akan kebijakan Pemerintah yang dipandang menyulitkan bagi masyarakat kecil, untuk bisa melakukan Registrasi penggunaan aplikasi juga mendapat porsi perhatian yang besar. Terhadap hal ini, saya sih maklum saja. Mengingat sebagai ASN yang sejauh ini diwajibkan untuk mengisi sejumlah aplikasi kepegawaian dari Simpeg, PUPNS, MySAPK, TPP, Kinerja, hingga Trend terakhir soal IP PNS dengan Mentor Mentee-nya, soal lelet saat diakses ya sudah biasa saat ribuan orang melakukan input data secara bersamaan, mengingat ada batas waktu yang diberlakukan disitu. dan Saya memang mencobanya. ASLI RIBET BANGET !!! Pertama, soal kewajiban pembayaran pembelian BBM menggunakan aplikasi tambahan yaitu Link Aja. Sementara untuk saat ini, gak ada opsi tambah

Lima Tahun Aksi, 25 Juta Langkah terlampaui

Awal-awal percobaan untuk memenuhi target langkah harian, rasanya memang berat banget. Mengubah kebiasaan mager jadi lebih aktif untuk mencapai 1 tujuan. Kesehatan. Maka jadilah pada 25 Februari 2017 lalu, setelah menyelesaikan semua hutang di tempat penugasan lama, lalu mendapati suasana kerja yang lebih santai di tempat baru, serta mencoba menggunakan smartwatch untuk mendukung aksi olahraga secara berkala, satu persatu rencana dan pola mulai dijalankan. Dari yang menargetkan jumlah 6000 langkah setiap hari, tapi kembang kempis dalam upaya pemenuhannya, lalu masuk pada tahap nagih, dimana target bertambah menjadi 10ribu langkah sehari, sampai jadi bener-bener gila dalam kesehariannya. Gila dalam hal tempat yang akan dituju macam Tohpati, Serangan, Pantai Mertasari, lalu Perumahan Dalung, Puspem Badung, Pasar Mambal sampai Canggu BatuBolong, dengan titik start jam 6 pagi dari rumah. Termasuk Gila dalam hal pencapaian harian dengan rekor sendiri sebanyak 34ribu langkah pada bulan Juni

Kartu Krama Adat, Sebuah Telahan Singkat

TELAHAN AWAL – KARTU KRAMA ADAT 1. FAKTA LAPANGAN Kartu Krama Adat atau selanjutnya disebut dengan KK Adat, infonya sudah mulai dicetak dan dibagikan kepada Krama Agung Warga Banjar Tainsiat sedari era kepimpinan Kelihan Adat bp.Alm.IWN, yang kemudian berusaha dilanjutkan pada era kepemimpinan IBSD. Adapun upaya untuk melanjutkan penyusunan KK Adat ini tidak ada menggunakan dasar hukum peraturan ataupun pesan dari Kelihan Adat sebelumnya, hanya diwariskan begitu saja. Sehingga Kelihan lama, mencoba untuk menggali sendiri informasi, kebutuhan dan tujuan penyusunan KK Adat ini bagi Krama Agung Warga Banjar Tainsiat. Pencarian informasi terkait KK Adat ini, kami coba cari di laman Google, menemukan berita dari media digital online yang menyatakan bahwa ‘upaya pengaturan lebih lanjut terkait KK Adat, agar dimasukkan dalam Ranperda Desa Adat yang saat itu sedang disusun oleh tim Provinsi Bali awal tahun 2019 lalu. Akan tetapi, baik dalam Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa A