Skip to main content

Semua Cerita Ini berasal dari Sebuah PDA

Kenal dengan perangkat PDA itu kalau ndak salah ingat sekitaran tahun 2005 silam, pada saat mendapat mandat untuk menyiapkan lahan matang pembangunan Puspem Badung dari bentukan sawah aktif. 

Perangkat yang dibeli jaman itu adalah T-Mobile MDA II yang merupakan kembaran dari O2 XDA II dengan penggunaan sistem operasi Windows Mobile 2003 versi awal, dimana salah satu kelemahan paling fatal adalah Semua data, kontak, gambar dan pengaturan lainnya yang tersimpan dalam memory Internal berpotensi hilang atau terhapus permanen saat perangkat kehabisan daya batere hingga titik 0%. 

Parah bet. 

Pilihan itu jatuh karena modal nekat aja sebenarnya. 

Padahal secara pemahaman, gak terbersit sedikit pun mau cara pakenya gimana, cara masukin data juga daftar kontak gimana, termasuk pemeliharaan perangkat yang benar. That's why saya harus mengalami kehilangan data hingga 3 kali baru bisa nyadar bahwa ni perangkat memang gak seperti ponsel biasa yang saya miliki sebelumnya. Sampe geregetan rasanya pas semua kontak terhapus begitu saja. 

Aniway, jaman itu yang namanya internet belum semudah jaman now. Kalau mau surfing di dunia maya, minimal wajib mampir ke warnet terdekat berbekal memory card yang disisipkan ke pembaca kartu berukuran compact sehingga jadinya mirip-mirip flash disk. 😅

dan jaman itupun, rasa-rasanya Flash Disk memang belum ada dijual. 

Nah, berhubung lama menggunakan perangkat ini, bisa dikatakan saya jadi ngeFans banget sama yang namanya perangkat PDA atau Personal Digital Assistant yang saat itu lagi gandrung digabung dengan fungsi telepon dan sms. 

Cuma memang, sebagai perangkat yang mengedepankan fungsi layar sentuh dengan ukuran yang besar di jaman itu, kekurangannya jadi mirip penggunaan hape pintar model sekarang yaitu, daya batere jadi cepat habis kalo dipake untuk Multitasking. Bahasa keren dari -menggunakan sejumlah aplikasi secara bersamaan. 

Paling sering itu ada 3 aplikasi yang digunakan dalam satu waktu, utamanya saat melakukan Survey Lapangan. 

Ada Kamera untuk merekam gambar, Kalkulator untuk menghitung panjang atau volume, dan Word atau Note untuk mencatatnya. 

Sebenarnya bisa aja sih memanfaatkan sarana kantor jaman itu dengan fungsi yang sama, tapi gak keren banget terlihat kalo masih betah menggunakan perangkat jadul, padahal semua nyaris bisa digantikan oleh sebuah perangkat mobile PDA. 🤣 

#HPjadul #PDA #windows2003

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

Tengah Malam nyambangi Graha Sewaka Dharma

Ini pengalaman pertama set alarm pada pukul 01.15 wita dini hari, atau bisa dikatakan masih tengah malam, untuk membangunkan si sulung, menyiapkan diri terkait agenda photoshoot Teruna Teruni Denpasar 2024, yang rencana berhiasnya dilakukan di gedung Sewaka Dharma, Dinas Pariwisata Kota Denpasar Lumintang. Auto dah gak bisa tidur lagi setelahnya.  Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 02.20 wita. Dan langsung meluncur ke area belakang, pemerajan di lokasi setempat untuk matur uning terkait kegiatan hari ini. Jadi ingat suasana jaga kantor di puspem era pemilu. Sepi dan gelap. Bersyukur sudah ada beberapa kawannya yang mendahului di lokasi.  Pantesan aja pengumumannya diwajibkan bawa Autan. Banyak nyamuk disini ternyata. Sukses bikin bentol dan gatal pada kaki.  Setelah yakin semua siap, saya meninggalkan Sewaka Dharma mendekati pukul 03.00 wita. Berjalan lambat di sepanjang jalan Gatot Subroto Tengah, membiarkan satu dua truk besar yang melaju kencang dari arah barat. Sembari memperh