Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2016

Aturan Potong Insentif Pegawai Badung ?

Menjadi PNS itu nikmat. Sudah ngantor siang, pulangnya mendahului, gaji dan tambahan penghasilan ya tetep aja full diterima. Ndak heran, banyak yang berusaha nyogok ataupun mbayar agar bisa lolos tes CPNS. Begitu pendapat beberapa kawan saya baik masa sekolah maupun kuliah. Pun ada juga masyarakat yang saya temui di sela pemeriksaan lapangan. Maka ndak heran kalo kemudian banyak yang kritis menghakimi, lantas menganggap semuanya ya sama saja. Lalu aturan baru pun dibuat. Khusus pegawai negeri di lingkungan Kabupaten Badung, kini sedang diujicobakan aturan pemotongan insentif apabila pegawai jarang ngantor. Lalu apa dong tolok ukur yang dipake untuk kemudian memotong besaran insentif kalo si oknum terpantau ndak ngantor ? Ya absensi pagi dan sore. Tapi apa iya hanya butuh peninjauan sesederhana itu ? He… saya lagi membayangkan. Satu dua minggu nanti bakalan dicoba, absen pagi tepat waktu, trus balik pulang, kelayapan, ngobyek di luar dan akhirnya absen sore pun berusaha tepat waktu. Apa

Makin Kurus, Makin ...

Struktur tubuh rasanya tinggal Tulang belulangnya saja. Lekukan di pergelangan tangan makin terlihat dengan nyata. Kulit juga makin keriput, bahkan lebih terasa bintik-bintiknya. Bisa jadi ini karena Gula Darah yang makin tak terkontrol belakangan ini. 504 mg/dl. Petugas lab saja sempat kaget dengan hasil test acak yang dilakukan jumat pagi kemarin. Selain pikiran, banyak hal yang kemudian menjadi kambing hitam. Pantas saja makin kesini terlihat makin kurus. Banyak yang mengatakan begitu. Tapi tetap saja berkilah mengurangi asupan makan. Agar tak semua khawatir. Cukup pikiran ini saja yang melambai kemana mana mencari akal buat menurunkan gula darah. Kasihan anak-anak masih kecil jika kelak ditinggal mati gegara Diabetes ini. Berat Badan sudah turun mencapai angka 92 Kg. Turun 10 Kg dalam satu periode terakhir. Tapi Dokter menyarankan ya masih harus turun lagi jadi sekitar 85 atau 80 Kg kalo bisa. Ambil berat badan ideal. Belum kebayang nantinya jadi sekurus apa. Selain mengganti nasi

Bikin RingTone di Ponsel yuk

Makin kesini, fungsi ponsel yang saya pegang rasanya memang makin mengingkari kodratnya. Setelah digunakan untuk membaca buku dan komik digital, space eksternal card-nya disikat habis untuk menyimpan puluhan filem box office dari masa ke masa. Malah terkadang dipake buat bantu-bantu kerjaan, buka peraturan, pe-er dan tugas rutin hingga baca peta jalan dalam format autoCad. Tak lupa mendukung aktifitas blogging yang tak pelak memaksa saya untuk mempensiunkan diri perangkat hybrid laptop Acer W511 yang hingga kini telah mencapai usia nyaris tiga tahun, jadi masih tahan lama. Hari ini kelihatannya bertambah satu manfaatnya yaitu membuat RingTones. Gara-gara keinget dengan karya cadas om Lemmy Motorhead yang meminjamkannya pada grup band Thrash Metal era 90-an Sepultura. Yup, “Orgasmatron”. Bercerita soal Agama yang membuat manusia saling bertikai, layaknya bangsa kita satu abad terakhir ini. Memuakkan tentu saja. Tapi biarlah makna karyanya om Lemmy dipendam dulu karena ceritanya lagi pen

Iron Man Bali, I Wayan Tawan, Pro dan Kontra, Hoax atau Bukan ?

Menggelikan. Setidaknya ini yang bathin saya rasakan saat mengikuti pemberitaan maupun opini yang diungkap para ahli maupun netizen dunia maya, terkait terkuaknya seorang tukang las bernama I Wayan Sumerdana alias Wayan Tawan yang menciptakan lengan bantuan atas kelumpuhan yang dialaminya, lalu memunculkan julukan “Iron Man Bali”. Iron Man, adalah salah satu super hero yang bernaung dibawah bendera Marvel, setidaknya sudah melahirkan 5 sekuel film selama satu dasa warsa terakhir. Secara tokoh ya boongan tentu saja, karena berawal dari sketsa komik. Namun secara teknologi, ya siapa tahu ? Film Iron Man sendiri, jika dirunut dari awal kisahnya pada roll film, bermula dari penciptaan tangan robot atau bioniknya yang membungkus lengan Stark dengan kemampuan menembak lewat telapak tangannya. Penciptaan ini kemudian berlanjut pada tameng yang melekat pada tubuh layaknya baju, dan sebagainya dan sebagainya. Iron Man Bali, demikian julukan yang diberikan sejauh ini, bernama aseli I Wayan Sume

Simpang di Kampus Bukit Jimbaran

Gak sengaja… atau lebih tepatnya Terpaksa. Gegara berkas e-PUPNS dikembalikan hari rabu minggu lalu lantaran ijazah S1 tidak dilegalisir aseli (hanya print out warna, hasil scan ijazah versi aseli), dan hanya karena kelengkapan tersebut diberi waktu 1 hari saja, ya mau bilang apa ? Wong ndak punya… Berangkat pagi pasca absen jari, sekitar pukul 8.30 usai membuat satu notulen rapat tempo hari, langsung cuzzz sendiri ke Kampus Bukit Jimbaran, Universitas Udayana, almamater saya sedari lulus tahun 2001 silam. Dah lama juga ya. Apalagi kalo dihitung dari tahun angkatannya. Masuk kawasan kampus, hitungan setahun sudah banyak perubahan, utamanya di pintu masuk kampus yang telah merobohkan candi bentar bersayap itu. Berganti rupa dengan jalur jalan dua arah yang baru saja usai diaspal tahun lalu. Kanan kiri pun sudah tertata rapi lewat trotoar dan paving merah. Tambah asri dari luaran. Sayangnya, penampilan kampus Teknik yang saya cintai ini tampaknya masih tak berubah banyak sebagaimana luar

Notes EverNote bermanfaat dalam setiap Kesempatan

Entah sudah yang keberapa kalinya saya membanggakan aplikasi satu ini. Banyak membantu sedari awal perkenalan. Menggantikan posisi Memo yang dahulu setia menemani saat masih menggunakan Tab 7+ miliknya Samsung. Beberapa kawan bahkan pernah memuji. Kecepatan penggunaan dan variasi penulisannya. Dalam versi Free sedikitnya masih menyertakan opsi format tebal, miring, garis bawah, sampai warna dan item. Lumayan untuk melakukan pencatatan secara cepat dalam waktu yang singkat pula. Melengkapi fungsi otak yang kini makin sulit untuk mengingat. Saat rapat kantor, pertemuan bale banjar, menghadap tipikor atau dimarahi kadis, semua kalimat hampir bisa dicatat dengan baik tentu mempertimbangkan elmu jurnalistik terdahulu. Tapi lebih sering dimanfaatkan saat senggang jam kantor, bengong menunggu atau menjelang tidur. Dari hal penting, pesanan belanjaan, pengingat, bahan diskusi atau keluh kesah dan draft blog, semua ditumpahkan dalam belasan hingga puluhan Notes didalam EverNote. Tinggal di Sync

Notes Notes EverNote

Dari kenal pertama tahun 2014 lalu, hingga kini di bulan Januari tahun 2016, Notes EverNote selalu setia mendampingi dalam berbagai kesempatan. Mencatatkan hal remeh remeh macam update blog hingga diskusi pembahasan dengan pimpinan atau rapat formal. Tertuang gamblang tanpa masalah. Notes Notes EverNote. Kamu pake apa ?

Pertemanan FaceBook itu semu semata

Terkecuali kalian punya misi tertentu selain berkawan, apalagi untuk jualan komersial, rasanya Pertemanan di jaringan sosial media dalam hal ini FaceBook, bisa dikatakan semu. Dari 1000 kawan yang ada di akun kalian, apakah kelak bila ada pertemuan di jalan akan saling mengenal satu sama lain ? Atau sederhananya, pernah bertemu atau berteman di dunia nyata ? Saya yakin tidak. Kecuali memang melakukan pembatasan dalam pergaulan dunia maya, khusus hanya orang-orang yang dikenal saja, bisa jadi 75% jawaban pasti iya. Kalo dengan perilaku umum ? Bisa ingat setengahnya aja sudah hebat. Lalu dari setengah tadi, pernahkah berinteraksi sekali saja dengan mereka topik tertentu diluar ucapan ‘terima kasih ya sudah di-add’ ? Saya yakin tidak banyak. Setengah dari itu saja, sudah bersyukur. Minimal dari hari kehari, tanggapannya bisa beragam. Nah, dari setengahnya setengah tadi, seberapa banyak pernah memberikan tanggapan, candaan atau bahkan bisa jadi makian, atas status, foto atau hal-hal yang p

Mungkin memang sudah jalannya

Lama menonaktifkan akun FaceBook entah kenapa tiba-tiba punya keinginan melihat isinya kembali. Di tengah kebingungan meniti timeline, kaget melihat status kakak mindon bli Ketut Cahyana yang mengeluhkan kesendiriannya menunggui sang bapak, Om Pageh demikian biasa kami memanggilnya, yang terbaring sakit di ruang Wijaya Kusuma 3 RS Sanglah hari Jumat dini hari lalu. Penasaran, saya segera melakukan kontak dan siangnya langsung menengok bersama Bapak, sepupu beliau. Ditengah rasa galau pasca aktif kembali di akun sosial media, masih sempat meninggalkan jejak di timeline sendiri, beberapa status kawan lama dan group Warga Pande Bali. Setelah itu, off lagi. Sabtu malam, antara ragu dan bingung, entah mengapa kembali saya memantau timeline akun FaceBook dan menemukan berita duka di halaman Bli Ketut Cahyana. Sebuah kabar yang membuat saya dan Bapak amat sangat terkejut. Om Pageh meninggal Sabtu pagi. dan status yang saya baca tercatat sudah berlalu 8 jam sebelumnya. Tak ambil jeda lama, seg

Notes Notes Notes EverNote

Evernote. Dari laporan singkat sementara langsung dari lokasi Rapat, atau saat dimintakan tolong membuat Karangan Anti Korupsi untuk anak SD kelas 1… Sampai draft koordinasi antar rekan kantor berkaitan pekerjaan dan pemeriksaan lapangan, Atau jualan iklan di OLX dan survey hotel dadakan Tahun Baru lalu Semua memanfaatkan aplikasi EverNote sebagai pencatat utama, singkat dan sementara, sebelum nantinya ditindaklanjuti atau disharing secara langsung

Menikmati Hasil Buruan

Akhir Desember tahun kemarin saya masih menyempatkan diri untuk bertransaksi di halaman belanja online TokoPedia untuk mencari beberapa film anime berseri yang saya ketahui ternyata ada bersubtitle Indonesia. Bukan bermaksud malas belajar bahasa asing, tapi lantaran bahasa ori-nya adalah Jepang. Didengar berapa kalipun ndak bakalan paham jalan ceritanya, meski sudah pernah baca cerita komik sampe tamat sekalipun. Anime yang dimaksud itu ada Monster yang postingan terkait pernah ditulis di halaman blog ini, trus Dragon Ball 42 buku yang diblokir KPI itu, dan Detektif Q. Sayangnya Kindaici dan Kenji belum ditemukan. Coba kalo ada… Nah ceritanya sedari awal tahun 2016 disela kerjaan kantor, saya mulai menontonnya satu persatu. Meskipun file dimaksud saya copy pula di perangkat ponsel, namun sepertinya lebih seru menonton anime series ini di layar pc yang lebih besar. Hemat batere. He… Selain itu ya alasan utamanya lantaran Teks atau Subtitle nya ndak mau terlihat/tampil kalo ditonton mela

Menikmati Liburan di Ubud Bali

Saat anak anak kami ajak masuk ke halaman private Villas di Citrus Tree Mangosteen, Ubud Bali sore 1 Januari kemarin, mereka sontak melonjak kegirangan. Tanpa menunggu ba bi bu, langsung membuka baju dan nyemplung ke kolam. Ahay… Orang tua kamipun tak kalah kaget. Satu pertanyaan yang dilontarkan adalah soal harga sewa. Khawatir karena info dari salah satu kerabat yang kemarin menginap di seputaran Kuta, menempati Unit yang mencapai kisaran 7 Juta per malamnya. Fantastis tentu saja. Namun saat diyakinkan bahwa ini hanya sekitar 1,2 juta saja, merekapun maklum. Tapi tetap saja tergolong mahal kata mereka. Usai berbenah merapikan barang bawaan, sayapun ikut nyebur kolam sembari menjaga mereka berdua. Karena sisi barat kolam sepertinya cukup dalam untuk mereka jajal. Sementara istri lebih memilih untuk memberi Ara maem sore, sedang kakek nenek, orang tua kami bersantai menikmati televisi sesekali menengok cucunya yang asyik bermain air. Malam hari, kami memutuskan untuk berkeliling Ubud y

Liburan Sehari di Citrus Tree Mangosteen Ubud

Modal Nekat. Pokoknya liburan ini mau nginep sehari, dimanapun boleh. Tekad bulat ini seakan terus menghantui pikiran sejak seminggu di akhir tahun kemarin. Bukan tanpa sebab. Akan tetapi begitu mengetahui jalur Bedugul muacetnya minta ampun, alternatif pilihanpun bergeser ke arah timur. Berbekal survey via aplikasi Traveloka, sayapun mulai mencari tahu. Tempat menginap yang ready untuk sehari dua sekitar hari terakhir tahun 2015 atau pertama 2016. Pokoknya liburan. Dari sekian hasil yang diberikan, Citrus Tree B&B Mangosteen jadi pilihan pertama. Sisanya ada Puri Saron, Ubud Village hingga Taman Ujung atau Candi Dasa. Perhitungannya sederhana, dari sekian pilihan hanya ini yang menyewakan unit Family Room. Dua kamar dengan fasilitas private pool. Tentu asyik bagi anak-anak, bisa berenang kapanpun mereka mau. Dan yang lebih penting lagi, bisa ngajak bareng Orang Tua juga. Sayangnya unit baru tersedia di Tahun Baru. Tapi ndak apa, langsung dipesan. He… Secara harga, informasi awal d

Cerita di Detik Pertama Tahun 2016

Oaaahhheeemmm… belum jua bisa tidur lantaran suara kembang api di luaran masih terdengar jelas padahal musik instrument dari speaker ponsel sengaja dikeraskan sejak pukul 10 tadi. Sementara mata rasanya makin perih dan udara sangat tak nyaman penuh bau mesiu. Bersyukur baik si kecil Intan maupun Gek Mutiara gak terganggu boboknya. Khawatir aja mereka terkaget-kaget dengan semua histeria ini. Tapi ya tak apa. Toh hanya Semalam ini saja. Semoga ndak sampai besok dan seterusnya lagi. Dibandingkan tahun lalu rasanya tahun ini masih lebih mendingan. Meski langit kota Denpasar mirip suasana di negara perang, letusan bersahutan tiada henti. Apalagi sebentar lagi bakalan pergantian tahun. Suara letupan bazooka lebih jarang terdengar. Eh, Selamat Merayakan Tahun Baru 2016 bersama keluarga ya. Semoga apa yang diharapkan kelak bisa Terwujud dengan Baik. Tadi kami hanya sempatkan waktu main ke Denpasar Festival sedari pukul 5 sore. Ada pertunjukan Sendratari Raj Yamuna dengan tiga barong dan celul