Skip to main content

Aturan Potong Insentif Pegawai Badung ?

Menjadi PNS itu nikmat. Sudah ngantor siang, pulangnya mendahului, gaji dan tambahan penghasilan ya tetep aja full diterima. Ndak heran, banyak yang berusaha nyogok ataupun mbayar agar bisa lolos tes CPNS.
Begitu pendapat beberapa kawan saya baik masa sekolah maupun kuliah. Pun ada juga masyarakat yang saya temui di sela pemeriksaan lapangan.
Maka ndak heran kalo kemudian banyak yang kritis menghakimi, lantas menganggap semuanya ya sama saja. Lalu aturan baru pun dibuat.

Khusus pegawai negeri di lingkungan Kabupaten Badung, kini sedang diujicobakan aturan pemotongan insentif apabila pegawai jarang ngantor. Lalu apa dong tolok ukur yang dipake untuk kemudian memotong besaran insentif kalo si oknum terpantau ndak ngantor ? Ya absensi pagi dan sore.

Tapi apa iya hanya butuh peninjauan sesederhana itu ?

He… saya lagi membayangkan. Satu dua minggu nanti bakalan dicoba, absen pagi tepat waktu, trus balik pulang, kelayapan, ngobyek di luar dan akhirnya absen sore pun berusaha tepat waktu. Apa ini artinya saya bisa mendapatkan besaran insentif yang utuh selama bulan-bulan terkait ?
Bisa jadi. Karena logikanya begitu.

Nah trus kalo kemudian kasus-kasus khusus dimana tugas pokok dan fungsi kami sebagai tenaga lapangan, kebetulan ditugaskan di wilayah Kuta Selatan, dengan jarak akses 1-2 jam satu arah, sementara tempat tinggal berada dekat lokasi survey, apakah diwajibkan balik kantor hanya untuk absensi lalu pulang ? Widih… bisa jadi. Aturannya begitu.

Lalu apa yang harus dilakukan ?
Ya pasrah aja deh. Toh aturan dibuat memang untuk memberangus pembelotan jam kerja. Termasuk dan sekalian juga untuk orang-orang yang selama ini berdedikasi di lapangan.
Bagaimana menurut kalian ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p