Skip to main content

Posts

Recent posts

Beban Pikiran Melanda

Beban Pikiran itu bertambah seiring berjalannya waktu. Jadi bertambah karena ada banyak urusan dan kepentingan, juga kewajiban. Baik sebagai seorang suami, sebagai seorang bapak, sebagai seorang anak, sebagai seorang adik, sebagai seorang asn, sebagai seorang pimpinan, sebagai seorang rekan, sebagai seorang bawahan, dan sebagai yang dituakan dalam lingkungan adat.  Semua hadir dalam satu waktu saat usia sedang berada di kepala empat.  Tetap bersyukur meski terkadang beban itu pada akhirnya menyakiti. Perasaan, Pikiran, dan Hati.  Tapi berusaha untuk selalu tersenyum dan merendahkan diri. Karena tanpa harus diukur dengan meteranpun, secara badan, tetap jadi lebih tinggi dari yang lainnya.  Terima Kasih untuk yang selalu setia mendampingi, menghibur, dan menjaga.

Dinas PUPR Kota Denpasar Tangani Trotoar Bolong Tainsiat

Terima Kasih untuk Dinas PUPR Kota Denpasar, sudah menindaklanjuti Pelaporan yang saya sampaikan pada tanggal 4 November lalu soal permohonan perbaikan trotoar depan rumah dan kantor Warta Hindu Dharma yang berlubang dan membahayakan masyarakat yang berjalan kaki di malam dan dini hari, melalui laman Pengaduan milik Pro Denpasar.  Semoga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa memberikan pelayanan Terbaik bagi warganya.  #DokumentasiKelihanAdat #BanjarTainsiat 

Merekam Wajah Kota Jogja

Setiap kali melakukan perjalanan, saya lebih suka mengabadikan suasana kota atau gedung tua dan irama yang ada, lalu diceritakan dari sudut pandang saya pribadi terlepas benar tidaknya bagi orang lain. Sementara foto selfie, malah terkadang gak ingat sama sekali diambil. Palingan kalo lagi foto bersama rekan yang diajak atau difotoin candid orang lain. Seperti pagi ini, melewatkan waktu 40 menitan berjalan santai di sepanjang jalan kota Jogja. Seiring gerimis yang turun saat melakukan perjalanan balik menuju hotel, sebagaimana biasa menyempatkan diri untuk memotret gambaran yang ada. Situasi yang mirip dengan Kota Denpasar, dimana rerata bangunan tak sampai berlantai banyak, kabarnya lantaran memiliki peraturan serupa tak boleh melebihi ketinggian bangunan keraton kesultanan. Meski begitu, ternyata di jalan yang saya lalui ada satu dua gedung yang memiliki ketinggian lebih dari 3 lantai. Sisanya mirip suasana kota Gajah Mada dengan area pejalan kaki yang sangat lebar di kedua sisi jala

Standar Pemuspan Panca Sembah

Standar Baku Pemuspan Panca Sembah Kajeng Kliwon ring Pura Maspahit  Om Swastiastu... Ainggih majeng ring Krama Agung Banjar sane wangiang tityang,  Sane mangkin jagi kelanturang pemuspan menawita Jro Mangku sampun wusan ngastawayang aturan Ida Dane sareng sami. Sane mangkin ngiring ngrereh genah sane becik, jagi kelanturang pemuspan. Sami sampun sayage sarana pemuspan ?  Ainggih ngiring Asep Asepin tangane riin...  Kapertama : ngelantur Munggah Sembah Puyung. Ainggih durus Munggah... Ainggih Tedun...  Kaping Kalih : ngunggahang sarana Sekar petak utawi putih, Penguleng kayun katur ring Ida Betara Surya Raditya, pinaka upasaksi Bhakti sembah duwe. Ainggih durus Munggah.. Ainggih Tedun...  Kaping Tiga: ngunggahang sarana Kwangen,  yening nenten Wenten kwangen, Sekar jangkep keangkat, Penguleng kayun katur ring Ida sesuhunan Ida Ratu Gede sane keaturin Petoyan ring Rahina ne mangkin,  Ainggih durus Munggah... Ainggih Tedun...  Kaping Pat : ngunggahang sarana Kwangen malih pisan,  yening

Taman Baca Kesiman dan Rumah Momo 

Jadi ceritanya tadi itu berusaha menjalankan tugas jadi bapal yang baik bagi si bajang sulung, bantuin melakukan pengambilan gambar di dua tempat beken Kota Denpasar, bahan video lomba Literasi di sekolahannya, sekaligus memohon ijin ke pemilik dua venue tersebut untuk peminjaman tempat.  Taman Baca Kesiman dan Rumah Momo  Mengingat tema pengambilan gambar yang konsepnya lebih mengutamakan latar buku, maka dua tempat ini dirasa cocok oleh si sulung untuk set lokasi kali ini.  Taman Baca Kesiman. Sekitar bulan April 2017 lalu sebenarnya sempat main ke lokasi ini bareng manTeman @bale dan sua langsung dengan pemiliknya, bli Ngurah Alit. Nah barusan info dari mba penunggu TBK, untuk melakukan take video di lokasi musti ijin dulu sama pengelolanya, Pak Ngurah Carlos. Yang kata Beliau, selama tidak mengganggu pengunjung lainnya, dipersilahkan dilakukan.  Tempat nongkrongnya ternyata tambah luas. Dan selain difungsikan sebagai taman baca, bisa juga sebagai tempat nongkrong bikin tugas atau k

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.