Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

Candid Camera Diklat PIM IV

Diantara beberapa gambar yang saya ambil secara diam-diam, satu dua merupakan ide candid yang direncanakan sebagai bahan candaan antar kawan, ada yang mengena, ada juga yang ketahuan. Berikut hasilnya. Pertama ada gambar Pak Nadu yang diambil di ruang tunggu Gate 20 Bandara Ngurah Rai, sesaat sebelum jadwal keberangkatan Benchmarking ke Palembang. Ceritanya lagi pengen jahilin Beliau, diambil gambarnya bersama seorang turis dengan alur ‘ngambekan… entah yang bersangkutan menyadari atau tidak 🙂 Gambar diatas menampilkan Pak Wayan Darma yang ceritanya ‘gagal nawar’ :-p *sesaat setelah tiba di Palembang, mampir dulu ke Stadium *tapi bukan Stadium Jakarta loh ya… eh tiba-tiba si Bapak manggil gadis boncengan dan nanya-nanya. Entah apa yang ditanya, tapi hasilnya si gadis merenggut dan meninggalkannya :-p Kalo ini gambarnya mbok Mang Muliani, Kepala Sub Bagian Umum di Kantor Camat Kuta yang diambil secara tidak sengaja (tapi memang ada unsur kesengajaannya sih ya kalo dilihat lagi :p), saa

Diklat PIM IV dalam rekaman lensa

Berikut beberapa gambar yang masih tersimpan dalam perangkat ponsel terkait masa pembelajaran Diklat PIM IV Angkatan V Kabupaten Badung periode Mei – September 2014. Gambar pertama, formasi peserta Diklat PIM IV yang diambil sesaat setelah Penutupan 25 September lalu di Badan Diklat Provinsi Bali, minus pak Wayan Adi Sudiatmika yang saat itu sedang berada di Jakarta untuk tugas dinas. Hayooo tebak… www.pandebaik.com yang mana… *clue : yang merusak skala semua kawan 🙂 Gambar Kedua ini merupakan gambar pertama yang diambil secara bersama-sama dalam satu kelompok kerja, bimbingan Bapak Made Sedana Yoga, Coach Kelompok 2, minus ibu-ibu dan www.pandebaik.com yang mengambil gambar. 🙂 *lokasi di Bapelkes Tangtu, sebelahnya Dinas Perhubungan, lokasi Diklat Prajabatan Kabupaten Badung. Kalo gag salah ini bimbingan pertama kami di masa Breakthrough 1. Gambar berikutnya kalo gag salah, ini waktu sesi pengenalan potensi diri, dimana salah satu materinya, merenungi perjalanan hidup dengan memej

Penutupan Diklat PIM IV Angkatan V Kabupaten Badung

Berakhir sudah seluruh rangkaian Diklat PIM IV Angkatan V Kabupaten Badung yang dilaksanakan per awal Mei 2014 lalu hingga Penutupan 25 September pagi. Lega… Lega karena secara kesibukan, berlalu sudah satu kegiatan yang lumayan menyita waktu dan pikiran selama lima bulan terakhir meskipun tugas yang dibuat gag susah susah banget, lantaran hobi nulis bisa nolong semua itu. Tapi tetep yang namanya perasaan ya sedikit lebih baik lah… Tapi ngomong-ngomong, sebelum ditutup rupanya ada satu oleh-oleh dari para Widyaiswara yang saya terima sebagai bayaran atas kerja keras dan ketekunan selama lima bulan pembelajaran di Badan Diklat. Yaitu ganjaran Prestasi Istimewa peringkat V, dari 30 peserta yang mengikuti Diklat PIM IV kali ini. Kaget tentu saja… Jadi Terima Kasih saya ucapkan untuk semua Widyaiswara antara lain Pak Sedana Yoga selaku Coach atau Pembimbing selama lima bulan ini, Pak Nyoman Sukamara selaku penguji pada Seminar BT2, Ibu Luh Pani sebagai penguji pada Seminar RPP, Ibu Anny y

Ujian Seminar Laboratorium Kepemimpinan Instansional

Akhirnya… sampai juga kami semua di sesi Ujian Seminar Laboratorium Kepemimpinan Instansional, pada hari Selasa 23 September 2014, di ruang belajar Cempaka Badan Diklat Provinsi Bali. Dan berikut beberapa rekaman lensa dari Kelompok 2, yang dikawal oleh Coach Bp. I Made Sedana Yoga, ST., MSi dan Penguji Bapak N Sukamara, CES. Pertama dari Ibu Rai Sukarini, Kepala Sub Bagian Keuangan Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu. Kedua, dari Bapak Ida Bagus Caniscahyana, Kepala Sub Bagian Umum locus yang sama. Ketiga ada Bu Putu Nugraheni, Kepala Sub Bagian Humas Sekretariat DPRD. Keempat ada Gus Tole atau Adi Wiryantara, Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Terminal Type A Mengwi, dari Dinas Perhubungan dan Informatika. Disambung oleh Ida Bagus Sudiyadnya, Kepala UPT Lalu Lintas dan Angkutan Badung Selatan, locus yang sama. Berikutnya Bapak Kadek Prastikanala, Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RSUD Badung. Peserta keTujuh ada Pak Ketut Nadu Kepala Bagian Operasional Dinas Kebakaran. L

Reunian... (lagi) ?

Sudah dua tahun lalu ya rupanya ? Beneran gag terasa… Kalo gag salah sih Desember 2012. Waktu itu masih berstatus staf di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung sekaligus Sekretaris LPSE Badung. Eh kini dicetuskan kembali buat ngumpul lagi… Tapi lupa, dulu itu entah apakah sempat didokumentasikan jadi tulisan blog atau tidak. Kalaupun belum, ya sekarang gilirannya. Reuni anak Teknik Arsitektur angkatan 95, ini yang kali kedua. Usia kami kalo dihitung ya jadi yang ke-19. Masa produktif buat nyari pacar *eh buat gambar Freehand-nya pak Oka Landung. Hehehe… sorry, ya waktu itu memang belum kesampean buat pacarannya. Ide ini tercetus di group BBM, yang diprakarsai anak-anak. Saya sih ngikut aja. Gag punya hasrat maupun niat soalnya. Jadi ya entah apakah nanti itu bisa datang atau tidak. Sebab kalau gag salah ingat ya… jadwalnya barengan dengan jadwal Naik Tingkatnya Mirah, putri pertama kami di sanggar les tari’nya Bu Warini. Semoga saja masih sempat hadir, tapi kalo enggak ya… Mo

Mimpi Buruk Minggu ini

Gula Darah 292 mg/dl *sangat tinggi… Kolesterol 214 *tinggi juga… Tekanan Darah 100/90 *lha kok malah rendah… Pening, banyak agenda menunggu minggu ini… (Selasa, 16 September, 08.16 PM) Minggu ini penuh dengan Mimpi Buruk… baru saja melewati Satu diantaranya, dan Besok harus bersiap menghadapi yang lainnya… (Senin, 15 September, 03.58 PM) Hanya dua kabar yang sempat saya sampaikan per minggu ini… Capek, letih… Banyaknya agenda dan rencana yang harus dijalani membuat kondisi saya turun sedemikian rupa. Cukup membuat mood ngilang dengan sendirinya. Sepertinya memang jadi alasan kuat untuk beristirahat. Tapi kapan ? Saking bingungnya mengatur jadwal, ada beberapa kegiatan yang malah kemudian tidak bisa terakomodir. Entah apakah kawan lain bisa menerima kondisi ini atau tidak. Pastinya, minggu ini semua campur aduk jadi satu. Fiuh… (&_&) Agenda terakhir hari inipun sudah terlewati… Tinggal menunggu Agenda selanjutnya…

Selamat Tinggal Kota Batam

Ah… akhirnya tiba juga jadwal keberangkatan pesawat Garuda Indonesia yang kutunggu-tunggu sejak pukul 12 siang tadi. Waktu yang panjang dan melelahkan, mengingat gag banyak aktifitas yang bisa dilakukan. Tidur misalkan. dan ketika sudah berada di ruang tunggu Gate A3 Bandara Hang Nadim Batam dengan waktu kurang lebih 1,5 jam kedepan, rasanya sih gag masalah lagi. Terpenting malam ini, kita pulang. Meskipun perkiraan destinasi sampai di Kota Denpasar, pukul 01.00 dini hari. Jalani saja… Bersyukur selama di Batam, saya melalui banyak kemudahan ketika beraktifitas. Bertemu dengan seorang senior dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar, Bapak Agus Sudarmo, pula seorang kawan lama yang tidak saya kenal sebelumnya lantaran saking kupernya waktu itu, Ibu Dayu Trisuci, Kepala Seksi Permukiman dari dinas yang sama, berasal dari satu almamater, anak Teknik Udayana angkatan 95 yang biasa-biasa saja *uhuk* jadi bisa melewatkan waktu yang akhirnya berjalan sedemikian cepatnya. Perkenalan ini membawa

Menunggu Akhir Perjalanan di Kota Batam

Matahari ternyata sudah tinggi saat kamar 289 kutinggalkan dalam kondisi berantakan. Sementara perut sudah mulai keroncongan minta diisi. Tapi aku masih saja meragu di kursi panjang lobby hotel sambil memikirkan rencana berikutnya, mengingat waktu yang tersisa masih cukup lama hingga jadwal penerbangan tiba. Kucoba membuangnya sedikit dengan menulisi blog, tulisan tentang Kota Batam tadi. Sambil mengobrol panjang dengan Satker PIP dari Klaten Yogyakarya, yang mengisahkan betapa banyaknya mereka mendapatkan dana bantuan BLM untuk kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan tahun ini. Rp. 32 Milyar, untuk sekitaran 200an Desa di 15 Kecamatan. Buseeet dah. Malah kini merasa belum apa-apa dibanding kesibukan Beliau mengurusi itu semua. Mih… gimana capeknya yah ? Rasa lapar makin menggila. Gag ingin kondisi menurun, aku putuskan untuk jalan-jalan sebentar di seputaran hotel, sekedar mencari tempat makan dan juga obat sakit kepala. Lumayanlah, nemu penjual soto ayam di area food court, seberang hotel. N

Kisah yang tertinggal dari Kota Batam

Hujan mengguyur deras saat aku tiba di Batu Besar, bandara Hang Nadim kamis pagi lalu. Perjalanan panjang dari Kota Denpasar terhapuskan oleh dingin, mulai menembus dua lapis baju yang kukenakan sejak pagi. dan jalanan mulai dipenuhi genangan air bercampur tanah merah yang berserakan di tepi jalan. Lahan baru yang masih bisa berkembang lebih jauh lagi. Tidak banyak objek wisata yang ada di pulau ini. Orang hanya menjadikan Batam menjadi tempat transit sebelum menyeberang ke Singapura, surga belanja bagi para wanita. Meski demikian, bagi yang minim dana, Batam rasanya sudah cukup memuaskan sebagai tempat perburuan oleh oleh Rasa Singapura. Dari tas, cokelat ataupun makanan khas yang ada di seberang, diimpor pula ke Batam. Termasuk diantaranya souvenir dan baju kaosnya. Sayangnya disini gag ada background yang bisa dipakai untuk foto fake, hanya untuk memastikan status sedang berada di Singapura. *uhuk Kota Batam, kalo gag salah liat sih gag terlalu luas wilayahnya. Untuk bisa muter-mute

Termenung di Kota Batam

Bersyukur hari ini gag ada agenda penting lagi yang harus dilakoni sehingga tidur bisa jadi sedikit lebih panjang dari biasanya, dan tanpa perlu terburu-buru dengan kewajiban harian layaknya dirumah. Pagi, 13 September 2014, kamar 289 Hotel Harmoni One, Batam Centre. Baru saja tersadar, bahwa seharian kemarin, rupanya kelupaan, gag ada meninggalkan pesan sedikitpun di blog ini padahal janji di tulisan sebelumnya selalu berusaha untuk melaporkan kisah dari Kota Batam selama mengikuti Pertemuan Regional bagi Satker dan PPK Provinsi, Kota dan Kabupaten untuk kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan yang dimulai hari kamis kemarin. Puyeng… dan capek juga ternyata. Seharian duduk dan mendengarkan pemaparan. Berbeda dengan kegiatan kantor yang bisa dikatakan, jarang bisa duduk dengan tenang seharian penuh. Bisa sih sebenarnya, kalau mau kabur dari acara dan berkeliling Kota Batam atau malah menyeberang ke Singapura lebih awal, tapi apa nurani bisa setega itu, mengingat yang namanya posisi Satker baru

Terbang (lagi) bersama Garuda Airways

Garuda Airways 401, penerbangan menuju Jakarta, boarding 6.45 pagi dan flight 7.25… sedikit molor dari jadwal keberangkatan yang harusnya sudah dilakukan dua puluh menit sebelumnya. Tapi tak apa, toh gag ada jadwal yang harus kukejar tepat waktu hari ini, karena agenda paling awal baru dimulai selepas makan siang nanti. Aku terbang lagi bersama Garuda. Ini kali kesekian aku kembali menjalani tugas dinas keluar kota, namun ini kali kedua aku melakoninya sendirian, dan kali pertama dengan dua kali penerbangan untuk bisa sampai ke tujuan. Agenda hari ini ada kaitannya dengan penugasanku sebagai Kepala Satuan Kerja sekaligus merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen pada kegiatan P2KP, PNPM Mandiri Perkotaan yang dahulunya kami handle berdua dengan Ibu Kabid Permukiman dan Penyehatan Lingkungan. Meski SK penunjukan belum jua dipegang, namun dalam lampiran Undangan Pertemuan Regional PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2014 bagi Kepala Satian Kerja dan PPK kabupaten/kota yang sedianya dilaksanaka

Menikmati Hiburan di kala Pekat

Gula darah saya tiba-tiba meningkat semingguan ini. Maksimal sudah mencapai angka 356 mg/dl pasca maupun pra puasa. Satu hasil yang mengejutkan meskipun selama menjabat di Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung sedari satu setengah tahun lalu, yang namanya hasil test acak Gula Darah selalu menghasilkan angka diatas 200 mg/dl. Ada apa gerangan ? Pertama, beban kerja. Ya. Menghandle 70-an paket kegiatan dengan menyandang tugas sebagai PPK atau Pejabat Pembuat Komitmen tentu bukan pilihan atau keputusan bijak. Namun apa mau dikata jika itu sudah merupakan keputusan pimpinan selama satu tahun anggaran. Belum lagi ditambah dengan kegiatan yang memanfaatkan dana APBN melalui Satuan Kerja dan dua kegiatan yang seharusnya sih gag masuk di bidang yang saya tangani. Selain lelah pikiran, kadang kejadian lelah fisik… Kedua, rutinitas. Baik keluarga maupun kerjaan kantor dimana selama sebulan terakhir, saya kembali mengalami masa–masa tanpa kehadiran Kabid lantaran Beliau mengikuti Pendidikan Diklat P