Skip to main content

Terbang (lagi) bersama Garuda Airways

Garuda Airways 401, penerbangan menuju Jakarta, boarding 6.45 pagi dan flight 7.25… sedikit molor dari jadwal keberangkatan yang harusnya sudah dilakukan dua puluh menit sebelumnya. Tapi tak apa, toh gag ada jadwal yang harus kukejar tepat waktu hari ini, karena agenda paling awal baru dimulai selepas makan siang nanti.

Aku terbang lagi bersama Garuda. Ini kali kesekian aku kembali menjalani tugas dinas keluar kota, namun ini kali kedua aku melakoninya sendirian, dan kali pertama dengan dua kali penerbangan untuk bisa sampai ke tujuan.

Agenda hari ini ada kaitannya dengan penugasanku sebagai Kepala Satuan Kerja sekaligus merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen pada kegiatan P2KP, PNPM Mandiri Perkotaan yang dahulunya kami handle berdua dengan Ibu Kabid Permukiman dan Penyehatan Lingkungan.

Meski SK penunjukan belum jua dipegang, namun dalam lampiran Undangan Pertemuan Regional PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2014 bagi Kepala Satian Kerja dan PPK kabupaten/kota yang sedianya dilaksanakan di Hotel Harmoni One, Batam, sudah mencantumkan namaku sebagai pemegang keputusan di dua posisi tersebut. Kaget tentu saja. Karena ini adalah hal atau beban tugas baru yang harus disandang untuk tahun-tahun kedepannya.

Kegiatan yang akan dilalui selama tiga hari ini, sebetulnya agak berat mengingat belum sebulan terlewati aku melakukan hal sama ke Jakarta Selatan terkait Rekomendasi Nasional untuk PBB itu. Tapi yah, karena ini tugas dinas, harus berusaha tabah dan ikhlas meninggalkan keluarga, dan dua bidadari kecil yang ingin sekali kuajak terbang dengan Garuda saat liburan nanti. Karena mereka selalu bertanya tentang pesawat, penerbangan dan tentu saja menu sarapan pagi yang paling menarik perhatian anak untuk dibahas. Kangen juga meski baru beberapa jam kulewati perjalanan ini.

Dari kursi dekat pintu Emergency, kutitipkan doa untuk semua keluarga dan kawan yang kutinggalkan di Denpasar Bali, semoga aku tiba dengan sehat dan selamat di tujuan nanti. dan sebagaimana biasa, cerita inipun akan berlanjut selama dalam perjalanan, kegiatan ataupun jalan-jalannya nanti, itupun kalo sempat.

Next flight, GA 152 masih di kursi yang sama 31A dan boarding time 8.50 WIB wilayah Jakarta menuju Batam. So, see you there…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian