Skip to main content

Kisah yang tertinggal dari Kota Batam

Hujan mengguyur deras saat aku tiba di Batu Besar, bandara Hang Nadim kamis pagi lalu. Perjalanan panjang dari Kota Denpasar terhapuskan oleh dingin, mulai menembus dua lapis baju yang kukenakan sejak pagi. dan jalanan mulai dipenuhi genangan air bercampur tanah merah yang berserakan di tepi jalan. Lahan baru yang masih bisa berkembang lebih jauh lagi.

Tidak banyak objek wisata yang ada di pulau ini. Orang hanya menjadikan Batam menjadi tempat transit sebelum menyeberang ke Singapura, surga belanja bagi para wanita.

Meski demikian, bagi yang minim dana, Batam rasanya sudah cukup memuaskan sebagai tempat perburuan oleh oleh Rasa Singapura. Dari tas, cokelat ataupun makanan khas yang ada di seberang, diimpor pula ke Batam. Termasuk diantaranya souvenir dan baju kaosnya. Sayangnya disini gag ada background yang bisa dipakai untuk foto fake, hanya untuk memastikan status sedang berada di Singapura. *uhuk

rps20140913_120741

Kota Batam, kalo gag salah liat sih gag terlalu luas wilayahnya. Untuk bisa muter-muter sekedar menghabiskan waktu, dua jam rasanya sudah cukup lumayan bisa menjangkau sudut satu ke lainnya. Asal jangan menetap terlalu lama.

Batam Centre, lokasi Hotel Harmoni One yang kami tempati selama Pertemuan, merupakan areal dimana kantor Pemerintahan, gedung DPRD dan Lapangan berada. Ini semacam kawasan perkantoran Renon kalo lagi jalan di Bali. Minim tempat hiburan dan perbelanjaan.

Jika sasaran kalian adalah yang terakhir tadi, bisa mampir di kawasan Nagoya. Tempat dimana perburuan oleh-oleh hingga ganti olie bisa dilakukan. Ya, ini mirip kawasan Pattaya-nya Thailand, namun masih tergolong sepi untuk ukuran hiburan. Hanya minus Cewek KW-nya. Sedang untuk lokalisasi (terselubung), bisa mampir di daerah pinggiran kota. Itupun jika kalian mau.

Lingkup Kota Batam, gag jauh beda dengan Kota Denpasar. Hanya disini sudah mengijinkan gedung tinggi, yang jumlahnya belum sepadat Jakarta. Beberapa lahan masih tampak lengang dari bangunan, bahkan ada juga beberapa bangunan yang sudah terbangun strukturnya, terlihat ditinggal pergi pengerjaannya.

Bagi para Abdi Negara, Kota Batam merupakan salah satu destinasi terfavorit selain Bali. Tentu saja karena kemudahannya untuk melakukan penyeberangan ke Singapura yang hanya memanfaatkan tranportasi Ferry, dalam waktu singkat. Bahkan ada juga satu travel yang menunggui kami selama masa Pertemuan, menawarkan liburan sehari ke ke Singapura, dari pukul 6.00 pagi waktu setempat hingga pk.21.00 di drop kembali ke Hotel asalnya. Kalo gag salah biayanya kisaran 800-900ribuan.

Kalo planningnya begini, biasanya sih sesi kegiatan dimampatkan penyelesaiannya sehari sebelumnya, sehingga hari terakhir bisa digunakan untuk jalan-jalan. Begitu pula kalau perjalanan berlaku di Bali dan destinasi lainnya di Indonesia. Tahu jadwal studi PNS yang dari Malang itu kan ? Lagi rame tuh di Media Sosial, termasuk tweet si akun @kurawa dalam kaitannya dengan dugaan penyimpangan dana yang dilakukan menteri ESDM, pak Jero Wacik kemarin.

Tapi perjalanan menyeberang gag bakalan asyik kalo dilakoni sendirian. Yah, misi saya ke Batam kan memang diutus sendirian ? Mending ditunda dan memilih nanti aja dengan Keluarga jika ada Rejeki. Lebih bisa dinikmati dan berharga.

Pukul 19.05 nanti, penerbangan Garuda GA 159, bakalan mengantarkan saya balik ke Kota Denpasar. Tentu saja ya transit dulu di Jakarta. Bakalan lebih panjang dan melelahkan tentunya, mengingat kini saya telah duduk di kursi panjang lobby hotel pasca check out pukul 11.50 tadi. Nah sambil menanti 6 jam lamanya, ada saran agenda kemana yang bisa saya kunjungi ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p