Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2016

Perang Sudah Dimulai

Satu persatu akun pertemanan di sosial media kembali menampakkan wajah aslinya. Jika selama ini selalu terbuai oleh sejumlah pencitraan palsu yang ingin dibangun dengan tujuan menambah follower atau pengikut, kini kian jelas terlihat mereka ada di posisi mana. Entah dengan klaim terpanggil karena hati nurani, bisa juga ya sekedar mencari makan di tengah sulitnya persaingan yang ada. Timeline mulai dipenuhi ajakan dan paparan ayat ayat suci yang sesungguhnya tak relevan bila dikaitkan dengan ajang pilkada. Apalagi Indonesia adalah negara demokrasi. Ya, topik ini lagi membicarakan Pilkada DKI Jakarta yang oleh sebagian orang disebut sebagai Pilpres edisi 2. Kehebohannya, black campaign nya, fitnah yang mengesampingkan akal sehat, permainan tafsir kitab suci dan ribut antar kawan lama, ah itu sudah biasa. Tidak ada kawan ataupun lawan abadi dalam politik. Yang ada hanyalah Kepentingan. dan semua dibalut dalam bahasa ‘demi kepentingan rakyat’. Partai yang dahulunya bergabung di seberang, k

'64 Persen PNS Kemampuannya hanya Juru Ketik ?'

Video yang diunggah oleh akun Instagram @punapibali rabu malam (26/10) kemarin, sempat menggelitik pikiran saya sedari awal menontonnya. Bagaimana tidak ? Bahwa dari 4,7 Juta, 64 persen PNS kemampuannya hanya Juru Ketik ? Emejing… Dan kalimat berikut yang tampil adalah ‘dengan kemampuan terbatas itu… mereka bingung mengerjakan apa di kantor…’ Sangat Emejing… Tapi kenapa baru nyadar sekarang ya ? Padahal kalo menurut pandangan saya pribadi, hal ini sudah berlangsung sejak lama. Dari jaman saya berstatus baru jadi PNS, semua pertanyaan itu sudah berkeliaran di kepala. ‘Serius nih, kemampuan kawan-kawan seruangan hanya segini ?’ Sementara saya masih ingat, seminggu sebelum diminta ngantor pertama kali, saya sudah menyiapkan diri untuk tidak gugup bekerja sebagai abdi negara. Jika saja Blog dan Sosial Media sudah menjadi Trend saat itu, saya yakin status atau postingan keresahan saya sebelum menghadapi hari jadi tersebut akan bisa dibaca kembali hari ini. Ya, saya kecele… Ini terjadi geg

Selamat Hari Blogger Nasional

Hari gini masih nge-Blog ? Ahahahaha… Ya gitu deh. Ceritanya sih, saya masih tetap berusaha eksis ditengah kegalauan berSosial Media, yang makin kesini kelihatannya makin menggerus waktu luang buat nulisin draft blog. Tapi bersyukur bahwa yang namanya stamina update, sejauh ini masih ada meski hanya dua tiga hari sekali. Setidaknya masih lah juari untuk menyandang profesi sampingan sebagai seorang Blogger. dan di Hari Blogger Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Oktober, hari ini, kalo boleh sedikit pamer, merupakan tahun kesepuluh saya aktif menulis dan menghasilkan sekitar 2.600 postingan dengan topik campur aduk. Dengan banyaknya jumlah postingan yang ada, menyebabkan tidak semua tulisan yang pernah dilahirkan bisa dibagi atau dibaca netizen dunia maya, utamanya tulisan-tulisan lama yang seandainyapun diperkenalkan kembali menggunakan plugins Tweet Old Post, rasanya kurang pas saat dibaca ulang. Misalkan ya tulisan yang berkaitan dengan Koprol, FourSquare dan perburuan Badges, juga r

Pembentukan Suka Duka Arsitektur Udayana 95

Menyambung postingan sebelumnya di hari jumat lalu terkait upaya silaturahmi di venue Ayucious Renon yang berlangsung pada hari Sabtu 22 Oktober kemarin, diputuskan untuk membentuk Suka Duka Arsitektur (Universitas) Udayana (angkatan) 95 dengan penunjukan bli bagus Putu Swihendra sebagai Kelihan pertama, periode 2016/2018. Adapun agendanya menggagas pertemuan secara rutin, misalkan dua bulan sekali dalam bentuk arisan, atau Ngumpul Lagi saat anggota berada dalam posisi Suka Duka tadi. Tentu disertai pemberian donasi yang akan ditentukan lebih lanjut. Sedangkan untuk mempermudah koordinasi antar kawan di angkatan 95 Arsitektur ini, ditunjuk pula beberapa ketua kelompok/kelihan tempekan yang membawahi beberapa kawan terdekat baik dan lingkung kerja ataupun regional tempat tinggal. Sekurangnya ada 9 kelompok yang dibentuk sekaligus ketua masing-masing, untuk dapat menyampaikan informasi ataupun hal-hal lain yang nantinya dianggap perlu. Utamanya bagi anggota yang jarang aktif, tidak a

Ngumpul Lagi yuk...

Saya lupa ini ajang reuni kami yang kali keberapa, berhubung gak semua janji ketemuan bisa diladeni waktunya termasuk pas Ulang Tahun Teknik Udayana kemarin. Ya, cerita hari ini soal kami alumni Teknik Arsitektur Universitas Udayana Angkatan 95 yang berupaya mengagas kembali silaturahmi lewat tema ‘Ngumpul Lagi’ , di salah satu venue publik seputaran kawasan Renon. Dari yang sudah melakukan konfirmasi kedatangan melalui transferan dana sebesar 200K ke rekening Bu Yantie , yang kini berprofesi sebagai dosen Politeknik Udayana, ada sekitaran 19 orang dari 65 mantan mahasiswa/i yang berhasil kami ingat saat Reuni pertama tahun 2012 lalu. Adapun rangperorangnya bisa disebutkan macam bli bagus Dharma Astawa dan bli Putu Swihendra , dua penggagas pertemuan kali ini, trus ada bu Dwi Lantari , tandem saya di tempat kerja, ada Bu Setiawati yang kabarnya punya baby baru, lalu Bu Kadek Eka Citrawati pemilik Bali Alus yang beken itu, Anom Rahmadi , Heru Susanto , ada pak Agus Karnadinata sat

RTLH MBR RTM

Semua berawal dari program Sejuta Rumah yang dicanangkan pak Jokowi saat Beliau dipercaya memegang jabatan tertinggi di negara ini, melalui tangan Kementrian Perumahan Rakyat yang kini telah bergabung dengan Pekerjaan Umum. Satu amanat besar utamanya bagi kami yang bertugas di daerah untuk bisa mengawal kebijakan tersebut dengan baik. Begitu garis besarnya. Lalu apabila kalian kemudian kebingungan membaca judul postingan kali, ya wajar. Karena kalian bukan merupakan bagian yang mengurusi atau menindaklanjuti itu semua. Saya pribadi baru ngeh setahun terakhir. Adalah Provinsi Bali, yang intens mengundang kami dalam pertemuan berskala kecil maupun besar di Hotel Grand Santhi, demi membahas satu demi satu agenda kerja dalam upaya mewujudkan sebagian kuota yang diberikan terkait Program Sejuta Rumah. Sebagaimana halnya pagi ini. RTLH atau Rumah Tidak Layak Huni , adalah sasaran utama yang harus kami rangkum dan catat di masing-masing daerah, serta dituntut sudah BNBA atau ‘ by name by add

Tips Hemat Beli Aplikasi Android, gunakan Voucher Google Play

Jumpa lagi Droiders dimanapun kalian berada. Ngomong-ngomong soal pembelian aplikasi, games ataupun fitur didalamnya dengan cara potong pulsa, Ternyata jauh lebih hemat kalo menggunakan Voucher Google Play yah ? Jujur saya baru tahu… Selama ini saya meyakini bahwa pemotongan Pulsa dari ponsel jauh lebih praktis ketimbang membeli Voucher, untuk kasus pembelian aplikasi atau games. Kemarin sempat coba pas masih internetan pake kartu XL. Biaya pembelian aplikasi, games atau penawaran didalamnya musti ditambah pajak 10% dan jasa. Untuk besaran biaya jasa, saya sendiri lupa berapa persen. Tapi pastinya memang ada, bergantung pada masing-masing operator. Sedangkan untuk kasus pembelian menggunakan Voucher Google Play, harganya sendiri ditambahkan pajak 10% saat pembelian. Sedang saat digunakan, pemotongan hanya berlaku sebesar nilai yang dibutuhkan, tidak ditambah biaya jasa operator tadi. Lebih murah kan ya, jatuhnya ? Voucher Google Play nya sendiri kalo ndak salah kini tersedia di banyak

Pilgub rasa Pilpres, Bali ?

Istilah diatas kalo ndak salah dilontarkan pak BeYe, presiden Indonesia yang 2 kali dipilih rakyat, saat menemani sang putra, om AHY yang diusung tiga atau empat parpol ya ? Maju sebagai Cagub di DKI menantang sang petahana Ahok, di sela aktifitas mereka bersama media. Dan memang bisa ditebak, alur yang berjalan padahal masa kampanye belum jua dimulai sangat mirip dengan Pilpres tempo hari. Ramai dengan dua topik utama, SARA dan Asal Bukan Ahok. Saya yang sedari awal sudah geli dengan pencalonan om AHY yang menurut pengamatan (eh sejak kapan jadi Pengamat ?) penuh dengan pencitraan, mirip sang Pepo, makin tambah geli pas nonton rekaman Mata Najwa di halaman YouTube yang sempat mengundang om AHY berbicara banyak terkait aksinya sebulan terakhir. Kenapa jadi tambah geli ya karena jawaban yang diberikan demi menanggapi pertanyaan menohok mbak Najwa, mirip mirip dan mengingatkan saya pada mbak Angel siapa gitu, yang kalo ndak salah pernah jadi mantannya Bang Rhoma, mencalonkan diri di Pile

Bungkam Nomor Tak Diinginkan dengan Call BlackList Pro

Sebenarnya aplikasi satu ini belum pernah saya gunakan sebelumnya. Mengingat lingkungan yang dijalani belum ekstrem ekstrem amat untuk dihindari. Tapi makin kesini rupanya ada juga satu dua orang yang secara kebiasaan ingin sekali dihindari jika bisa. Mematikan ponsel atau mengaktifkan mode Airplane pernah menjadi solusi namun kasian juga kalo ada yang berkepentingan lain malah tidak tersambungkan. Maka ketika penawaran diskon Aplikasi di Google Play kemarin, saya beli salah satu yang sekiranya mampu menjawab keinginan saya ini. Call BlackList Pro. Tujuannya tentu memblokir semua atau nomor kontak tertentu yang bisa diambil dari Daftar Kontak tersimpan atau Log yang tercatat, baik panggilan masuk ataupun sms. Mantap pokoknya. Dan saya lihat hasilnya lumayan. Ada catatan hasil yang diberikan saat nomor terdaftar pada list mencoba menghubungi. Namun demi keamanan sendiri, gambar screenshot daftar maupun hasil log aplikasi sengaja tidak saya tampilkan disini. Terpenting, beberapa nomor ko

Ponsel idaman sejauh ini, macam apa sih ?

Kalian… Ya, Kalian… Kalian yang kini sedang asyik memegang ponsel, apapun isinya, saya yakin sebagian besar masih berkeinginan untuk mengganti perangkat dengan spek yang jauh lebih baik. Entah dengan harapan kecepatan, leganya storage atau bahkan eksplorasi sosial media. Tapi kelihatannya tidak lagi kalo seandainya dibalik menunjuk hidung ke saya. Ada sih keinginannya, cuma ndak urgent banget kebutuhannya. Untuk satu dua tahun ini rasanya sih belum perlu. Bisa jadi karena saat ini merasa sudah cukup puas dengan kinerja ponsel yang saya gunakan, termasuk fitur yang ada didalamnya, walaupun ada sedikit kekhawatiran akan kualitas pemakaian ponsel dalam jangka yang lama. Mau tau ponsel apa yang saya pegang kini ? Hisense PureShot+ yang dibundling dengan kartu SmartFren berjaringan 4G LTE itu. Samsung Galaxy Note 3 yang dulu saya banggakan itu, pada akhirnya masuk kotak dan tidak lagi pernah disentuh. Inginnya dijual, cuma kasian kalo harus banting harga. Secara spek, ni ponsel kalo mau dis

Intip Barisan Ponsel Android dengan RAM 3 GB

Kehadiran ponsel besutan Samsung lewat seri Galaxy Note 3 N9000 pada September 2013 lalu cukup menghebohkan publik, lantaran secara spesifikasi, seri tersebut telah dibekali besaran RAM 3 GB. Dimana untuk ukuran ponsel Android saat itu, RAM raksasa merupakan teknologi terkini apalagi dibalut dengan Stylus dan kemampuan S Note yang apik. Ndak heran kalo saat peluncuran pertama Samsung Galaxy Note 3 sempat menyentuh harga 7 jutaan, termasuk salah satu ponsel flagship kalo boleh meminjam istilah bekennya. Kini berselang 3 tahun, tampaknya kehadiran ponsel Android yang menjual spek RAM 3 GB telah menjadi standar ponsel High End dari brand Global hingga Lokal pun ada. Mau tahu apa saja pilihan Ponsel Android dengan RAM 3 GB yang rata-rata membesut layar 5 inchi keatas ini ? Pertama dari Samsung. Pasca rilis Galaxy Note 3, ada setidaknya 4 seri ponsel dan 2 seri tabletPC yang dilepas dengan besaran RAM 3 GB. Ada Galaxy Note 4 yang merupakan Stok Lama, lalu flagship S6 dan S6 Edge di kisaran