Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2014

Liburan Lebaran bagai di Labirin

Ehem… judul diatas sih sebenarnya agak aneh untuk diambil, tapi memang perjalanan kali ini beneran aneh kalo dipikir-pikir. Liburan saat libur Lebaran yang kalo diumpamakan jadi mirip Labirin, nyari jalan muter-muter untuk nyari destinasi akhir, pulang ke rumah, meski dalam prosesnya musti mampir kemana-mana dulu. Hehehe… Hari pertama rutenya sederhana. Berenang (atau lebih tepatnya ‘nyemplung, karena gag bisa renang) di kolam renang Segara Madu Canggu, miliknya bapak Wakil Bupati Badung terpilih masa jabatan 2014-2015, Made Sudiana. Yang main air cuma bertiga, saya, mirah dan adiknya, intan. Awalnya sih kedua putri saya itu agak takut saat diajak nyemplung kolam anak-anak 60 cm, tapi langsung ketagihan di menit ke-30. Bahkan saking gag mau berhentinya, si Intan sampe kedinginan dengan bibir yang membiru. Duuuh… dan Mirah, senang bukan main saat mengalahkan rasa takutnya untuk perosotan luncuran pendek meski sempat terlihat kaget saat nyebur ke air. Hehehe… musti dijagain nih anak baru

Menunggui Mirah Pulang Sekolah

Suasananya ramai. Anak-anak lalu lalang berlarian kesana kemari tanpa arah yang jelas. Dari yang berbaju batik sampai endek biru campur aduk jadi satu. Tapi wajah Mirah, putri pertama kami tak tampak disitu. Waktu yang berjalan sebetulnya belum menunjukkan jam pulang, jadi sepertinya masih sempat menyeruput segelas kopi di kantin belakang sekolah. Wajah Mirah tak jua kujumpai dibeberapa meja makan yang ada didepan kantin. Empat gadis cilik yang kutanyai rupanya teman sekelas Mirah. Dan dari merekalah aku mengetahui jika ia masih berada di lantai atas, di dalam kelas. Ya sudah, kuhabiskan saja kopiku dulu. Mata pun menerawang jauh ke arah barat. Lorong yang dahulu menghubungkan area SD 1-2 Saraswati dengan SLUB kini sudah jauh lebih terang benderang warnanya. Gerbang barat pun kini tampak lebih dekat dari perkiraan. Gedung yang ada di kiri kanannya pun sudah berganti rupa. Yang dahulunya merupakan bangunan bertingkat kini hanya berlantai satu dan sebaliknya. Lumayan bikin pangling bagi

Berburu Novel klasik milik om Hilman

Sebenarnya sih hasrat untuk mencari kembali jejak beberapa novel klasik karangan om Hilman Hariwijaya sudah ada sejak lama. Hanya tadi itu rencana awalnya sih nyariin majalah atau tabloid ponsel di Gramedia Gatot Subroto eh kok nyasarnya malah di areal novel. Surprise Ya, agak kaget juga pas nemu section satu deret buku dengan judul Lupus Klasik, yang tebelnya lumayan se novel Harry Potter edisi pertengahan. Ternyata dalam satu buku karangan om Hilman itu terkumpul sekitar tiga judul yang diatur secara acak. Jadi semacam novel the Best of-nya om Hilman. Kalo gag salah ingat sih tadi itu yang saya temukan ada kisah Cinta Olimpiade, Tragedi Sinemata, Tangkaplah Daku, Makhluk Manis dalam Bis hingga Topi-topi Centil. Ada juga dua tiga jilid buku lainnya lewat kisah Lupus Kecil Klasik yang merupakan kerjasama om Hilman dengan om Boim. Sayangnya novel yang saya cari itu gag ada dalam list buku di lokasi, bahkan hingga OLX, Lazada dan Berniaga pun saya lakoni ya tetep nihil. Di om Google yang

22 Juli... nah trus sekarang ngapain ?

Ah… pada akhirnya keputusan akhir hasil rekap suara KPU menyatakan sejalan dengan hasil sebagian besar quick count sesaat setelah coblosan selesai ya ? Jadi ya Selamat sekali lagi untuk pasangan capres cawapres pak Jokowi – pak Jusuf Kalla atas kemenangannya, yang tentu saja ini merupakan hasil kemenangan rakyat ya pak ? Mengingat sejak awal kami memang total mendukung perjuangan hingga rekapitulasi suara selesai. Disandingkan dengan uang bisa jadi apa yang sudah dilakukan oleh semua relawan (yang tentunya tidak dibayar alias ikhlas membantu) rasanya gag ternilai lagi di akhir cerita. Jadi ya silahkan pak, naik ke kursi yang lebih tinggi sementara kami sambil menunggu pelantikan tentu kembali pada aktifitas dan rutinitas kami sebagaimana biasa. dan seperti kata pak Anies Baswedan saat ditanya mbak Najwa Sihab, mendukung pasangan Jokowi-JK bisa dikatakan gag ada beban yang harus dipikul dan diemban. Jadi ya ringan saja menyikapinya. Totalitas. Memang begitu seharusnya. Saya sih masih in

Mungkin Memang Sudah Jalannya

Gag terasa setahun lewat sudah saya berada di Permukiman. Area yang dahulunya kerap saya keluhkan akibat dari jenis pekerjaan yang sama sekali sulit saya kuasai, pun hingga kini ada juga beberapa hal yang masih terasa terasa bingung untuk dilakoni. Tapi ya bersyukur, selalu ada saja cara untuk bisa memahami itu semua tanpa harus bersimbah darah terlebih dulu. Saya memang meyakini, bahwa Tuhan gag akan memberikan beban yang melebihi kemampuan hamba-Nya. Sehingga dalam perjalanan rasanya memang patut disyukuri, hingga semua kesulitan satu persatu kini mulai bisa diatasi. Ada juga perubahan yang saya rasakan selama setahun ini. Baik secara hati maupun lingkungan. Entah benar atau tidak, minimal ya begitu yang dirasa. Persoalan komunikasi, awalnya memang sulit. Tapi dengan mengakui dan berusaha mengedepankan kepentingan bersama, komunikasi yang dahulu masih ragu untuk dijalankan, kini perlahan mulai mengalir, meski keraguan itu terkadang masih ada saat semua sudah berjalan. Wajar gag sih y

Nokia X, gag Recommend buat Droiders Sejati

Bisa berkenalan dengan perangkat bernama besar di jamannya ini tentu sudah bukan satu hal yang sulit lagi, mengingat jika secara harga baru yang ditawarkan sudah malas untuk dijangkau, barangkali masih bisa mengandalkan toko online jual beli macam berniaga dot com untuk harga yang lebih masuk akal, namun rasa masih ada baru-barunya. Nokia X. Merupakan salah satu seri ponsel milik Nokia yang disuntikkan sistem operasi Android hadir di pasaran kurang lebih sekitar awal tahun 2014, dengan penampilan yang mirip dengan saudara tuanya, Lumia 520 yang berbasiskan sistem operasi Windows Phone. Dijual dengan harga resmi di kisaran 1,5 juta rupiah, Nokia X sebagaimana Lumia 520 di rentang yang sama tampaknya dilepas untuk bersaing dengan belasan ponsel Android sekelas baik dari vendor besar macam Samsung, LG maupun Sony yang telah lebih dulu mengecap sukses untuk seri ponsel Low End Smartphones. Namun sayangnya dengan harga jual yang tergolong nanggung tersebut, Nokia X bakalan kesusahan untuk b

Nokia with Android

Disandingkan dengan nama-nama vendor yang telah besar terlebih dulu di kancah ponsel pintar seperti Samsung, Sony ataupun HTC tentu nama besar Nokia bisa dikatakan terlambat untuk memutuskan ikut serta dalam pertaruhan nasib yang kini sudah mulai stagnan. Aneh juga sebetulnya mengingat Nokia yang dahulu dikatakan telah salah mengambil jalan kini akhirnya harus menelan ludahnya sendiri dengan menyuntikkan sistem operasi Android di tiga seri terbaru mereka, X, X+ dan XL. Setengah Hati Meski demikian, keputusan untuk menurunkan tiga seri ponsel Nokia berbasis Android ini bisa dikatakan masih setengah hati. Alasan pertama tentu bisa dilihat dari User Interface alias tampilan halaman depan yang masih mengadopsi Live Tile Metro khas Windows Phone yang bagi saya pribadi terlihat kaku dan membosankan. Sudah begitu, halaman depan ini tidak dapat di kustomisasi sesuai keinginan pengguna secara defaultnya. Tapi jangan khawatir, bagi kalian yang menginginkan tampilan dinamis khas Android tinggal m

Ternyata sudah punya Anak SD

Pande Putu Mirah Gayatridewi… panggilannya Gek Mirah. Lahir 18 Maret 2008 sehingga kini umurnya sekitar 6 tahun… Anaknya rame di rumah, sepi di sekolah. Suka marah-marah dengan nada bicara keras kalo sudah gag sesuai keinginannya. Tapi langsung berubah lembut pas ada maunya. Anak-anak emang gitu kali ya ? Pagi ini Gek Mirah saya antarkan ke (bakal) sekolahnya, SD 1 Saraswati untuk pembagian kelas dan pengenalan lingkungan bersama teman. Ia tampak tabah di dalam kelas dan terlihat sekali menikmatinya. Meski masih malu-malu. SD 1 Saraswati menjadi pilihan terakhirnya, setelah yakin bahwa si Bapak merupakan alumni sekolah ini di tahun 1990 dahulu. Masa jadul. Masa dimana sekolah ini masih terdiri dari 6 (enam) kelas memanjang satu lantai, dan toilet bau dan jorok di pojok barat daya, dengan jalur menuju kantin SLUB disebelah kanannya. Awalnya Gek Mirah meminta disekolahkan di SD 2 Saraswati. Sekolah yang lokasinya tepat berhadapan dengan sekolahnya kini. Ia meminta lantaran sebagian besa

Ya Sudahlah

Fiuh… akhirnya berakhir juga tugas itu dilaksanakan. Setelah memantau hasil Quick Count dari 7 (tujuh) lembaga Survey, beberapa diantaranya bisa dipercaya kredibilitasnya, tampaknya usaha dan dukungan yang selama ini diyakini Berhasil, sudah tampak bentuk dan rupanya. Minimal untuk ukuran lokal Bali, formasi 70-30 sangat lumayan mengingat target yang pernah ingin dicapai kawan sebelah adalah 60-40 untuk kemenangan Capres nomor urut 1. Peran Sosial Media Bagi sebagian kalangan, Sosial Media tampaknya masih diacuhkan kepentingannya. Mengingat pemilik hak suara diyakini jauh lebih besar jumlahnya berasal dari luar kaum Netizen. Tapi apa daya, kekuatan dunia maya seakan dilupakan padahal pengaruh satu orang pengguna dapat melakukan klarifikasi pada dua tiga bahkan lima pemilik suara lainnya yang awam soal internet. Hal inilah yang secara pribadi saya coba ingat, lakukan dan terapkan juga pada yang lain. Kalo gag salah sih, muasal idenya dari akun twitter miliknya @kurawa aka Rudi Valinka,

Detik-detik menuju Pesta Demokrasi

Terharu… saya membaca timeline akun sosial media malam ini. Baik kawan yang mendukung bapak Prabowo sebagai Capres nomor urut 1 maupun kawan yang mendukung bapak Jokowi sebagai Capres nomor urut 2. Mereka sama… sama-sama menganjurkan untuk menggunakan suara atau hak pilih dengan bijak, tanpa Golput. Tanpa Golput… Itu penekanannya. Karena kalau tidak salah, dalam pemilihan calon legislatif beberapa waktu lalu, sebagian besar kawan yang saya miliki, secara terang-terangan menyatakan Golput lantaran sudah tidak memiliki kepercayaan lagi pada calon pemimpinnya. Sehingga tidak heran jika angka Golput lalu menjadi sedemikian besar saat pemilihan berlangsung. Semoga kini, tidak lagi. Itu harapan saya. Orang-orang yang dahulu begiti bangga dengan pilihannya untuk Tidak Memilih, kini beramai-ramai turun gunung dan menyatakan dukungannya dengan jelas. Bahkan tokoh-tokoh yang saya kagumi sejak dulu, menyatakan dukungannya meski lewat jalur yang lain. Mereka Hebat. Semuanya Hebat. Kalianpun Hebat…

Yuk kita Jalan Lagi...

Masa Breakthrough 2 sudah masuk hari ke-3 saat kaki menginjakkan ruang kantor besok pagi. Sementara yang namanya jadwal atau tahapan Milestones, belum dijalankan sesuai rencana. Yang ada baru laporan pada pimpinan saja. Inginnya sih besok pagi itu mau ngadain rapat internal dulu, untuk menyampaikan maksud dan rencana Proyek Perubahan yang sejatinya memang harus melibatkan staf Teknis maupun Administrasi Permukiman. Tapi selain itu memang ada hal-hal yang  perlu dibicarakan bersama utamanya terkait kegiatan lapangan yang kini sudah masuk di pertengahan proses. Sekedar Info bahwa proses Diklat Kepemimpinan Tingkat IV yang saya lakoni sedari Mei lalu sebenarnya memang masih belum usai kegiatannya, yang kalau tidak salah baru akan berakhir minggu keempat Bulan September nanti. Dan masa Breakthrough 2 yang disampaikan diatas bisa dikatakan sebagai masa Off Campus, balik kantor namun tetap mengerjakan tugas utama Diklat yaitu mengImplementasikan Proyek Perubahan. Semoga bisa dilalui dengan b

(dibalik) Seminar I Proyek Perubahan (2)

Lanjut dikit untuk empat pejuang perubahan lagi, di sesi kedua pasca makan siang kemarin. Yang ini pemilik www.pandebaik.com , membawakan soal Pengendalian Data Teknis Penanganan Jalan Lingkungan, satu inovasi kecil yang digarap sejak awal turun di Dinas Cipta Karya, dan masih dikembangkan, disempurnakan serta digunakan hingga hari ini. Berikutnya ada Bapak I Ketut Nadu., S.AP, Kepala Seksi Operasional, Damkar Kabupaten Badung. Punya hobi menulis dan bersuara tegas. khas anggota Damkar. mengambil ide inventarisasi perlengkapan di unit Damkar, biar gag tertukar antar unit ceritanya. Masih dari unit yang sama, Damkar Badung, Bapak I Ketut Mudja ini lebih familiar dengan panggilannya Pekak, sebagai Kasubag TU pada UPT Damkar Badung Utara membawakan materi soal data pegawai yang belum tertata. Memudahkan proses ceritanya… Terakhir ada Ibu Ni Putu Nugraheni, SE, Kepala Sub Bagian Humas Sekretariat DPRD Kabupaten Badung. Salah satu kawan Pra Jabatan saya yang terlupakan. hehehe… Beliau ini l

(dibalik) Seminar I Proyek Perubahan

errr… gag usah banyak cerita dulu deh hari ini… salah set. seharusnya sih kemarin disempatkan nulisnya, bukan pagi ini. lantaran bendel dan masalah jadi numplek sejak pukul 8 tadi. jadi ya saya posting foto dulu aja kali ya ? (dibalik) Seminar I Proyek Perubahan… orang per orang… Pertama, namanya Ibu Ni Made Rai Sukarini, SE … Kepala Sub Bagian Keuangan BPPT Badung… yang membawakan materi… apa yah ? *maaf berhubung saya datangnya kesiangan, jadi terlewati deh untuk yang satu ini :p Yang ini, namanya Bapak Ida Bagus Putu Caniscahyana, SH , Kepala Sub Bagian Umum dari BPPT Badung, seorang Pembalap sejati… pula terlewatkan materinya :p kalo pengen tau sekali, bisa kontak ybs di nomor ponselnya 🙂 Nah, kalo yang ini namanya Bapak I Wayan Adi Sudiatmika, ST., MT . Beliau rekan kerja yang handal lulusan ITB Bandung. keren kan ? bertugas di Bappeda Litbang Badung sebagai Kepala Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah. Kawan sekamar saya saat Pra Jabatan dulu sekaligus juga kawan kuliah saya s

Persiapan Seminar I Proyek Perubahan

Fiuh… gag terasa yah sudah hampir jelang Seminar pertama Diklat PIM IV Angkatan V Kabupaten Badung. Padahal rasanya baru saja kami memulainya kemarin. Ada rasa capeknya disitu. Capek lantaran ngebut menyelesaikan dokumen RPP atau Rancangan Proyek Perubahan, dilengkapi dengan beberapa materi lain dari BT 1 atau BreakThrough 1, Benchmarking hingga Diagnostic Reading, pun dengan lembar bimbingan dan semacamnya yang lumayan menguras waktu, tenaga dan tentu saja biaya. Tapi yah… bersyukur aja deh baiknya. Toh semua itu bisa saya selesaikan lebih awal, gag kesusu atau terburu-buru, tinggal yang tersisa ya belajar menyampaikan materi lewat Seminar I presentasi Rabu besok. Kebetulan topik yang saya ambil masih merupakan lanjutan dari usaha tahun lalu, jadi kalo dari segi nafas sebetulnya gag banyak masalah. Yang susah cuma bagaimana menyingkat semua cerita itu dalam waktu 15 menit nanti. Oke deh, sementara waktu saya gag ingin bercerita banyak dulu. Mungkin besok usai Seminar, semoga bisa dil