Skip to main content

Ya Sudahlah

Fiuh… akhirnya berakhir juga tugas itu dilaksanakan. Setelah memantau hasil Quick Count dari 7 (tujuh) lembaga Survey, beberapa diantaranya bisa dipercaya kredibilitasnya, tampaknya usaha dan dukungan yang selama ini diyakini Berhasil, sudah tampak bentuk dan rupanya. Minimal untuk ukuran lokal Bali, formasi 70-30 sangat lumayan mengingat target yang pernah ingin dicapai kawan sebelah adalah 60-40 untuk kemenangan Capres nomor urut 1.

Peran Sosial Media

Bagi sebagian kalangan, Sosial Media tampaknya masih diacuhkan kepentingannya. Mengingat pemilik hak suara diyakini jauh lebih besar jumlahnya berasal dari luar kaum Netizen. Tapi apa daya, kekuatan dunia maya seakan dilupakan padahal pengaruh satu orang pengguna dapat melakukan klarifikasi pada dua tiga bahkan lima pemilik suara lainnya yang awam soal internet. Hal inilah yang secara pribadi saya coba ingat, lakukan dan terapkan juga pada yang lain. Kalo gag salah sih, muasal idenya dari akun twitter miliknya @kurawa aka Rudi Valinka, akun yang ngakunya punya basic seorang Forensic Auditor. Terlepas asli anonimnya akun tersebut, tapi idenya masuk akal juga kok.

Sayangnya memang gag semua bisa dipengaruhi. Bahkan sampai H-1 hari pencoblosan, seorang rekan kantor masih juga belum terima dengan klarifikasi dan tularan informasi fakta yang saya postingkan di akun sosial media. Bahkan ia tetap kukuh pada pilihannya meski hingga kini, saya belum melihat Totalitasnya sebagai pendukung Capres nomor urut 1. Tapi sudahlah… itu sudah berlalu, dan formasi akhir 70-30 untuk ukuran Bali rasanya sudah cukup memberikan gambar pasti hari ini.

Terlalu Dini untuk mengKlaim Kemenangan

Benar kata pak BeYe usai penghitungan Quick Count sembari menunggu penghitungan hasil akhir Real Count 22 Juli nanti. Hari yang akan dinantikan kedua kubu dimana keduanya sama-sama mengklaim kemenangan beda tipis dengan cara mereka sendiri. Saya setuju itu. Apalagi untuk kasus pengawalan Surat Suara yang ada baiknya diabadikan pula dengan gambar digital sesaat setelah hasil di sahkan.

Soal Klaim, biarlah Tuhan nanti yang akan membantu mencerahkan semuanya. Toh saat ini Bulan Ramadhan hadir di tengah bangsa kita tercinta. Akan sangat disayangkan jika kejujuran berpikir, berkata dan bersikap dinodai demi kepentingan partai semata. Kita memang sedang di uji olehnya.

Tapi ngomong-ngomong diluar sub judul tadi, saya pribadi merasa agak kasihan dengan pak Presiden kita saat ini, pak BeYe. Sudah sedemikian susahnya Beliau memberikan dukungan pada sang Calon Presiden nomor urut 1, tapi kok masih diam saja saat kebijakan dan juga gerbong yang Beliau pimpin, direndahkan dalam setiap debat pula ajang kemenangan malam ini, dimana seorang mantan militer mengatakan ketidakamanan negeri ini pasca reformasi termasuk kini. Tapi ya sudahlah… jangan terlalu dipikirkan. Serahkan saja semuanya pada pak BeYe.

Kembali Bekerja

Dan begitu semuanya usai, selain masih memiliki hutang kewajiban untuk mengawal Suara hingga pengumuman hasil akhir 22 Juli kedepannya, saya pribadi sih beranggapan bahwa esok, kita harus kembali bekerja dan mengesampingkan semua caci maki dan posting negatif para Capres yang sudah melaksanakan tugas serta kewajibannya dengan Baik. Setidaknya kembali menjalankan tugas serta kewajiban masing-masing atau bahkan mengakui kekalahan dengan legowo lebih awal. Sehingga kelak tidak banyak hal yang harus disesali hanya karena ambisi.

Ya sudahlah… menyitir lirik lagunya Bondan Prakoso… ‘Ketika mimpimu yg begitu indah, tak pernah terwujud, ya sudahlah…
Saat kau berlari mengejar anganmu, dan tak pernah sampai..ya sudahlah…
Apapun yg terjadi, ku kan slalu ada untukmu…
Janganlah kau bersedih… coz everything’s gonna be okay…’

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian