Skip to main content

Detik-detik menuju Pesta Demokrasi

Terharu… saya membaca timeline akun sosial media malam ini. Baik kawan yang mendukung bapak Prabowo sebagai Capres nomor urut 1 maupun kawan yang mendukung bapak Jokowi sebagai Capres nomor urut 2. Mereka sama… sama-sama menganjurkan untuk menggunakan suara atau hak pilih dengan bijak, tanpa Golput.

Tanpa Golput…

Itu penekanannya.

Karena kalau tidak salah, dalam pemilihan calon legislatif beberapa waktu lalu, sebagian besar kawan yang saya miliki, secara terang-terangan menyatakan Golput lantaran sudah tidak memiliki kepercayaan lagi pada calon pemimpinnya. Sehingga tidak heran jika angka Golput lalu menjadi sedemikian besar saat pemilihan berlangsung.

Semoga kini, tidak lagi. Itu harapan saya. Orang-orang yang dahulu begiti bangga dengan pilihannya untuk Tidak Memilih, kini beramai-ramai turun gunung dan menyatakan dukungannya dengan jelas. Bahkan tokoh-tokoh yang saya kagumi sejak dulu, menyatakan dukungannya meski lewat jalur yang lain. Mereka Hebat. Semuanya Hebat. Kalianpun Hebat…

Besok adalah Pesta Demokrasi. Untuk kesekian kalinya kita akan menghadapi, namun saya yakin ini bukanlah perang sebagaimana kata seorang Tokoh Reformasi, atau bahkan pertempuran yang selama ini berusaha menghalalkan segala cara untuk satu kata. Menang…

Namun mereka lupa, bahwa fitnah yang dilancarkan sesungguhnya disampaikan pada saudara yang sudah seharusnya dikasihi sebagaimana kalimat dalam Pancasila, hal yang begitu dibanggakan sejak kecil dahulu. Mereka lupa bahwa perhelatan seperti ini bukanlah hal untuk mengkafirkan tetangga yang berbeda agama, berbeda aliran bahkan berbeda pilihan Capres.

Ini adalah sebuah pembelajaran Demokrasi. dan kita diwajibkan belajar untuk secara dewasa untuk menghadapinya.

Kalah atau Menang bagi saya bukan lagi menjadi satu masalah atau Hal yang patut ditakutkan, sehingga malam ini atau besok tidak harus menyiapkan bedil dan amunisi demi menumbangkan lawan. Kita semua bersaudara, dan kita patut berbangga karenanya.

Detik-detik menuju Pesta Demokrasi sudah sedemikian dekat, dan semoga Tuhan selalu menyertai Bangsa ini mencapai kehidupan bernegara yang lebih Baik dari sebelumnya.

Selamat menggunakan Hak Pilih kalian besok… dan jangan terprovokasi untuk menghancurkan negeri ini saat pilihan telah usai untuk ditetapkan. Saya percaya kita pasti Bisa.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p