Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2021

Mutasi lagi, Balik ke Kawitan

Kabar dadakan hadir di hari minggu malam lalu, surat undangan pelantikan bagi sejumlah pejabat eselon pada opd dimana kami ditempatkan, disampaikan oleh rekan kolega di bagian Umum. Tak begitu mengejutkan mengingat rumor serupa sudah terdengar jauh hari sebelumnya. Dengan agenda dan maksud tertentu. Saya pribadi sejak awal memang tak pernah memiliki ambisi bisa naik eselon atau jabatan kembali di periode saat ini. Mengingat ada banyak dosa masa lalu yang cukup menjadi alasan, mengapa saya masuk kotak yang sulit dibuka kembali. Idealisme untuk tetap taat pada aturan adalah salah satu penyebabnya. Sehingga untuk undangan kali ini pun, yang terpikirkan tentu saja hanya perubahan nomenklatur penamaan seksi sesuai peraturan terakhir tentang uraian tugas, permendagri 90. Namun ternyata, saya mendapatkan mutasi jabatan, ke tempat yang sama dimana sebelumnya ditugaskan. Kepala Seksi Permukiman atau yang kini bermalih rupa dengan nama Peningkatan Kualitas Permukiman. Dimana memiliki atasan baru

GetContact apps on #Android

Aplikasi GetContact merupakan sebuah cara baru untuk mengetahui moda penyimpanan nomor ponsel yang kita miliki, disimpan dengan menggunakan nama atau penyebutan apa di ponsel atau daftar kontak milik orang lain. Fungsi lainnya yang serupa, tentu saja untuk mengetahui nama/tag penyebutan apa saja yang disimpan oleh orang lain pada nomor-nomor yang tak dikenal saat mereka menghubungi nomor yang kita miliki. Jadi ketahuan deh, mana nomor yang berupaya melakukan tindak penipuan, penawaran asuransi bahkan hal-hal yang unik lainnya. Lalu penamaan apa saja yang saya temukan saat mencoba mencari tahu nomor pribadi yang saya miliki ? Kalau diberi nama pande, pande baik, lalu ada tambahan embel-embel penugasan kerja di bina marga, cipta karya, lpse, perkim maupun bedah rumah sih, sudah biasa. Tapi kalo diberi nama Bapak Dinas Rakyat, atau nama orang lain, bahkan tambahan kode tanggal atau malahan “Provokator” ? jadi ketawa sendiri dah… dan rasanya sih, saya tahu siapa orangnya… #GetContact #Apps

Nokia 9210i ponsel Kadis jaman old

Semasih berstatus umbi-umbian di opd teknis tahun 2004 silam, saya waktu itu cuma kesampean punya ponsel Nokia 3530 doang yang meski layarnya sudah warna 4K tapi belum ada lensa kameranya. Secara bentukan pun masih standar candy bar. Yang unik cuma adanya lampu ritmik di sekujur bodi ponsel, saat ada panggilan telepon masuk. Sementara itu, Nokia 9210i ponsel communicator yang juga sudah dibenamkan layar warna 4K memiliki sejumlah fitur tambahan dan tentu saja penampilan yang keren saat perangkat digunakan untuk ‘bekerja’. Kami menyebutnya ‘ponsel Kadis’. Karena di jaman itu, hanya pak Kadis kami saja yang punya, dan membawanya. Meski kurang tahu juga apakah Beliau bisa memanfaatkan teknologi yang ada didalamnya atau hanya digunakan untuk komunikasi telepon saja. ? Nokia 9210i merupakan anggota keluarga ketiga dari seri Communicator, pasca Nokia 9000 dan 9110i yang keduanya masih mengadopsi layar monochrome. Penampilannya yang masih menyajikan antenna di sisi atas bodi ponsel memberikan

Nokia 5700 ponsel Musik yang Unik

Brand Nokia di masa jaya kerap merilis ponsel yang selain berfungsi sebagai perangkat telekomunikasi, bisa juga digunakan untuk mendengarkan musik bagi pengguna lengkap dengan tombol akses multimedia secara khusus di seputaran bodi ponsel. Seperti halnya Nokia 5700 yang dirilis pada bulan April tahun 2007 silam. Dari segi desain, seri ini bakalan mengingatkan kalian pada Nokia 3250 yang memiliki konstruksi serupa yaitu keypad putar untuk mengaktifkan fungsi kamera secara otomatis ataupun pemutar musik dengan tombol multimedia di sisi belakang keypad. Dimana lensa kamera yang secara default berada di sisi samping badan ponsel, dapat digunakan secara bergantian sebagai kamera belakang dan depan. Tentu dengan jenis lensa dan resolusi yang sama. Sayangnya, sebagai sebuah ponsel yang didedikasikan sebagai pemutar musik, Nokia 5700 memiliki internal memory yang terbatas meski bisa di-expand dengan menambahkan memory eksternal tambahan. #Nokia #NokiaCollection #HPjadul

Bilah Keyboard pada #HPjadul

Sebelum ponsel memiliki akses layar sentuh secara keseluruhan di permukaan, dulu ada beragam cara yang diberikan oleh para vendor agar pengguna konvensional bisa tetap nyaman beraktifitas yang berkaitan dengan pengetikan teks dalam jumlah yang banyak, di perangkat mereka sesuai kebutuhan masing-masing. Pemberian bilah keyboard atau istilah mereka, thumbboard tambahan pada perangkat ponsel jaman itu, memang lebih banyak ditujukan pada segmen kantoran yang kerap beraktifitas secara mobile tanpa harus meninggalkan rutinitas kesibukan mereka. Bekal tambahan berupa bilah thumbboard ini, selain mampu memberikan kesan tambahan penampilan jadi lebih menarik, terkadang konstruksi yang disematkan saat pengguna ingin mengakses tombol keyboard menjadikan ponsel lebih unik dan antik untuk menjadi koleksi #HPjadul di jaman Now. Dari yang mengadopsi konstruksi geser searah penggunaan perangkat, geser dari sisi samping bodi, lipat dan tekuk, ataupun lipat dan berputar. Sayangnya dibalik kemewahan pena

Dummy Phone

Masa-masa awal perburuan #HPjadul di tahun 2017 lalu, sempat kepikiran pengen punya beberapa ponsel dummy untuk dipajang di atas dashboard mobil, utamanya yang pernah menjadi ikon di masa lalu macam Nokia 6600 atau Nokia N70. Mengapa cari yang dummy atau ponsel mainan, ya karena ada resiko terkena panas saat parkir di area terbuka, juga potensi hilang atau diambil orang iseng. Dummy Phone atau ponsel contoh banyak dikenal oleh para penjual perangkat telekomunikasi tanah air sejak #HPjadul muncul di pasar global sampai era iPhone masa kini, dengan harga jual yang cukup terjangkau. Fungsi utamanya tentu saja untuk dipajang pada rak outlet jualan demi meramaikan penampilan toko, dan mencegah kerugian akibat pencurian ponsel dan lainnya. Sepengetahuan saya ada 2 jenis ponsel dummy yang beredar di pasaran, yaitu yang berbahan material plastik dengan harga jual murah, dan dummy phone berbahan casing kw 1 sehingga cukup sulit dibedakan dengan aslinya . Apalagi jika dijual dalam kondisi layar

Dirgahayu 12 tahun Mangupura

Ternyata sudah 12 tahun aja usia Mangupura, padahal rasanya baru kemarin kami pindahan meja kursi juga peralatan kantor dari gedung kecil berlantai 2 di perempatan selatan alun-alun Kota Denpasar, menuju gedung megah berlantai 3, di posisi kaja kangin kawasan Puspem Badung. Sebagai seorang abdi negara atau kini istilahnya diperbaharui menjadi ASN di lingkungan Kabupaten Badung, saya sendiri sudah melakoninya kurang lebih 18 tahun mengingat status resmi menjadi cpnsd di Dinas Bina Marga dan Pengairan tercatat tahun 2003 silam. Meski panggilan kerja dilakukan di pertengahan tahun yang sama. Ada beragam penugasan yang pernah saya lakoni sejak awal bergabung dengan Pemerintah Kabupaten Badung. Dari menjadi Direksi Teknis pematangan lahan Puspem Badung yang mengubah tampilan sawah menjadi lahan siap bangun tahun 2004 silam, melakukan perubahan dan update data Jalan Kabupaten era 2 digit menjadi 4, lalu naik status menjadi anggota PPHP alias Penerima Hasil Pekerjaan dan diperbantukan pula ke

Gegara Seragam Krida, kena Sidak Sekda Badung

Awal-awal saat berstatus cpns di PemKab Badung, Saya sempat dipanggil Pak Sekda dan Wakil Bupati, ke area depan Krida olahraga jumat yang waktu itu masih diselenggarakan di Lapangan Lumintang Kota Denpasar, jelang akhir tahun 2004. Sidak pegawai. Yang menjadi permasalahan adalah seragam krida yang saya gunakan rupanya berbeda warna saat berkumpul dengan ratusan pegawai Badung lainnya, usai senam pagi. Rupanya perbedaan warna ini terlihat jelas dari kejauhan, apalagi ditambah dengan postur tubuh yang tinggi besar, malah jadi makin tampak mencolok saat itu. Sayapun ditanyai Pak Sekda, mengapa saya mengenakan seragam yang berbeda warna dengan lainnya. Alasan saya cuma 1. Gak dapat ukuran baju. ? Seminggu setelah sah menjadi umbi-umbian di kantor Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung yang lokasinya di perempatan selatan lapangan alun-alun Kota Denpasar, saya segera berburu seragam yang saat itu belum ada pengadaan/pemberian resmi dari PemKab. Dari 5 seragam yang harus saya miliki

Memaknai Hari Suci Galungan dengan Cara Sendiri

Ada rasa syukur bahwa kami sekeluarga masih diijinkan untuk menikmati perayaan hari suci Galungan tahun ini. Di tengah pandemi Covid-19 yang selama dua tahun terakhir menjadi momok bagi banyak orang, termasuk kami yang tergolong begitu ketat menjaga keluarga kecil ini dengan prokes dan aksi #diRumahSaja. Meski yang dewasa sudah diVaksin semua, namun dua bocil kami masih belum mendapatkan prioritas hingga hari ini. Hari suci Galungan, baru saja lewat semalam. Seperti biasanya, rahinan di merajan kawan bisa dilalui dengan baik meski tak banyak saudara yang bisa hadir dan mampir ke rumah. Sedikit lebih ramai mengingat perayaan kali ini diantar dengan memanfaatkan jasa seorang mangku, yang kami hormati di keluarga besar Pande Kota Denpasar. Belum lagi turunnya gambelan gong yang sudah sekian lama tak digunakan lantaran para penabuhnya sudah mulai beranjak remaja dan memiliki kesibukan masing-masing. Secara pribadi, bisa melewati satu kali lagi hari suci Galungan, merupakan previlege luar b

Kenangan yang hadir jelang Galungan

Setiap kali jelang hari raya Galungan, sesaat setelah kami selesai mengenakan wastra atau kain yang diperuntukkan bagi semua pelinggih di merajan rumah hari minggu pagi, pikiran ini selalu melayang pada sosok satu orang panutan yang kini sudah tiada. Orang yang pernah banyak memberikan nasehat tentang berbagai macam hal, baik dalam dunia kerja maupun keseharian. Orang yang menyadarkan saya pada kenyataan, dimana kejujuran tak selalu bisa menyenangkan bagi semua orang. Orang yang selalu mengingatkan bahwa apa yang tampak didepan mata, tak selalu sama dengan makna yang terdapat dibaliknya. Ada 14 pelinggih yang diukur dan dibuatkan wastra sekitar 4-5 tahun lalu. Saat itu rejeki bisa dikatakan masih cukup berlimpah untuk memberikan warna baru pada keseharian kami di rumah. Pun memberikan rejeki tambahan pada beliau yang sudah menjalani masa pensiun pasca pengabdian panjang di masa lalu. Kini, warna merah wastra yang dulu pernah menyala, mulai redup ditelan jaman dan cuaca. Menyisakan kein

Gimana rasanya dipuji Anak sendiri ?

“Gimana sih Pak rasanya kalo pas dipuji orang lain ?” Biasa aja sih, karena belum tentu juga pujian yang diberikan orang lain itu tulus. Bisa jadi ada maksud di balik udang. Atau bisa juga sarkas. Ya susah nebak. Yang penting, jangan lupa mengucapkan “Terima Kasih” apapun itu maknanya. “Gimana sih Pak rasanya kalo pas dipuji Anak sendiri ?” Errr… gimana ya ? Biasanya sih jadi senyum simpul gitu. Karena Anak baru bisa melihat dari satu sisi baiknya saja. Belum liat kelakuan jelek Bapaknya. Tapi bisa jadi lecutan agar lebih baik lagi kedepannya untuk Anak-anak. “Gimana sih Pak rasanya kalo pas dipuji Istri sendiri ?” Biasanya sih diem dulu. dan jantung rasanya langsung berhenti berdetak. Lalu membathin, “pasti ada yang salah nih…” trus nunggu lanjutannya. Bisa jadi setelah itu auto dimarah atau dijatuhin mentalnya. ?

HTC TyTN PDA Keren dukung 3G

Cukup lama menggunakan ponsel pda T-Mobile MDA II atau bisa juga disebut sebagai seri O2 XDA II pertengahan 2005 lalu, sempat berangan-angan untuk bermalih rupa pada perangkat pintar di jamannya ini, menjadi HTC TyTN 2 yang saat itu dibanderol mahal untuk pasar lokal Indonesia. Apa daya yang kesampean waktu itu malahan Nokia N73 ME yang menjual lensa kamera dengan resolusi serupa namun sudah mengadopsi lensa Carl Zeiss. HTC TyTN atau kerap dibaca Titan merupakan salah satu barisan pda atau Personal Digital Assistant milik brand Taiwan yang berbasis Windows Mobile 6.0 dan diluncurkan pertengahan tahun 2007 silam. Penampilannya bisa dikatakan cukup menggoda banyak kalangan, mengingat adanya fungsi layar sentuh yang cukup luas untuk ukuran jaman itu, ditambah barisan keyboard dengan konstruksi geser ke arah samping, dan layar dapat ditekuk laiknya sebuah notebook mini yang mudah dibawa kemana saja. Jaringan yang dibenamkan pada perangkat ini kalau tidak salah sudah HSDPA alias 3G, sebuah

UMPC Dopod U1000 Idaman Masa Lalu

Jaman dulu emang pernah ngidam bisa punya handheld gede macam yang satu ini, tapi langsung dipendam habis pasca mengetahui harga jualnya. Apa boleh buat, gak bakalan bisa dicapai oleh gaji bulanan seorang umbi-umbian. Dopod U1000 atau dikenal juga dengan nama HTC Advantage aka HTC Athena, rilis pada awal tahun 2007 silam. Masa keemasan platform Windows Mobile 5 yang beken lewat perangkat pocketpc pdaphone di era yang sama. Memiliki ukuran layar Jumbo untuk ukuran mobile phone jaman itu, ditambah prosesor besar 624 MHz. Jaringan yang didukung, sudah 3G. Maka itu gak heran kalo harga jualnya saat pertama rilis, menyentuh angka 10 jutaan Tahun 2007. Edan memang. Tapi kalo sudah jodoh ya mau bilang apa. 13 tahun berselang, akhirnya bisa dapetin juga barang model ini dari sultan Surabaya yang kebetulan dah mau pensiun dari urusan ponsel pda dan beralih ke kendaraan roda empat jadul. Dua biji malah. Dan baru tahu juga pas digenggam pake satu tangan, ternyata ni handheld besar dan berat untuk