Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2017

Ngumpul lagi, Heboh lagi

Anget anget Tai Ayam. Biasanya kalo pas lagi anget, ya ramai topik dan bahan pembicaraannya. Begitu dah lama, sepi dan kering. Gitu deh kebiasaan kita kalo baru bikin group chat, obrolan antar kawan. Ada aja yang dibahas. Begitu juga acara Ngumpul kami di group Whatsapp seminggu terakhir. Setelah rame bertengkar dan musuhan di BlackBerry Messenger, group Alumni kelas A1 Fisika angkatan 1992-1995 SMAN 6 Denpasar, pindah kamar ke dimensi lain yang jauh lebih familiar penggunaannya. Nggak harus tanya-tanya PIN, tapi cukup ngandelin nomor ponsel mereka. Voila, Group Whatsapp kami pun dibuat dalam sehari. Adalah Wahyu Adi Mulyono, kawan kami yang punya kemampuan intelegensia dan finansial yang diatas rata-rata itu, saya mintakan tolong agar memantau nomor ponsel semua kawan yang masih aktif di Group BBM, untuk dibuatkan Group WA. Ndak ada agenda khusus sih kali ini. Apalagi rencana Reunian atau gimana gitu. Cuma Ngumpul doang, say hello. Hasilnya lumayan. Dari 41 kawan seruangan, akhirnya t

Yamaha XMax 250, Besar Gagah tapi... ?

Kaget sekaget-kagetnya pas melihat secara langsung bodi bongsor XMax 250 dari dekat di gerai Yamaha Diponegoro, saat membayar lunas administrasi hari Selasa sore kemarin. Bagaimana tidak, biasa bolak balik membawa Honda Beat milik istri ke tukang cuci depan rumah, jadi bengong sendiri liat dimensi dudukan belakang motor matic satu ini. Berhubung saya melewatkan semua proses launching Yamaha XMax tempo hari, dan juga hanya bisa memantaunya lewat halaman YouTube, ya jelas saja jadi kaget. Meskipun sudah tahu dari para reviewer, tentang tidak biasanya ukuran motor utamanya bagi pengendara dengan tinggi tubuh standar orang Indonesia, tetep aja kaget pas menyadari langsung bagaimana kenyataannya. Honda PCX yang awalnya sudah saya anggap gagah, membuatnya tampil mini ketika disandingkan bersama XMax 250. Gilak bener. Padahal secara kapasitas mesin, ya ndak jauh-jauh amat. Tapi secara visual, kesan luksnya PCX jauh lebih baik dengan bodi glossy. Sedang XMax lebih ke penampilan doff. Besar da

Video Reuni SMAN 6 Angkatan 1992 Tahun 2010 [update]

Menyambung postingan sebelumnya terkait Foto Reuni SMAN 6 Denpasar Angkatan 92 yang dilaksanakan pada tanggal 3 April 2010 lalu di Restaurant Canang Sari, Sanur Denpasar, berikut saya tambahkan Video yang dibesut the Black Production, I Ketut Jaya Artawan dibagikan melalui halaman YouTube dan Google Drive jika dibutuhkan. Halaman YouTube : (streaming video dan unduh offline) 1. Video Reuni SMAN 6 Denpasar Angakatan 92 bagian 1/5 di halaman YouTube 2. Video Reuni SMAN 6 Denpasar Angakatan 92 bagian 2/5 di halaman YouTube 3. Video Reuni SMAN 6 Denpasar Angakatan 92 bagian 3/5 di halaman YouTube 4. Video Reuni SMAN 6 Denpasar Angakatan 92 bagian 4/5 di halaman YouTube 5. Video Reuni SMAN 6 Denpasar Angakatan 92 bagian 5/5 di halaman YouTube Google Drive : (unduh file) 1. Video Reuni SMAN 6 Denpasar Angakatan 92 bagian 1/5 di Google Drive 2. Video Reuni SMAN 6 Denpasar Angakatan 92 bagian 2/5 di Google Drive 3. Video Reuni SMAN 6 Denpasar Angakatan 92 bagian 3/5 di Google Drive 4. Video R

Yamaha XMax 250, akhirnya datang juga

Cukup lama menanti kehadirannya. Kalau ndak salah sih saat NMax mulai digulirkan terdahulu, dan dua sepupu saya yang sekandung, memutuskan membeli 2 unit dengan warna hitam dan putih, dari hasil penjualan Suzuki Thunder mereka sebelumnya. Sengaja dinanti karena secara kapasitas mesin, infonya lebih besar dari Yamaha Scorpio yang saya miliki tempo hari. Ya, 250cc. Menjatuhkan pilihan pada kendaraan bermotor berjenis matic sebetulnya ya ndak sengaja. Hanya gara-gara kesulitan mengajak anak-anak serta saat berkendara, cukup membuat mangkel karena pada akhirnya ya harus dilakoni sendirian. Terhalang tangki dan dudukan yang tinggi. Hanya saja saya belum menemukan pilihan sebelumnya, untuk pertimbangan besaran kapasitas mesin dan kenyamanan berkendara untuk tubuh saya yang kelewatan ini. Awalnya berharap banyak dengan Yamaha TMax yang sepertinya memenuhi semua kriteria diatas, namun musti dipendam dalam-dalam setelah mengetahui harga jualnya setara Avanza. Baru mulai optimis kembali ketika d

Kangen ngeBlog lagi

Sepertinya saya sudah tiba pada titik nadir dimana semua ide dan juga mood untuk menuliskannya, hilang perlahan digerus waktu. Lelah pikiran bisa jadi penyebab utamanya. Meski belum berselang lama dari update postingan terakhir, tapi saya Kangen banget bisa ngeBlog lagi. Bisa nulis banyak lagi dalam sekali waktu. Dua minggu terakhir rutinitas lebih banyaj dijelali soal pekerjaan yang belum jua tuntas di tengah pergolakan anggaran, seakan tanggung jawab itu dibebankan semua di pundak ini. Padahal sejatinya posisi itu tak lagi diemban hingga akhir tahun ini paling tidak. Namun entah mengapa semua panah masih mengarah saja. Kesehatan juga jadi kendala. Gangguan pada telinga, gigi dan pergelangan kaki akibat panas knalpot motor masih terasa sakitnya hingga kini. Sementara itu yang namanya gula darah kok ya makin tinggi saja rasanya. Pertanyaan ‘kok makin kurus’ jadi terdengar wajar kalo ingat kondisi diatas. Apa daya lingkungan seakan tak peduli akan hal itu. Maka itu saya Kangen banget bi

Foto Reuni SMAN 6 Angkatan 1992 Tahun 2010 [update]

Atas permintaan beberapa kawan Alumni yang tidak dapat hadir dalam Reuni SMAN 6 Angkatan 1992 Tahun 2010 tempo hari, berikut kumpulan Foto terkait yang saya kelompokkan per Topik untuk memudahkan pengunduhan. Foto diatas, saya jadikan satu folder dalam setiap Tema, dan di kompres dalam bentuk file ZIP. Bagi kalian yang mengunduh file melalui perangkat ponsel, bisa mengunduh aplikasi UnZip di pasar aplikasi masing-masing untuk melihat isi Foto didalamnya. Berikut daftar Foto dimaksud : 1. Foto pertemuan di restoran DCoz Renon bisa diunduh disini ; 2. Foto Persiapan Reuni, Rapat Panitia hingga kunjungan ke SMAN 6, bisa diunduh disini ; 3. Foto SMAN 6 Tempo Doeloe, diambil dari majalah Candra Lekha dan sumber lainnya, bisa diunduh disini ; 4. Foto SMAN 6 Masa Kini, di Tahun 2010 pastinya. Bisa diunduh disini ; 5. Foto kegiatan OSIS Angkatan 92, bisa diunduh disini ; 6. Foto aktifitas Kelas Jurusan A1 Fisika, bisa diunduh disini ; 7. Foto aktifitas Kelas Jurusan A2 Biologi 1, bisa d

Satu Satu

Orang-orang lalu lalang datang dan pergi. Ada kesedihan dan juga kegembiraan yang hadir di dalamnya. Aku hanya bisa melihat dan yakin, bahwa kelak akan melewati satu masa itu. Entah meninggalkan, atau ditinggalkan. Tak ada yang tahu, kapan Ia akan memanggilmu pulang. Tak ada yang tahu juga, kapan Ia akan memanggil orang yang kau sayangi untuk pulang. Kita semua hanya bisa menunggu waktu dan giliran, tak pasti kapan. Jika yang pergi adalah kesayangan keluarga, kehampaan akan hinggap untuk jangka yang lama. Jika yang pergi adalah tulang punggung keluarga, kepedihan akan berlangsung sangat lama. Namun Jika yang pergi, bukanlah siapa-siapa, yakin tak akan ada yang pernah pedulikan. dan semua yang pergi, satu saat pasti kan kembali. Entah dalam lingkaran yang mana. Satu persatu orang-orang yang kukenal dekat, sudah mendahului. dan Aku hanya bisa berharap, tak pernah melihat orang yang kusayangi mendahului lebih awal. Semoga kami berada dalam masa dimana menyayangi dan mencintai keluarga, bi

Kelelahan itu Tuntas Jua Akhirnya

Delapan Bulan… Ya, delapan bulan. Perlu waktu delapan bulan untuk bisa menyelesaikan ini semua. Untuk satu pengalaman yang tak akan pernah terlupakan. Rasanya Plong sejauh ini. Entah bagaimana nanti. Yang penting semua usaha dan upaya sudah membuahkan hasil. Tidak disangka ini bisa terjadi. Kelelahan yang pada akhirnya saya lepas dan pasrahkan pada-Nya, hari ini selesai juga. Padahal sudah sempat kehilangan semangat dan cenderung membiarkan semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Mengingat perjuangan rasanya sia-sia saja dilakukan. Hanya karena keinginan untuk menyelamatkan diri masing-masing, dan mengabaikan pengorbanan orang lain, kelelahan ini makin menjadi seiring perubahan orang dan perubahan posisi. Semua mencoba buang badan. Meski sakit, tapi harus tetap dijalani. Karena ini buah dari perjuangan akhir di tahun kemarin. Rasa syukur pun dipanjatkan pada-Nya. Ucapan Terima Kasih disampaikan pada semua pihak yang telah membantu. Tak kenal lelah. Kini tinggal melunasi hutang pada yan

Akhirnya Berpisah Lagi

Gak terasa Tiga Minggu sudah kakak liburan di Bali. Mengajak dua Putranya yang sudah segede gaban bersama sang istri, menepati janji yang pernah mereka ucapkan lima tahun lalu. Pulang sebentar setelah lelah mengumpulkan dollar. Ada banyak cerita yang dilalui selama mereka di Bali. Dari soal ujian bahasa Inggris setiap hari bagi semua orang di rumah lantaran dua ponakan tidak menguasai bahasa ibu, melali dan melali nyaris tiap hari, hingga ributnya tandem baru, Ananta bungsu dari kakak dengan Ara bungsu kami, yang terlihat cocok satu sama lain dalam kesehariannya. Saya sendiri bagai ujian praktek bicara Inggris dengan upaya grammar seadanya, modal nekat, pokoknya biar tetep nyambung, karena kasian juga kalo diem dieman sepanjang hari. Menyapa, menawarkan makan malam, atau sekedar ngocehin game yang mereka mainkan melalui ponsel iPhone 4nya. Sementara untuk Mirah dan Intan, yang sebelumnya terdengar begitu fasih berbahasa Inggris, mendadak diam tanpa berani berkata apa apa. Seperti biasa

Mengingat Whistle Blower, jadi Saksi Kunci, serius ?

Sesaat ketika mengetahui adanya fitur Whistle Blower di aplikasi LPSE, Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik beberapa tahun yang lalu, istilah yang saat itu menjadi Trend atas kasus apa gitu, saya lupa, maaf… sempat terpikirkan ‘seberapa beranikah kalian mencoba menerapkannya atas penyimpangan-penyimpangan yang kelak ataupun sudah terjadi pada birokrasi negeri ini ?’ Karena kalau melihat dari sisi positif atau reward yang diberikan, saya meyakini tak seberapa positifnya jika dibandingkan tekanan atau teror yang berpotensi diakibatkan karenanya, terutama apabila adanya ketidaksengajaan atau bisa jadi kesengajaan kebocoran informasi yang terjadi selama proses tersebut berlangsung. Berselang sekian tahun, apa yang menjadi pertanyaan tadi, terjawab sudah. Johannes Marliem, Saksi Kunci KPK atas kasus e-KTP yang kabarnya bakalan menjerat banyak pihak, tewas di Los Angeles Amerika. Ditengarai akibat bunuh diri, yang kalo secara logika pribadi, masih banyak kejanggalan didalamnya. E

Gek Ara dan Gigi Camed care nak Jawe

Melanjutkan postingan terakhir tentang si Cina Kecil Gek Ara, tahukah kalian bahwa ia juga mewarisi gigi camed Bapaknya yang kerap disangka nak Jawe (orang jawa) dauh tukad ketika diajak ngobrol menggunakan bahasa nasional ? Ya, demikianlah adanya Gak Ara. Kasihan sebenarnya. Gigi camed care nak Jawe. Entah darimana pula saya bisa mewarisi semua itu dari kedua orang tua yang justru memiliki wajah khas orang Bali. Bisa jadi saya keturunan yang lahir cacat dari mereka. Yang berbeda satu diantara tiga yang ada. Yang sebenarnya kehadirannya tidak direncanakan, itu sebabnya jarak usia saya dengan kedua kakak, terpaut jauh. 8 tahun. dan Orang baru akan menyadari bahwa saya orang aseli Bali, setelah mereka disapa dan me?anjutkan obrolan dengan bahasa Ibu, bahasa Bali. Tak ada yang menyangka sama sekali. Bahwa Gek Ara, putri kami, si bungsu yang nakal, memiliki gigi camed dalam rupa fisiknya, sesungguhnya tidak saya harapkan sama sekali. Karena kelak, kekurangan ini bisa jadi membuatnya minde

Cina Kecil satu ini Nakal sekali

Bukan… Saya bukan mau ngebahas si Cina Kecil, tokoh nasional bangsa Indonesia yang fenomenal itu. Bukan juga soal rasis yang biasa menjadi makian maha dashyat ke Pak Basuki ‘Ahok’ Tjahaya Purnama yang kini menginap di Mako Brimob. Tapi soal putri kecil kami, si bungsu. Cina Kecil yang Nakal sekali. Ya, kalian ndak salah ingat. Putri kecil kami, si bungsu, yang dahulu pernah kami tangisi sebulan lebih lamanya, gegara ditinggal sendirian di rumah sakit, lengkap dengan tangisannya yang melengking itu, kini sudah tumbuh menjadi sosok anak yang Nakal dan riang dalam kesehariannya bercanda bersama kami. Pande Nyoman Mutiara AnnikaDewi . Itu nama panjang yang kami berikan untuknya, dua tahun silam. Panggilannya sederhana. Gek Ara. Dari segi wajah, Gek Ara adalah kembaran bapak satu-satunya. Ya, ia mirip sekali dengan saya. Bapaknya yang kini kurus kering dibabat Diabetes. Ini selalu dilontarkan orang saat mereka melihat Ara lalu memandang wajah saya. Kembaran Bapak. Maka ndak heran, kalo unsu

Menyandang Status Tersangka

Saya yakin gak satupun dari kita, kamu, juga saya… menginginkan hal diatas terjadi. Akan tetapi demikianlah kondisi beberapa senior saya di pemkab Badung saat ini. Tersandung paket kegiatan konstruksi di Tukad Mati Kuta, dua kepala bidang yang saat pekerjaan dilaksanakan ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Komitmen atau PPK atau bahasa awamnya terdahulu dikenal sebagai Pimpro, dan satunya lagi bertugas sebagai Pembantu Pelaksana Teknis Kegiatan atau PPTK. Yang satu masih tetap bertugas di tempat kerja terdahulu, satunya lagi dipromosikan ke tempat dimana saya kini bertugas. Tak ada yang menyangka sebetulnya. Mengingat kedua sosok abdi negara ini saya kenal begitu ulet dalam bekerja. Informasinya hanya karena lalai dalam menjalankan tupoksinya masing-masing, mereka berdua kini telah naik status menjadi Tersangka dalam paket kegiatan tersebut. Siapapun saya yakin bakalan kaget, dan lantas kehilangan semangat kerja. Apalagi status Tersangka yang disandang, bakalan mengancam karir dan kehidup