Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2022

Bursa Ponsel #HPjadul, Kenangan Masa Lalu paling Greget

Jaman masih pake ponsel layar monokrom, Nokia 3310 yang pernah trend di jamannya, selalu ngiler kalo sudah mantengin halaman bursa hape di beberapa majalah ponsel ataupun tabloid Pulsa, lantaran isi kantong cuma mampu membeli yang kelas receh macam itu. Sambil membaca nama seri ponsel yang baru saja rilis, mata biasanya juga melirik spek yang dihadirkan, resolusi kamera yang dibenamkan, atau banyaknya warna yang menghias layar, apakah baru sebatas 4K, TFT 65K ataukah sudah mengadopsi 256K dengan tampilan yang lebih soft ? Tak lupa kisaran harga jual baru dan bekas. Meskipun yang namanya pencapaian bisa dikatakan amat sangat terjadi, namun tetap saja lembar demi lembar terus dibolak balik, sampai-sampai kami bisa menghafal satu persatu rilis ponsel Nokia, Sony Ericsson ataupun LG dan Motorola jaman itu, lengkap dengan jualan fitur yang dimiliki. Biarpun gak pernah mampu memiliki. Berselang dua dekade, masa-masa indah itupun bisa terlewat jauh. Kini seri-seri ponsel dari brand ternama,

Penugasan Baru, Kelihan Adat Banjar Tainsiat

Seminggu terakhir rasanya waktu luang yang biasanya saya lewatkan bareng dua bocil jadi berkurang drastis. Gak ada yang menemani mereka bermain, bercerita juga seru-seruan Tebak Kata. Tentu saja bapaknya ini langsung mendapatkan komplain, sambil berharap ada satu waktu malam berikutnya, bisa ditemani tanpa agenda dadakan ‘jaga banjar’. ? Jujur, saya sendiri gak menyangka bakalan mendapat amanah penugasan yang bisa dikatakan cukup berat di lingkungan rumah, selama 5 tahun kedepan. Mengurusi kebutuhan warga, adat, budaya dan rutinitas lainnya. Sementara yang namanya pengalaman dengan model seperti ini, belum pernah saya alami. Namun demikian, secara beban lantaran bisa dibagi dengan banyak kepala, rasanya tidak harus dikhawatirkan terlalu panjang, mengingat para senior yang ikut serta dalam penugasan ini, sudah masuk kelas wahid bahkan tergolong disegani. Saya yang piyik begini mah apalah artinya ? Praktis, ada banyak rutinitas yang mulai berkurang seiring pembiasaan aktifitas tambahan,

Portable Player Device Creative Zen Vision W

Perangkat Multi Media Player dahulu pernah tenar seiring kehadiran perangkat iPod milik Apple dilepas ke ranah publik dan mendulang kesuksesan begitu besar. Membuat penasaran para pesaing dari brand global dan mencoba merilis belasan device dengan fungsi sejenis, bahkan diklaim mampu memberikan hiburan yang lebih bagi konsumen mereka. Creative Zen Vision W salah satunya. Perangkat digital pemutar media satu ini diproduksi pada tahun 2006 silam dengan kapasitas hdd yang cukup besar untuk sebuah portable device, 30 GB dan 60 GB dan klaim kemampuan putar audio hingga 13 jam. Mengingat secara fungsinya merupakan perangkat pemutar media dengan layar 4.3 inchi 24 bit, selain file audio Zen Vision W ini juga bisa digunakan sebagai foto viewer, dan pemutar video beragam format. Harga jualnya masuk kategori menengah di jaman itu. Nama besar Creative sebagai pemasok perangkat multimedia pc pada era tersebut, tentu menjadi jaminan mutu bagi para konsumen yang sudah loyal terlebih dulu, akan kuali

#HPjadul Nokia E90, Commie Family

Awal rilis, sempat ngidam pengen punya ponsel communicator series satu ini. Cuma pas tahu harga jualnya, langsung mundur alon-alon, lantaran secara budget cuma mampu menggapai seri N yang masuk kategori menengah ke bawah. Nokia E90 Tapi setelah mengetahui bahwa sistem operasi yang dibenamkan pada layar lebar hanya sampai pada Symbian 60 3rd Edition laiknya ponsel seri N kelas bawah, serupa dengan visual depan, keinginan saya langsung pudar mengingat kemungkinan pengalaman yang kelak akan didapatkan, seperti memiliki dua buah ponsel berkemampuan sama. Gak ada gunanya. Padahal secara jeroan, keluarga Commie satu ini hadir dengan standar ponsel pintar jaman itu, jaringan 3G lengkap dengan lensa kamera depan untuk kebutuhan videocall dan selfie, lensa belakang 3.2 MP, dan ruang simpan yang cukup lega. Yang jika dibandingkan dengan seri Communicator terakhir sebelumnya, sangat jauh berbeda. Ada yang mengatakan bahwa ponsel Nokia E90 merupakan keluarga terakhir yang lahir dari seri Communica

Berburu Majalah Teknologi #HPjadul

Jelang bongkar rumah awal tahun 2019 kemarin, gak bakalan nyangka kalo hobi perburuan hpjadul yang baru dilakoni setengah hati, bakal jadi ketagihan hingga kini. Dan mengingat saat itu ada banyak barang yang harus dipindahtempatkan dalam dus rokok ukuran jumbo, setumpuk majalah teknologi ponsel dan tabloid sejenis yang selama ini kerap menjadi teman bertapa di pagi hari dalam kamar mandi, sekaligus sumber inspirasi menulis, jadi salah satu korban sasaran yang dibuang dan direlakan ke para pemulung langganan Ibu. Cuma masih sempat dipilah dulu, mengambil info penting macam tips yang dishare oleh para wartawan pusat, dan dibundel dalam satu map besar. Makin kesini, hobi memburu hpjadul kelihatannya makin menjadi. Sebagian besar ponsel dengan bentukan unik yang pernah dirilis oleh brand ternama macam Nokia, Sony ataupun BlackBerry, kini sudah nangkring dengan rapi bersama kawan-kawannya dalam sebuah rak kaca murah buatan kang aluminium di daerah Ubung. Namun demikian, masih ada beberapa s

Makin Asik berburu Jadulan

Belakangan lagi suka cari-cari barang jadulan gitu di 3 lapak online, yang murmer tapi bisa jadi penuh kenangan atau bahkan masih berguna. Jadi begini karena ceritanya yang dicari dari kategori hape jadulan malah gak nemu yang diharapkan. Majalah-buku bekas Sebenarnya di Kota Denpasar ada satu dua pedagang majalah-buku yang masih eksis dan menawarkan ratusan majalah bekas. Tapi karena gak nemu topik-topik yang asyik buat dibaca dan dinikmati saat senggang, maka lapak online jadi pilihan. Ternyata gak salah jalan. Di beberapa outlet, saya nemu beberapa novel, majalah, atau edisi khusus dari satu dua media yang menarik dan ditawarkan dengan harga dibawah 50ribu. Beberapa yang lain bahkan berada pada range sampai 10rb. Langsung masuk keranjang lalu di-checkout. CD musik Sebenarnya soal musik dan keberadaannya saat ini, sudah banyak dimudahkan dengan adanya aplikasi streaming macam YouTube, Joox atau Spotify. Yang sayangnya, untuk beberapa musisi kenamaan jaman jadulan, beneran susah dicar

#HPjadul Keluarga Transformers

Salah satu keasyikan berburu #HPjadul di dunia maya adalah menemukan dan menawar harga jika masih diperbolehkan, dan menunggunya pulang. Mengingat tak banyak pemilik dan penggemar di area lokalan sini, sehingga perburuan lebih banyak dilakukan lewat media sosial atau lapak online. Termasuk konsep desain Transformer yang memiliki 4 varian seri ini, bisa dikatakan cukup sulit mendapatkannya dalam kondisi mulus dan berfungsi dengan baik. Nokia 6800, Nokia 6810, Nokia 6820 dan Nokia E70. Ponsel ini pernah menjadi idaman di era penggunaan Nokia 3350, yang mana secara desain awal, sama-sama masuk dalam desain standar yaitu candybar. Namun begitu bilah keypad dibuka, lalu ponsel diputar ke arah samping, dan bilah tersebut memberikan tampilan keyboard qwerty mengapit area layar, jadilah ia sebuah ponsel yang unik di jaman itu. Meski sebenarnya, perubahan fungsi yang diberikan gak banyak berarti kecuali untuk urusan input teks yang diklaim lebih cepat ketimbang menekan keypad numerik. Lantaran

Dream big, live the life

Dulu sempat punya pikiran, ‘cuma horang kayah yang bisa punya ponsel Nokia N95, BlackBerry Bold 9000 dan Dopod 900 sekaligus. Tapi siapa nyana belasan tahun kemudian, semua pikiran itu bisa terwujud, bahkan melebihi ekspektasi yang pernah ada. Dulu jangankan beli sebuah ponsel bekas seri communicator yang lagi trend, untuk mutusin ambil ponsel baru seri murah yang pake layar warna 4K saja musti nabung dulu berbulan-bulan, lantaran masih banyak keperluan lain yang harus dipehuni. Tapi siapa sangka, belasan tahun bermimpi, kini bisa semua seri keluarga Commie meski ada yang dalam kondisi mati total. Dulu sama sekali gak pernah kepikiran bakalan punya hobby unik semacam ini. Bersyukur Ia berkenan memberikan satu kesempatan untuk mewujudkan semua impian yang dulu tak pernah terkabulkan. “Dream big, live the life…”

Harus Menunggu Belasan Tahun

Berburu #HPjadul itu sebenarnya memberikan satu kepuasan tersendiri saat apa yang diinginkan bisa dimiliki dengan harga yang murah (baca: terjangkau budget). Apalagi jika yang diincar adalah seri-seri unik yang dulunya sering dipajang dalam bentuk gambar wallpaper di layar pc baik rumah rumah maupun kantor saking ngebetnya. Bahkan gak sekali dua saya dapat komentar dari sejawat soal ‘hasrat’ satu ini. Dari yang soft hingga jatuhnya menghina. Dan itu mah sudah biasa… Namanya mimpi pengen punya hape keren jaman itu kan boleh-boleh aja. Sepanjang tidak merepotkan orang lain atau periuk nasi keluarga, ya rasanya sah-sah aja. Apalagi kalo desainnya itu bikin ngiler. “Miskin banget kamu, beli hape gitu aja gak bisa…” Ternyata harus nunggu belasan tahun dulu, baru bisa mewujudkan semua mimpi itu. Dan memang yang namanya kepuasan itu masih tetap sama saat ponsel yang diimpikan bisa hadir di genggaman tangan, meski secara penggunaan sudah gak bisa semaksimal saat dirilis. Maksudnya fungsi sebag

Nokia sang (mantan) Raja

Jatuh Cinta pada Nokia dimulai tepatnya saat seri 7650 aka ponsel artis, diluncurkan ke pasar global dengan harga yang cukup wah, meski secara fitur yang dibawa lumayan bikin sesak nafas lantaran keterbatasan yang ada. Sebagai sebuah ponsel berlensa kamera, Nokia 7650 benar-benar mengenaskan menurut saya. Mengingat tiadanya slot memory eksternal yang dibekali, sementara kapasitas internal memory bisa dikatakan tipis banget. Cuma 4 MB. Bukan GB. Tapi dari segi desain ? Ampuuun dah. Bikin ngiler banyak pengguna jaman itu. Dan sepanjang perjalanan Nokia sebagai raja brand ponsel papan atas, Desain ponsel jadi pembeda utama disandingkan dengan nama besar lainnya. Kreatif dan Unik. Nokia 6260 salah satunya. Mengambil konstruksi cangkang kerang alias lipat, tampaknya belum memuaskan desainer ponsel Nokia 6260 di jaman itu berpuas diri. Lalu berupaya memberikan variasi layar putar dan posisi lensa kamera yang tak biasa, menjadikan seri ini sebuah alternatif camcoder mini, meski resolusi lensa