Skip to main content

Penugasan Baru, Kelihan Adat Banjar Tainsiat

Seminggu terakhir rasanya waktu luang yang biasanya saya lewatkan bareng dua bocil jadi berkurang drastis. Gak ada yang menemani mereka bermain, bercerita juga seru-seruan Tebak Kata. Tentu saja bapaknya ini langsung mendapatkan komplain, sambil berharap ada satu waktu malam berikutnya, bisa ditemani tanpa agenda dadakan ‘jaga banjar’. ?

Jujur, saya sendiri gak menyangka bakalan mendapat amanah penugasan yang bisa dikatakan cukup berat di lingkungan rumah, selama 5 tahun kedepan. Mengurusi kebutuhan warga, adat, budaya dan rutinitas lainnya. Sementara yang namanya pengalaman dengan model seperti ini, belum pernah saya alami.

Namun demikian, secara beban lantaran bisa dibagi dengan banyak kepala, rasanya tidak harus dikhawatirkan terlalu panjang, mengingat para senior yang ikut serta dalam penugasan ini, sudah masuk kelas wahid bahkan tergolong disegani. Saya yang piyik begini mah apalah artinya ?

Praktis, ada banyak rutinitas yang mulai berkurang seiring pembiasaan aktifitas tambahan, untuk memulai dan mengetahui pola, berinteraksi dengan banyak orang juga pihak lain, yang dulu gak pernah terpikirkan. Bisa mecil hape pun kini bisa dikatakan menjadi satu hal yang melegakan, meski sebelum bisa berlanjut pada agenda menuliskan beban dan isi pikiran juga bermain games, musti menuntaskan dulu hasil pertemuan yang barusan dilakukan, lalu memberi catatan tambahan, hal-hal yang harus diingat dalam periode lanjutan.

Sementara waktu, untuk melihat-lihat timeline akun media sosial sebagaimana biasanya dilakukan saat senggang, kini tidak bisa lagi dilakukan dengan nyaman. Keduluan rasa kantuk yang datang, dan membuyarkan isi pikiran. Seperti halnya saat ini.

Oaaahheeemmm…
dah lah, mau tidur dulu.
zzz… zz.. z.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p