Skip to main content

Berburu Majalah Teknologi #HPjadul

Jelang bongkar rumah awal tahun 2019 kemarin, gak bakalan nyangka kalo hobi perburuan hpjadul yang baru dilakoni setengah hati, bakal jadi ketagihan hingga kini. Dan mengingat saat itu ada banyak barang yang harus dipindahtempatkan dalam dus rokok ukuran jumbo, setumpuk majalah teknologi ponsel dan tabloid sejenis yang selama ini kerap menjadi teman bertapa di pagi hari dalam kamar mandi, sekaligus sumber inspirasi menulis, jadi salah satu korban sasaran yang dibuang dan direlakan ke para pemulung langganan Ibu. Cuma masih sempat dipilah dulu, mengambil info penting macam tips yang dishare oleh para wartawan pusat, dan dibundel dalam satu map besar.

Makin kesini, hobi memburu hpjadul kelihatannya makin menjadi. Sebagian besar ponsel dengan bentukan unik yang pernah dirilis oleh brand ternama macam Nokia, Sony ataupun BlackBerry, kini sudah nangkring dengan rapi bersama kawan-kawannya dalam sebuah rak kaca murah buatan kang aluminium di daerah Ubung. Namun demikian, masih ada beberapa seri incaran yang belum ketemu dalam perjalanan 5 tahun terakhir ini, utamanya yang masuk dalam kategori langka dan jarang dimiliki.

Hal ini banyak dibantu oleh para kolektor luar pulau yang rajin menawarkan seri ponsel yang sekiranya belum saya miliki, dengan harga murah atau melalui proses lelang.
Hasilnya lumayan, ada satu dua seri ponsel yang saya dapatkan dari mereka, sesuai ekspektasi di awal. Meski harus membuka satu persatu halaman demi halaman yang menyediakan informasi ponsel lawas di dunia maya.

Berselang tiga tahun, ada keinginan untuk bisa mendapatkan kembali edisi hard copy beberapa majalah ponsel era jadul, dari lapak-lapak online, lantaran ditawarkan dengan harga murah. Yang saya lihat dari ilustrasi gambar halaman di akun jualan mereka, ternyata ada beberapa seri ponsel terlupakan dari yang pernah saya ingat.
Maka itu, belasan diantaranya langsung di-checkout demi mendapatkan informasi lebih jauh dari calon buruan yang nantinya bisa dimiliki sebagaimana impian jaman muda dahulu.
Jadilah saat ini, saya kembali ditemani oleh lembat halaman-halaman majalah Telset, Forsel, Handphone dan lainnya, saat duduk santai menunggu istri berbelanja ataupun merelakan ponsel diCharge dalam waktu tertentu.
Sebuah kenangan akan masa lalu yang membagongkan, kata anak kami.

Kalian masih sempat membaca majalah kesukaan jaman jani ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p