Skip to main content

Selamat Tinggal Kota Batam

Ah… akhirnya tiba juga jadwal keberangkatan pesawat Garuda Indonesia yang kutunggu-tunggu sejak pukul 12 siang tadi. Waktu yang panjang dan melelahkan, mengingat gag banyak aktifitas yang bisa dilakukan. Tidur misalkan.

dan ketika sudah berada di ruang tunggu Gate A3 Bandara Hang Nadim Batam dengan waktu kurang lebih 1,5 jam kedepan, rasanya sih gag masalah lagi. Terpenting malam ini, kita pulang. Meskipun perkiraan destinasi sampai di Kota Denpasar, pukul 01.00 dini hari. Jalani saja…

rps20140913_183718

Bersyukur selama di Batam, saya melalui banyak kemudahan ketika beraktifitas. Bertemu dengan seorang senior dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar, Bapak Agus Sudarmo, pula seorang kawan lama yang tidak saya kenal sebelumnya lantaran saking kupernya waktu itu, Ibu Dayu Trisuci, Kepala Seksi Permukiman dari dinas yang sama, berasal dari satu almamater, anak Teknik Udayana angkatan 95 yang biasa-biasa saja *uhuk* jadi bisa melewatkan waktu yang akhirnya berjalan sedemikian cepatnya.

Perkenalan ini membawa kami pada cerita keluh kesah yang sama, yaitu terkait pemerasan dari media abal-abal, yang notabene hingga hari ini kasus kami, masih harus diproses oleh pihak aparat setempat. Semoga nanti Tuhan menunjukkan jalan-NYA bagi kami agar bisa memutarbalikkan rencana jahat ini. Semoga yah…

Kemudahan lainnya ya tentu saja aktifitas yang dilakoni di luar jam pertemuan, rasanya sih gag banyak hambatan mengingat secara budaya, kami masih berada dalam satu wilayah meski belakangan baru sadar jika pak Agus, kawan sekamar saya ini merupakan semeton Muslim yang berasal dari Banjar Ulun Uma Desa Gulingan Kecamatan Mengwi. Lokasi yang familiar tentu saja.

Bersyukur, memang hal mutlak yang selalu saya tanamkan pada diri setiap kali menghadapi kesulitan. Setidaknya saya akan sedikit terhibur akan keadaan atau kondisi yang mendesak, tidak tertekan atau kebingungan yang berlebih saat menghadapinya. Seperti halnya masa menunggu tadi yang sejak siang hari dilakoni.

Pula untuk pak Djefri yang rupanya masih berstatus seorang staf, dan kehadirannya di Kota Batam ini dalam rangka mewakilkan Kasatkernya, yang berhalangan hadir. Obrolan yang meski berdurasi terbatas, namun secara manfaat minimal bisa melewatkan masa menunggu yang bisa saja membosankan tadinya. Thanks a lot pak…

Terakhir, bersyukurnya ya karena hingga hari ini, saya masih dikaruniai kesehatan yang baik dari Beliau diatas sana, padahal sehari sebelum keberangkatan, flu sempat menyerang, demikian halnya dengan panas dalam, dan jerawat yang menyakitkan. Pula gigi kanan atas yang terasa senut senut pun harus dihantam Puyer Bintang Toedjoe malam itu juga. dan ternyata Semua sirna saat beraktfitas disini. Jadi bisa sedikit fokus menjalaninya.

Pun untuk Istri yang senantiasa menemani telpon dan whatsappku selama berada jauh, yang dengan tabahnya menjaga anak-anak, semoga nanti bisa mendatangkan kebaikan untuk calon si kecil ya Bu…

Yah, waktu keberangkatan kami menuju Jakarta pun makin mendekati. Jadi yah lewat tulisan terakhir ini, saya sampaikan Selamat Tinggal Kota Batam. Senang bisa bermalam dan menikmati suasanamu. Semoga kelak kami bisa berkunjung lagi, bersama Keluarga tentu saja. Doakan yah…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p