Skip to main content

Termenung di Kota Batam

Bersyukur hari ini gag ada agenda penting lagi yang harus dilakoni sehingga tidur bisa jadi sedikit lebih panjang dari biasanya, dan tanpa perlu terburu-buru dengan kewajiban harian layaknya dirumah.

Pagi, 13 September 2014, kamar 289 Hotel Harmoni One, Batam Centre.

Baru saja tersadar, bahwa seharian kemarin, rupanya kelupaan, gag ada meninggalkan pesan sedikitpun di blog ini padahal janji di tulisan sebelumnya selalu berusaha untuk melaporkan kisah dari Kota Batam selama mengikuti Pertemuan Regional bagi Satker dan PPK Provinsi, Kota dan Kabupaten untuk kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan yang dimulai hari kamis kemarin.

Puyeng… dan capek juga ternyata. Seharian duduk dan mendengarkan pemaparan. Berbeda dengan kegiatan kantor yang bisa dikatakan, jarang bisa duduk dengan tenang seharian penuh. Bisa sih sebenarnya, kalau mau kabur dari acara dan berkeliling Kota Batam atau malah menyeberang ke Singapura lebih awal, tapi apa nurani bisa setega itu, mengingat yang namanya posisi Satker baru saja dipegang, meski secara Keputusan belum resmi ditandatangan, sehingga banyak hal yang belum dipahami.

Ini hari ketiga saya berada di Kota Batam. diluar rencana menyeberang ke Singapura, untuk perburuan oleh oleh bagi saudara dan kawan kantor pun sudah dilakoni kemarin malam. Beberapa kemasan kacang campur, cokelat dan bolu pisang, sudah tersimpan rapi di koper besar, sedikit mengembang ketimbang saat tiba kamis pagi kemarin. Untuk Istri dan Ibu, ada tas kecil yang dijadikan buah tangan, semoga saja berkenan nantinya. Sedang si kecil, ada dua kotak cokelat lucu yang bisa dinikmati nantinya. Dimana didalamnya ada karakter princess kesukaan mereka berdua. Yang tinggal jadi masalah adalah untuk bapak-bapak dan ponakan cowok. Ini mau dibawakan apa coba ? *meh tambah puyeng… malahan yang untuk sendiri juga jadi males nyarinya. Kayaknya cukup dengan pengalaman dan tulisan ini saja…

rps20140913_094005

Kota Batam mirip dengan Kota Denpasar, tempat tinggal yang ngangenin. Gedung tinggi memang ada, namun belum sepadat Jakarta. Lingkungannya pun gag jauh beda, hanya soal bahu jalan di seantero kota masih dihiasi tanah merah yang meluber hingga ke jalan aspal dan mengakibatkan genangan kotor saat diguyur hujan tempo hari.

Dilihat dari lantai 6 Hotel Harmoni One, posisi terpantau masih dekat dengan garis pantai/laut. Disekitarnya banyak lahan mangkrak atau tak terurus dan dalam jangka panjang potensi menimbulkan penyakit jika tak dibersihkan. Mungkin jika kalian memiliki dana lumayan besar, bisa ikut berinventasi disini.

Waktu menunggu yang tersisa masih lumayan lama. Kalo dihitung-hitung antara jadwal penerbangan dengan jam check out hotel, masih tersisa kisaran 5-6 jam untuk dihabiskan berjalan-jalan seputar Batam, tapi agak susah mengingat adanya koper bawaan yang harus ikut pula dibawa berkeliling. Dan kalopun mau dibawa menyeberang ke Singapura, rasanya waktu tersebut gag bakalan nutup, khawatir disitu cuma numpang kencing trus balik lagi… jadi ya sudahlah… semoga nanti ada ide yang muncul untuk melewati hari. Entah melanjutkan penulisan Jurnal untuk tugas Diklat, mampir-mampir kemana di seputaran bandara, atau mungkin ya… ngeblog lagi melanjutkan kisah yang tersisa di Kota Batam. Siapa tahu ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p