Skip to main content

Bikin RingTone di Ponsel yuk

Makin kesini, fungsi ponsel yang saya pegang rasanya memang makin mengingkari kodratnya.

Setelah digunakan untuk membaca buku dan komik digital, space eksternal card-nya disikat habis untuk menyimpan puluhan filem box office dari masa ke masa. Malah terkadang dipake buat bantu-bantu kerjaan, buka peraturan, pe-er dan tugas rutin hingga baca peta jalan dalam format autoCad. Tak lupa mendukung aktifitas blogging yang tak pelak memaksa saya untuk mempensiunkan diri perangkat hybrid laptop Acer W511 yang hingga kini telah mencapai usia nyaris tiga tahun, jadi masih tahan lama.

Hari ini kelihatannya bertambah satu manfaatnya yaitu membuat RingTones. Gara-gara keinget dengan karya cadas om Lemmy Motorhead yang meminjamkannya pada grup band Thrash Metal era 90-an Sepultura. Yup, “Orgasmatron”. Bercerita soal Agama yang membuat manusia saling bertikai, layaknya bangsa kita satu abad terakhir ini. Memuakkan tentu saja.

Tapi biarlah makna karyanya om Lemmy dipendam dulu karena ceritanya lagi pengen jadiin ni audio sebagai ringTone pengganti gitarnya SID selama ini. Maka diinstalasilah aplikasi urutan teratas hasil pencarian dengan menggunakan kata kunci ‘Cut Audio’.

MP3 Cutter and RingTone Maker. Satu aplikasi yang dapat difungsikan untuk memotong Audio berformat MP3 lalu disimpan sebagai nada dering atau notif ataupun alarm, yang pula dapat dibuat dengan melakukan perekaman. Asyiiikkk…

Percobaan pertama pada karya Orgasmatron ini pun sukses tanpa tedeng aling-aling banyak percobaan. Karena prosesnya cukup sederhana, tinggal menggeser tanda awal nada dan menggeser tanda akhir nada. Semudah itu. Menjadi mudah karena terdapat gambar keras lembutnya nada layaknya seismograf gempa itu. Jadi gampang menebak dari detik yang mana untuk memulai editing file audionya.

Weleh, kok malah jadi panjang penjelasannya. Padahal tadinya pengen cerita 100 kata tok sebagai update tulisan di blog ini. Tapi sudahlah, yang penting kini gak susah untuk nyari-nyari nada dering lagi. Bisa edit kapan saja lewat ponsel.

Kamu tertarik ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p