Skip to main content

Mesesandaran, Tradisi Lama yang Coba dibangkitkan Kembali

Tradisi mesesandaran yang dilakukan secara bersamaan dengan aktifitas munut atau nyalukin pengawak Barong Landung, tampaknya sudah mulai jarang bisa dilakukan oleh krama, mengingat generasi yang dahulu telah mempelajari cara dan penerapannya, satu persatu telah pergi seiring berjalannya usia.
Sehingga pada agenda rahina Kajeng Kliwon bulan lalu, sempat tercetus ide untuk mencari regenerasi dari krama agung warga banjar Tainsiat termasuk potensi para Sekaa Teruna, diajarkan cara mesesandaran sembari munut didalam pengawak barong.

Sebetulnya bisa saja dilakukan secara terpisah. Yang menarikan pengawak Barong Landung adalah orang berbeda dengan yang mesesandaran, seperti yang infonya banyak dilakukan di luar sana. Namun itu akan mengurangi kesakralan tradisi yang sudah diemban dari puluhan tahun lalu.

Mesesandaran kurang lebih bisa diartikan sebagai percakapan yang disuarakan dengan konsep gegonjakan atau pepantunan, antara dua penokohan Barong Landung, lanang dan istri, yang kerap dikenal dengan nama Jero Gede dan Jero Luh.
Jumlah kalimat yang disampaikan dalam setiap percakapan ini biasanya terdiri dari empat baris, yang diulang dua kali dalam satu sesi. Kalimat itu bisa diucapkan secara bergantian seperti saling menyahuti, atau secara bersamaan dengan pembedaan tinggi rendahnya nada.

Di lingkungan kami, mesesandaran biasanya dilakukan saat Ida Betara Sesuhunan Ratu Gede diagendakan untuk melancaran ke luar pura, ataupun pada saat-saat tertentu di internal wilayah.
Adapun gambelan yang mengiringi aktifitas mesandaran ini adalah jenis bebatelan yang dimainkan oleh sebagian kecil sekaa, didominasi oleh perangkat alat suara tiup atau suling.

#DokumentasiKelihanAdat #BanjarTainsiat

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p