Skip to main content

Kelihan Adat Banjar Tainsiat, Apa dan Bagaimananya

Menjadi bagian dari Kelihan Adat Banjar Tainsiat yang berjumlah 8 orang berdasar pada hasil pemilihan atau pleno krama agung warga banjar adat yang diselenggarakan di Bale Banjar Tainsiat pada tanggal 20 Februari 2022 lalu, memberikan banyak pengalaman suka duka, kewajiban serta penugasan baru, yang berpengaruh besar pada aktifitas harian dan rutin baik terkait pekerjaan dan juga keluarga.
Mengingat aktifitas adat yang berkaitan dengan Manusa Yadnya, Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya, lebih banyak dilakukan pada jam-jam kerja dan juga waktu -Me Time- yang dahulu banyak diluangkan bersama keluarga, kini harus dikurangi atau bahkan diganggu secara sadar, agar semua aktifitas tambahan ini bisa dijalankan.

Semua Kelihan Adat Banjar Tainsiat secara aturan Awig-awig Banjar Tainsiat, dipilih dan bertugas secara Kolektif Kolegial, untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, 1 (satu) periode, dan tidak dapat dipilih kembali.
Aturan terkait Kelihan Banjar ini tertuang dalam Pasal 11 sampai 15 Bagian 2 yang mengatur tentang Pimpinan Banjar.

Adapun jumlah dari Kelihan Banjar itu sendiri telah diatur pula sekurang-kurangnya 5 (lima) orang, dan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang.
dan untuk mempermudah kewajiban banjar, Kelihan Banjar ini dibantu oleh Regu yang dipimpin oleh 1 pemimpin/komandan regu, yang bertugas selama 1 tahun.
Jadi kelihatannya di banjar kami, memiliki aturan yang berbeda dengan awig banjar pada umumnya soal ‘siapa yang diberikan mandat sebagai Kelihan Banjar’ yang mana tidak berjumlah 1 orang sebagaimana banjar lainnya.

Sehingga, dalam upaya pelaksanaan kewajiban banjar, masing-masing Kelihan Banjar Tainsiat memiliki tugas dan  kewenangan yang sama.
Yang kemudian di lapangan, penugasan ini diatur secara fleksibel dalam internal Kelihan, bergantung pada waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh masing-masing personal.

Namun demikian, laiknya sebuah organisasi, Kelihan Banjar Tainsiat membagi tugas administrasi dalam upaya melaksanakan tugas kewajiban banjar tadi, yang terdiri atas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan anggota.
Dimana saya, sebagaimana biasanya ditunjuk menjadi Sekretaris, dan memiliki tugas tambahan segambreng dibanding yang lain.
Seperti membuat Surat terkait jadwal adat apapun yang berkaitan dengan krama, adat, pendataan,
lalu ada juga upaya untuk menyusun pembagian dan rotasi Regu di awal tahun,
penyusunan KK Adat yang ternyata sudah dilakoni oleh Kelihan Banjar dari 2 periode terdahulu,
ada juga membuat draft surat keputusan dan banyak lainnya.

Mengingat banyaknya hal yang harus dilakukan saat mengemban tugas baru ini, kadang yang namanya waktu luang, gak lagi bisa dinikmati dengan tenang seperti dahulu. That’s why Sabtu Minggu lebih suka mager dan rebahan mulu, mengistirahatkan pikiran, meski susahnya minta ampun. Apalagi kalo pas lagi ada pe-er yang belum diselesaikan.

#DokumentasiKelihanAdat #BanjarTainsiat

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p