Skip to main content

Menerapkan ilmu Risk Management pada BLoG

Memasuki perkuliahan semester ketiga, salah satu mata kuliah yang diambil diantaranya adalah Risk Management atau kalo di Translate jadi Manajemen Resiko. Inti daripada mata kuliah ini adalah mengetahui serta menangani segala resiko yang dapat terjadi dalam suatu pekerjaan Konstruksi. Namun ini bisa pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dalam BLoG misalnya.

Resiko dapat diartikan sebagai Kemungkinan kejadian yang merugikan (Ronny Kountur, 2008), dimana masih bisa terjadi atau tidak terjadi. Pengertian akan Resiko berbeda dengan pengertian akan Masalah, dimana masalah diartikan sebagai Kejadian yang sudah (pasti) terjadi.

Proses penerapan Risk management ini diawali dengan Identifikasi Resiko apa saja yang dapat terjadi, trus di rangking kira-kira kemungkinan terjadinya, dan bagaimana penanganannya. Untuk resiko yang terlalu besar, ya sebisa mungkin dihindari, sedangkan resiko yang jarang terjadi ya ditangani sejak awal.

Back to BLoG, sesungguhnya ilmu Risk Management ini dapat diterapkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dikemudian hari. Misalkan saja, resiko akan diprotes/diadukan oleh orang lain, berkaitan dengan isi posting yang dibuat dalam BLoG. Ini apabila tema/topik tulisan dalam BLoG berkisar pada kejadian sehari-hari maupun yang bernuansa politis. Kemungkinan terjadinya tentu akan sangat besar dibanding resiko lainnya, sehingga penanganan yang dapat dilakukan ada dua kira-kira.

Kalo dihindari menulis hal tersebut, barangkali gak bakalan menggigit, wong isi topik utama posting ya berkaitan dengan itu kok. Bakalan berbeda kalo isi posting kisaran tips BLoG ato Gadget ya memang sebaiknya menghindari topik-topik yang berresiko atau kritis pada orang lain.

Alternatif lainnya ya melengkapi isi posting dengan data-data akurat dan layak dipercaya, alangkah baiknya ditampilkan pula dalam bentuk foto sebagai bukti dikemudian hari.

Hanya saja sayangnya, ilmu Risk Management ini baru diketahui setelah polemik terjadi, so mumpung kondisinya blom segawat yang diperkirakan, gak ada salahnya menerapkan ilmu ini semampunya. Maka dilakukanlah editing pada beberapa posting BLoG yang sekiranya dapat mengundang masalah lebih lanjut, sambil melengkapinya engan Tag dan Keyword. Dengan harapan tentunya, isi BLoG ini gak akan dituntut orang lain lagi, seperti kata Om Anton, menjadi BloGGer yang kritis itu sangat beresiko.

So, cari aman aja deeeh…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian