Skip to main content

Dulang jadi Trending Lokal, Ada Apa ?

Timeline sosial media seharian ini dipenuhi oleh berbagai meme yang menyajikan gambar Dulang dan Hotel. Dari sejumlah akun FaceBook milik kawan dekat ataupun yang diposting ke berbagai group kritis lainnya, beberapa akun Twitter lokalan Bali ataupun Instagram yang pula ikut serta merangkai kata. Ada apa sebenarnya ?

Dulang menurut pemahaman orang Bali merupakan salah satu kerajinan atau produk yang biasanya digunakan untuk sarana upacara, persembahyangan atau persembahan. Pun sebagai tempat sesajen ke Pura ataupun tempat lain yang disakralkan. Dulang di Bali pada awalnya dibuat dari bahan kayu, sehingga dulang pada jaman dulu beratnya bukan main. Sementara saat ini, sudah banyak dulang yang dibuat dengan bahan fiber untuk mendapatkan bentuk dan desain yang lebih cepat dan praktis, juga ringan.
Dulang di Bali biasanya dibuat penuh ukiran dan di cat kuning emas atau dikenal dengan istilah Prada, meski ada juga dulang yang dibuat polos tanpa pernak pernik.

Dulang, Hotel dan Chat Whatsapp

Dulang menjadi trending hari ini lantaran ada selentingan baru yang cukup viral, dinaikkan oleh Agus Gunawan dari Nusa Dua pada akun FaceBook yang ia miliki. Menurunkan beberapa screenshot chat Whatsapp yang ditenggarai milik keponakan yang bersangkutan, dengan seorang sulinggih muda Bali dan ternama. Setidaknya saya pernah melihat-lihat akun Instagram beliau beberapa bulan yang lalu.
Yang isinya kurang lebih ajakan untuk membeli dulang dengan alasan kekurangan di geriya yang bersangkutan, dan berencana mampir ke hotel untuk bersantai.

Ajakan tersebut infonya ditolak oleh sang perempuan yang kelihatannya masih berstatus lajang mengingat alasan yang digunakan masih mengaitkan dengan larangan orangtua.

Terlepas dari benar tidaknya screenshot diatas, infonya sang sulinggih dalam hal ini juga disampaikan pada akun instagram yang bersangkutan, telah melakukan pelaporan ke pihak aparat terkait adanya post diatas.

Jaman Jani, chat Whatsapp sebenarnya bisa dikirimkan dari 2 media menggunakan nomor yang sama. Pertama dari ponsel yang digunakan oleh si penggunanya, Kedua dari PC ataupun laptop dan menggunakan halaman Whatsapp versi web.

Sehingga bisa jadi, kedepannya bakalan ada opsi dugaan penggunaan media kedua untuk meyakinkan publik bahwa nomor whatsapp yang bersangkutan di-hack. Bisa jadi loh ya, karena ada dua kemungkinan diatas.

Lalu soal chat WhatsApp, kalau tidak salah sih aparat punya kewenangan untuk mencari tahu history percakapan melalui jasa operator yang digunakan. Hal ini kemungkinan bisa dilakukan jika nomor yang terlampir dalam screenshot akun Agus Gunawan memang benar adanya merupakan milik sang sulinggih. Harapannya sih bisa diketahui, dikirim melalui media yang mana, atau siapa pemegang perangkatnya. Tentu dilihat dari pengaturan nomor Whatsapp pada ponsel.

Trendingnya ajakan pembelian dulang ke hotel tetiba memupus hebohnya KLB milik partai Demokrat dan AHY meski sempat diramaikan pula oleh putusnya mas Kaesang dengan sang pacar.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja