Skip to main content

Samsung Galaxy J7 Prime, Beringas tapi Terjangkau

Minggu lalu saya sempat menurunkan postingan terkait barisan ponsel Android dengan besaran internal storage 32 GB yang mengetengahkan beberapa alternatif ponsel masa kini dipadu kecepatan RAM 2,3 dan 4 GB.
Galaxy J7 Prime adalah salah satunya.
Ponsel besutan Samsung ini hadir dengan kombinasi tengah, setara dengan ponsel Note 3 seri pertama, namun dengan harga jual yang cukup terjangkau.

Samsung Galaxy J7 Prime, hadir kalau tidak salah pada pertengahan tahun 2016 lalu sebagai suksesor seri J7 sebelumnya, yang menjual spesifikasi nyaris setengah Prime.

Dibalut bodi plastik berdesain lengkung dan mewah, Galaxy J7 Prime ini saya yakini bisa menjadi salah satu ponsel pilihan yang beringas dalam kinerjanya, lantaran mengedepankan RAM 3 GB dan internal storage 32 GB tadi.
Jika urusan penyimpanan masih jua belum cukup, slot eksternal micro sd yang terpisah dengan dual sim nano, masih mampu mendukung data hingga 256 GB. Spesifikasi ini kurang lebih serupa dengan ponsel Samsung Galaxy A9 Pro yang minggu lalu saya turunkan pula reviewnya di halaman ini.

Dengan mengandalkan prosesor delapan inti dan layar lebar 5,5″ rasanya cukup pantas menjadikan J7 Prime sebagai salah satu ponsel pilihan masa kini yang makin haus akan kebutuhan data dan juga kenikmatan operasional harian, lengkap dengan jaringan 4G yang dibenamkan pada slot di sisi kanan ponsel.
Sementara sisi atas, bersih dari tombol, lubang mic dan jack 3,5′ ataupun speaker, yang dipindahtempatkan ke sisi bawah ponsel. Jadi masih aman kalo mau diletakkan dalam posisi telentang atau tengkurap. *eh

Lalu bagaimana catatan saya terkait ponsel Samsung Galaxy J7 Prime yang dilego dengan harga 3,8 Juta ini ?
Mau tau ?
Simak di postingan berikutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p