Skip to main content

Bu Risma, Bersihnya Surabaya Kekinian

Menyusuri jalanan di sepanjang jalur dari hotel menuju bandara pagi ini, terasa sekali Surabaya jauh lebih hijau dan sejuk ketimbang saat dahulu bertandang ke kota ini.
Trotoarnya sudah mulai ramah dengan pejalan kaki.
Setidaknya di beberapa titik, terdapat sekat antara jalan raya dengan trotoar sehingga kendaraan yang lewat sudah dicegah duluan untuk naik ke jalur pedestrian saat macet terjadi sekalipun.
Meski memang belum semua.
Trotoar di sisi kiri hotel tempat saya menginap misalnya.

Jalanan juga tampak bersih dari sampah dan dedaunan. Tampaknya Tim Oranye bekerja sangat keras untuk bisa menciptakan visual yang segar bagi masyarakat Surabaya, termasuk wisatawan domestik yang ada.
Sungai juga sama. Meski belum bisa jernih, tapi minimal sudah tampak bersih dari sampah.
Kekumuhan yang dulu pernah ada, kini lenyap disapu bersih Bu Risma.

Bangunan tua tampak dilestarikan dan diperindah. Tidak dipugar atau dihancurkan.
Beberapa ikon masa penjajahan Belanda pun keknya masih tetap dipertahankan.
Jadi suka dengan penampilan Kota Surabaya masa kini.

Di beberapa tempat telajakan mulai diperhatikan. Dihias tanaman hijau dan jauh lebih rapi.

Hanya memang belum semua bisa tertata dengan baik.
Minimal perlu koordinasi lebih lanjut dengan mereka yang memiliki kewenangan penanganan infrastruktur dan prasarana yang ada.

Seperti misalkan tanah yang ada di sisi kanan dan kiri rel kerera api.
Jalur depan Universitas Sunan Ampel, hingga persimpangan masuk Tol Waru, rumput liar tampak tumbuh dan beringas tak terurus.
Jika saja itu bisa ditata dengan baik, dibuatkan taman atau penataan yang lebih manusiawi, yakin banget Bu Risma, bisa mempercantik lagi Surabaya di masa depan.

Ini masukan loh ya.

dan kami di daerah, tentu berharap pemimpin terpilih yang akan datang punya visi misi serupa dengan Bu Risma, sehingga bisa menciptakan Kota sebaik Surabaya ini.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p