Skip to main content

Berkenalan dengan Samsung Galaxy A9 Pro

Saat mata mengalihkan pandangan kepada ponsel Samsung Galaxy A9 Pro untuk pertama kalinya, rasanya memang nda ada bedanya dengan Galaxy series lain yang pernah saya miliki. Dengan visual mirip Note 4 dan 5, Samsung Galaxy A9 Pro yang dirilis pada kuartal pertama tahun 2016 lalu nyatanya punya lebar layar sekaligus dimensi ponsel yang lebih besar lagi.
Tepatnya Enam Inchi.
Uedan tenan…

Akan tetapi yang lebih menarik perhatian untuk dicermati lebih lanjut adalah soal daya tahan baterenya yang berukuran jumbo disemat pada belakang ponsel dengan konstruksi unibodi atau dengan kata lain, tak dapat dilepas sebagaimana seri lainnya.
Adapun kekuatan yang dibekali sekitaran 5.000 mAh.
Uedan kan ya ?

Dengan mengadopsi kekuatan sebesar itu maka nda heran jika persoalan daya tahan yang mampu dijabani seharian, rata-rata dalam pemakaian normal usai jam kerja masih tersisa sekitaran 50an% atau kalau dipaksa dengan penggunaan simultan bakalan menyisakan 10an% pada sore hari.
Keknya masih tergolong cukup untuk mendukung aktifitas kerja dan komunikasi lebih lanjut.

Salah satu efek samping besarnya daya tahan yang disematkan adalah berat ponsel yang cukup mengkhawatirkan apabila digenggam dengan satu tangan. Apalagi kalo sampai dioperasikan ?
Butuh keahlian tambahan untuk dapat mengakses semua sudut layar, atau kalau mau nda repot ya gunakan saja kedua tangan. He…

Jika ditilik lebih jauh lagi, bidang permukaan berkesan melengkung pada bagian pinggiran. Baik sisi depan pada layar maupun belakang punggung ponsel. Sudah begitu kedua permukaan ini sama sama dibekali Gorilla Glass yang menjadikannya jaminan mutu kualitas terbaik akan kemungkinan kemungkinan goresan tak sengaja, sekaligus penampilan yang menawan saat tak dibalut leather case dan semacamnya.
Terdapat dua penempatan slot yang berbeda pada sisi pinggiran ponsel yang didesain layaknya seri iPhone, yaitu slot eksternal storage berupa microSD dengan daya dukung hingga 256 GB, dan slot dual sim card berukuran nano dengan jaringan 4G LTE.
Satu standar baku sebuah ponsel impian sebagaimana yang pernah saya tuliskan sebelumnya.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p