Skip to main content

OPD Baru, Semangat pun Harus Baru

Di Akhir tahun 2016 lalu, beberapa Organisasi Perangkat Daerah baru Pemerintah Kabupaten Badung dibentuk dan disahkan oleh Bupati Giri Prasta. Salah satu yang saya ketahui pasti adalah adanya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman atau yang kelak disebut sebagai PRKP.
Dinas ini merupakan pengembangan dari Seksi Permukiman dimana saya bertugas dahulu, yang dipecah tugasnya menjadi 2 Bidang yaitu Bidang Perumahan dan Bidang Kawasan Permukiman.
Dua hal yang dalam setiap aturan maupun kebijakan selalu menjadi satu kesatuan atau yang kalau disingkat menjadi PKP.

Saya sendiri ditugaskan pada Seksi Peningkatan Kualitas Perumahan yang berada dibawah Bidang Perumahan dengan tugas pertama yang paling jelas terlihat adalah mengawal Program Bedah Rumah baik Rumah Sehat yang diperuntukkan bagi Rumah Tangga Miskin atau Masyarakat penerima Beras Miskin yang dulunya ditangani oleh Dinas Sosial, dan Rumah Layak Huni bagi mereka yang masuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang memiliki Rumah Tidak Layak Huni. Khusus RTLH terakhir ini ditangani oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menjadi induk kebijakan Dinas PRKP Badung.

Meski demikian, info sementara saya diberikan tugas tambahan untuk menangani sebagian paket kegiatan Peningkatan Jalan Lingkungan Perumahan dan Permukiman, berbagi dengan Bidang Kawasan Permukiman mengingat banyaknya jumlah paket yang harus diselesaikan.
Ditambah lagi Program Kotaku atau Kota Tanpa Kumuh, plus Ranperda Kebijakan terkait PKP, RP3KP dan Database Perumahan.
Ampun deh…

Padahal rencana awal, dengan adanya kepindahan ini saya bisa jauh lebih santai menghadapi rutinitas tapi keknya ya sama saja. Bahkan bertambah lagi dengan kegiatan yang dulunya ditangani Ibu Kabid.
Yang kalo kata pimpinan cemnya ‘Ngelidin Setra Nepukin Sema’ ya sama saja. Duh !

Tapi dengan adanya perubahan OPD baru ini, saya berharap semua semangat yang dahulu pernah hilang, bisa terbaharukan kembali. Minimal ya untuk mencoba beradaptasi dengan pekerjaan baru, kawan-kawan baru dan pimpinan yang baru.
Namun begitu, hutang saya pun sebenarnya masih sisa satu dari pekerjaan tahun lalu yaitu terkait Pemutusan Kontrak yang saya harap bisa selesai dalam minggu-minggu ini.
Karena bagaimanapun juga, OPD baru sudah siap untuk mengeksekusi sejumlah kebijakan yang diturunkan oleh Bupati Terpilih.
Mau tidak mau ya kita harus siap menghadapi dan menyelesaikannya dengan Baik.

Kira-kira Begitu.
Jadi yuk ah, kita semangat lagi Kawan…
Jangan menggalau terus bawaannya…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian