Skip to main content

Belajar menggunakan Aplikasi BPJS Kesehatan

Ternyata hanya butuh waktu luang saja kok kalo mau belajar pake Aplikasi sederhana kek gini…

Ha… quote diatas pas banged untuk jadi awal postingan kali ini.
Gegaranya dari awal instalasi sampe pagi tadi, rasanya kok saya gagal terus untuk bisa login/register di aplikasi BPJS Kesehatan yang bisa ditemukan dengan mudahnya di Play Store perangkat Android. Baru sambil duduk antre di ruang tunggu gerai BPJS Denpasar, keinginan ini tercapai.
Dengan Sukses.

Tadinya saya kesulitan untuk mencari tau status pembayaran BPJS keluarga, baik Bapak, Ibu dan Bibi yang belajar dari kesalahan masa lalu, sempat mandeg pelayanannya gegara akun Bapak dan Ibu, belum dibayarkan hingga setahun lebih.
Pembayaran pertama dan terakhir kalo nda salah pas bikin akun mereka bersamaan dengan kelahiran Gek Ara, Februari 2015 lalu.
Maka itu, ya bingung juga pas tempo hari nyobain bayar lewat ATM Mandiri, berkali-kali gagal setelah mesin menyatakan saya ‘tidak memiliki ID/NPWP yang terdaftar pada Virtual Account’. Waduh…

Baru menyadari ada kesalahan input data di ATM setelah dijelaskan lebih jauh oleh petugas di gerai BPJS tadi, bahwasanya menghapus dua digit awal pada kartu yaitu angka ’00’nya, baru proses bisa berhasil berjalan. Mantap…
Sedang untuk akun Bapak dan Ibu ya tetap gagal. Entah kenapa…

Tapi begitu mencoba aplikasi BPJS Kesehatan ini, baru tau kalo akun Bapak dan Ibu masih menyisakan saldo sekitar 600ribuan yang nda masuk tagihan atau denda.

Apa ini penyebabnya ya ?

Bisa jadi pembayaran iuran BPJS Kesehatan Individu musti menunggu sisa saldo habis dulu atau masuk pada tenggat waktu minimal baru bisa dilanjutkan ?
Mungkin kalian yang lebih paham bisa menjawab nantinya.

Balik ke aplikasi, informatif sekali keknya ya ?
Dari Data Peserta yang ada dalam KK kita, Faskes 1 nya dimana, sampe informasi sisa tunggakan pembayarannya pun ada.
Cuma untuk riwayat pemeriksaannya saja yang belum optimal.

Bagi kalian yang ingin mencoba aplikasi ini lebih jauh, cukup menyiapkan Kartu Keluarga saja sebagai contekan, demi melihat nomor NIK/KTP dan data lain yang dibutuhkan.
Sederhana kok prosesnya. Cukup punya waktu luang saja ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian