Melaksanakan tugas dinas keluar kota sendirian sebenarnya bukan lagi hal yang baru, hanya saja hari ini merupakan perjalanan pertama yang menggunakan uang pribadi baik tiket dan agenda menginap di tujuan nanti.
Ya, meskipun agenda ini masih dalam kaitan pemutusan kontrak paket kegiatan Jalan Lingkungan di tahun 2016 lalu, tampaknya yang namanya uang perjalanan dinas belum bisa diamprah lantaran rupa kegiatan tahun berjalan juga belum tahu.
Jadi anggaplah ini sebuah aksi jalan-jalan paket hemat.
Melintasi udara dengan pesawat Garuda Indonesia GA 341, menempati tempat duduk 45H, dua deret ekor pesawat, ditemani filem blockbuster Ada Apa Dengan Cinta 2 di layar depan sandaran kursi.
Rasa rindu pada anak anak dan istri sedikit terobati lewat kelucuan adik bayi yang ada di seat 43C. Jadi inget Ara dan Intan waktu kecil.
Tak ada rencana khusus yang saya susun demi melewati waktu seharian ini. Yang terpikir hanyalah menyelesaikan urusan secepatnya di Surabaya, menemui pimpinan pelaksana, deal or no deal, saya balik pulang. Toh sudah berupaya merelakan semuanya.
Akan tetapi keknya perjalanan ini mubazir kalo dibuang percuma. Liburan sehari mungkin nda ada ruginya. Cuma ya kangen pada keluarga menyebabkan semua rencana tambahan tersebut lebih baik untuk tidak dijalankan.
Entah nanti.
Pesawat ini rupanya tak sebesar yang saya bayangkan. Seat H yang tertera pada boarding pass tampaknya tidak menjamin jumlah penumpang yang ada di satu deret. Nyatanya ya hanya 6 orang saja. A, B, C dan H, J dan K.
Kenapa ya ?
Comments
Post a Comment