Skip to main content

Menanti Putusan Rotasi Staf

Weekend kali ini rasanya memang sedikit lebih lama dari biasanya.
dan Hal ini nda hanya saya sendiri yang merasakan. Tapi juga beberapa kawan yang deg deg an menanti putusan pimpinan terkait rotasi staf di lingkungan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kabupaten Badung.

Sedianya dilakukan mulai 2 Januari lalu.
Hari pertama ngantor pasca perpindahan seluruh eselon, baik yang tetap berada di tempat tugasnya semula, pindah ke skpd lain ataupun bertugas di skpd baru sesuai usulan OPD tempo hari.
Yang sayangnya harus molor seminggu lantaran kesibukan dan juga pemindahan ruangan dan arsip, berhubung dengan adanya OPD baru ini, bidang termasuk semua dokumen yang mengikutinya musti menyesuaikan dengan penempatan tugas baru nantinya.

Saya sendiri kini menempati ruangan yang dahulu digunakan oleh kawan kawan Bidang Pertambangan. Cukup luas untuk menampung tiga Kepala Seksi beserta staf yang kelak ditugaskan, beserta Kepala
Bidangnya, plus sebagian Arsip yang dipandang perlu.
Ruangan ini berada di lantai 2 sisi utara, masih di gedung yang sama.

Meja kerja, saya memilih yang ada di pojokan timur. Meja yang dahulunya ditempati senior semasa prajabatan cpns tahun 2004 lalu, memiliki pandangan yang searah ke seluruh ruangan.
Semacam meja pemantauan di ruangan tersebut.
Mirip dengan posisi meja kerja di ruangan saya terdahulu, bedanya suasana yang tercipta jadi sedikit lebih gelap lantaran minimnya bukaan cahaya di dinding sekitarnya.

Ada 12 orang staf yang membantu saya melaksanakan tugas dan aktifitas harian selama tiga setengah tahun terakhir ini. Dua diantaranya berstatus diperbantukan dari Seksi lain, yang sudah saya anggap sebagai Staf sendiri baik dari segi pembagian tugas maupun hak masing masing.
Tiga diantaranya berusia lebih muda dari saya. Sisanya jauh lebih tua.
Menjadi beban tersendiri untuk bisa bekerja sama dengan mereka semenjak tiba di ruang Permukiman, bulan Mei tahun 2013 lalu.
Berusaha menjadikan hubungan Atasan dengan Staf selayaknya Teman Kerja setara, sepertinya ampuh meleburkan semua kepentingan yang ada, bahu membahu meski masih ada cerita suka dukanya, juga mangkel mangkelnya.
Tak lupa bersikap adil dengan semua tanpa mengedepankan ego pribadi sebagai atasan.

Esok, semua kelihatannya akan berakhir sementara.
Menanti putusan rotasi yang kabarnya khusus ruangan kami akan dipecah menyebar mengingat secara tugas, dahulunya kamilah yang mengeksekusi kegiatan yang kini dikelola PRKP. Mungkin sebagai bentuk reward atas hasil kerja selama ini, atau mungkin juga semacam bentuk hukuman karena kami tergolong Staf yang terbandel sejauh ini.
He…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian