Skip to main content

Mengenal Samsung Galaxy J7 Prime

Infonya J series merupakan barisan ponsel yang dipersiapkan oleh Samsung untuk menyasar pangsa pasar kelas menengah ke bawah. Satu segmen terbesar saya kira, yang menjadi kontributor keuntungan vendor sejauh ini.
dan Galaxy J7 Prime merupakan varian termewah dan termahal setahu saya untuk saat ini.

Hadir dengan bodi metal, dan batere yang dapat dipisahkan, Samsung Galaxy J7 Prime bisa dibawa pulang dengan menyiapkan dana sebesar kurang lebih 4 juta rupiah untuk perangkat (3,8), screen guard (0,15) guna mencegah lengket pada layar akibat pemakaian tidak terduga, dan rubber case bening (0,05) untuk pencegahan jatuh tak sengaja.

Jikapun punya anggaran lebih, bisa mencoba eksternal memory berukuran 32 GB atau yang 64 GB sekalian.

J7 Prime merupakan salah satu barisan ponsel Android yang hadir dengan mengedepankan internal storage 32 GB dikombinasi RAM 3 GB dan prosesor Octa Core, cukup puas untuk digunakan sebagai ponsel kerja ataupun multimedia, oleh pekerja macam saya. Juga kalian tentu saja.
Mengadopsi sistem operasi versi 6 atau Android M, butuh setidaknya dua pembaharuan perangkat lunak sebelum bisa digunakan dengan optimal. Yang satu berukuran 239 MB, pembaharuan kedua cukup sekitaran 8,2 MB. Pula update berkala sekian banyak alikasi bawaan yang bisa dilakukan pasca input akun google di Play Store. Jadi kalo bisa ya lakukan di spot penyedia wifi gratisan ya…

Jeroan dalam, masuk kategori standar Samsung masa kini dimana ada opsi pilihan Theme Store, Samsung Cloud dan Smart Manager, beberapa utility tambahan yang bisa ditemukan pada Pengaturan ponsel.
Demikian halnya dengan Office Application dengan tambahan OneNote, Samsung Note ala Note series lengkap dengan custom pen pada penyajiannya dan My Samsung untuk pemahaman lebih lanjut terkait perangkat, merupakan bonus aplikasi bawaan selain Line, FaceBook dan S Health.
Khusus yang terakhir ini, baru muncul pasca pembaharuan firmware diinstalasi.

Layar depan menggunakan permukaan yang sedikit melengkung di bagian tepi, yang kalo kata orang istilah kerennya 2.5 D. Sedikit menyusahkan dibanding yang masih menggunakan layar standar, lantaran kerap tersentuh tak sengaja. Tapi ya kembali ke kebiasaan sih ya. Katrok macam saya kok rasanya sering melencengkan layar. Hehehe…

Terdapat lensa kamera sekunder dan pendeteksi cahaya minus lampu flash yang kalo nda salah dulunya ada di seri J7 (2015).

Sementara sisi belakang cenderung polos. Hanya ada lensa kamera dan lampu flash saja. Letaknya ditengah sisi atas, jadi nda akan kehalang jari tangan pas pengambilan gambar nantinya.
Kualitasnya oke. Standar Samsung lah pokoknya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian