Skip to main content

Menikmati Sunyi Pelataran lantai 2

Duduk termangu di kursi tamu depan ruang kepala dinas pelataran lantai 2 mengingatkan saya pada masa susah akhir tahun 2016 silam dimana saat itu perasaan campur aduk pasca pengenaan denda uang muka pada salah satu kegiatan fisik yang saya tangani. Rekanan kabur membawa uang muka tanpa pernah mau menyelesaikan pekerjaannya. Bersyukur berselang dua bulan, permasalahan ini selesai seiring pengembalian dana dan pencairan denda yang harus dijalani seorang diri ke kota Surabaya. Semua berjalan dengan baik pada akhirnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Saya baru saja tiba dan memilih untuk duduk menikmati suasana luar pasca hujan gerimis sedari berangkat kerja. Keadaan yang dirasa, kurang lebihnya sama.

Tahun ini kami tak lagi memiliki banyak kegiatan untuk dikerjakan sepanjang 2021, mengingat situasi pandemi covid-19 yang belum pasti, dan juga dana pad daerah yang tak kelas kehadirannya. Sebagian besar anggaran dana, dipotong begitu saja tanpa daya. Malahan ada yang tak memiliki agenda kegiatan sama sekali pada seksi yang ia pimpin. Sangat mengenaskan.
Saya sendiri masih cukup beruntung bisa mempertahankan 2 kegiatan rutin yang dilakukan sejak tahun 2017 silam tanpa ada penghapusan item pekerjaan, meski harus dikurangi sebagian kecilnya. Jadi tetap bersyukur dengan kondisi yang ada.

Kawan diruangan, saya meyakini belum ada yang datang. Sekian bulan melakoni pembagian WFH di tingkat staf, rasanya jarang punya teman diruangan hingga pukul 9 menjelang. Sementara yang sudah menjabat atau duduk di posisi struktural, tetap ngantor setiap hari sebagaimana biasa. Jadi bisa tahu dan paham sendiri dengan kebiasaan yang lain. Sementara untuk bubaran, ada yang memutuskan pulang pada pukul 13.00 namun ada pula memilih tepat waktu. Saya sendiri ambil opsi fleksibel. Tergantung kesibukan ataupun adanya tamu kedatangan masyarakat.

Semua gara-gara Corona. Macam sesal anak saya. Pariwisata jadi sedemikian lesunya satu tahun terakhir, banyak tenaga kerja yang dirumahkan dan harus beralih profesi demi tetap mendatangkan penghasilan. Kami di PNS masih cukup beruntung dalam kondisi begini, meski pendapatan tidak sepenuhnya bisa didapatkan. Ya mau bilang apa. Sudah resikonya.

Setengah jam sudah berlalu.
Belum ada tanda-tanda kedatangan kawan satupun di lantai yang sama.
Masih nampak sunyi untuk dinikmati.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p