Skip to main content

Diisukan Covid, ih Jik Ping

Rahajeng Semeng, Selamat Pagi.

Setelah satu minggu lebih berkutat dengan obat, akhirnya kondisi tubuh mulai balik lagi ke keadaan normal sebagaimana adanya. Fisik dan pikiran membaik, sementara pilek sampai pagi tadi masih betah aja bertahan di hidung pasca bersin-bersin.

Sempat diisukan terkena Covid

Kaget aja pas baca pesan dari seorang kawan yang menyampaikan jika saya sempat diisukan terkena virus Covid-19. ih Jik Ping. Pang de je.
Lantaran dari hari Jumat lalu memohon ijin untuk gak masuk kantor gegara batuk pilek mulai menyerang tubuh. Pantas saja seorang kolega menyampaikan pesan agar saya lekas sembuh dari sakit hari itu juga.
Tapi ya jangan sampai-lah. Kasihan di rumah ada sepasang orang tua dan tiga anak yang tinggal serumah dengan saya, kalau sampai kena. Apalagi dalam diri juga ada penyakit bawaan yang katanya rentan pada penyebaran virus Covid-19. Cukup atasan saya aja yang kena. Semoga gak ada menyebar ke yang lain lagi.

Ternyata, berolahraga rutin setiap hari belum jua cukup untuk bisa menjaga kesehatan selama masa pandemi begini. Konsumsi makanan yang ‘aman’ dan menjalani rutinitas yang ‘sehat’ juga wajib dilakukan agar jangan sampai sakit macam saya kemarin. Beneran gak enak rasanya.
Rasa mual pengen muntah, atau bawaan pengen tidur seharian bikin rutinitas dan kebiasaan banyak berubah semingguan ini. Lebih parah dari orang ngidam.
Tapi bersyukur, istri tetap setia dan rajin mengingatkan agar sakitnya jangan kelamaan. Sepi katanya, gak ada yang dijahili.

Pagi ini kami akan melakukan persembahyangan secara mandiri. Rahinan gumi Saraswati dimana ilmu pengetahuan diturunkan. Berharap kondisi fisik dan pikiran bisa jadi jauh lebih baik lagi mulai hari ini.

Menyeruput kopi terasa nikmat benar kali ini.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p