Skip to main content

Ayo Gunakan Masker, jangan lupa tali kaitnya biar makin Trendy

“Pilih hape dibawa Istri atau ikut Protokol Kesehatan ?”

Tanya seorang kawan yang berprofesi sebagai seorang dokter di akun IGnya, melengkapi sebuah gambar sket dengan tulisan ‘bayangkan, kalo anda masuk ICU karena Covid, HP anda akan dipegang Istri anda selama 14 hari.
Ayo pakai MASKER

Menggelitik pastinya, dan sudah bisa ditebak banyak komentar canda dari kawan lainnya sesama penulis blog termasuk bang YosKebe yang mengingatkan saya apakah sudah membersihkan isi hape ?

Ajakan menggunakan Masker selama setahun terakhir ini hampir setiap hari didengungkan, mengingat tingkat kerentanan penularan virus Corona makin hari makin meningkat tajam. Akun yang sama bahkan sempat mecuitkan angka positif Covid per hari ini mencapai 9000 orang. Bahkan animator Larva pun bela-belain membuat animasi dalam kereta yang membawa pesan penting ajakan yang sama.

Bali sendiri infonya sih mencapai peringkat tertinggi dalam penerapan himbauan kepatuhan protokol kesehatan, kata pak Gubernur. Yang benar atau tidak, pastinya masih banyak yang enggan mengenakan masker saat beraktifitas harian di jalanan. Atau meskipun sudah menggunakannya, namun seringkali tidak dikenakan dengan benar. Bahkan ada juga yang melepas dan menaruhnya sembarangan saat makan minum.

Belakangan muncul trend penggunaan aksesoris tali kait masker yang banyak digunakan oleh kaum hawa, para ibu-ibu muda yang menyajikan manik-manik warna warni eye catching, berfungsi untuk menggantungkan masker saat tidak digunakan di sela beraktifitas. Apakah untuk sekedar ngemil, makan dan minum, ataupun melepas sejenak saat berada berada sendirian jauh dari keramaian. Aksesoris ini tentu saja jadi bermanfaat mengingat masker tak perlu bersentuhan dengan tangan terlalu sering saat dilepas atau dikenakan kembali, dan juga kotor saat diletakkan di meja sekitar kita.

Rupanya, tali kait gantungan masker ini adalah salah satu produk lokal dari umkm dekat rumah dan dijual dengan harga yang murah terjangkau.

Untuk tali kait sederhana biasanya bisa dibawa pulang kurang dari selembar uang sepuluh ribuan. Satu warna tanpa hiasan manik dan batu lainnya. Ini biasanya menjadi favorit pilihan bapak-bapak macam saya, karena bisa dikenakan dalam situasi kondisi apapun, termasuk dalam ruangan rapat dengan pimpinan.

Sementara untuk yang eye catching atau penuh manik dan batu warna-warni dijual sedikit lebih mahal namun tetap ramah di kantong. Biasanya yang model begini diminati oleh kaum hawa, ibu-ibu muda yang ingin tampil trendi. Ada juga yang bermotif rantai dengan hiasan cantik di sela tali kait.

Kalian yang berminat, coba saja searching fitur marketplace area terdekat pada sosial media akun FaceBook, pasti ada banyak yang menyediakan opsi dan beragam model. Kalaupun malas mencari-cari, bisa kontak Tridi.id di nomor 081238718559 / 085739132531 yang siap mengantarkan pesanan secara cod, ataupun pengantaran via Gojek. Kalaupun mau diTransfer juga bisa kok, dan jangan khawatir bakalan tertipu. Sementara untuk pemesanan dari luar kota, mereka biasanya menggunakan ekspedisi semacam JNE atau JNT, khusus wilayah timur memanfaatkan Lion Parcel.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian