Skip to main content

Cerita Masa Lalu saat era #KasetJadul melanda masa Remaja

Tak kurang sebanyak empat laci berukuran besar yang berada dalam meja belajar masa remaja dipenuhi oleh belasan hingga puluhan #KasetJadul hasil perburuan sejak jaman sekolahan SD hingga masuk perkuliahan. Isinya beragam, dari seluruh album Bang Iwan Fals yang menjadi musisi idola hingga hari ini, selera music rock macam Guns n Roses atau Van Halen, music metal macam Metallica, grunge seperti Nirvana, punk Rancid atau Bad Religion hingga aliran Thrash macam Sepultura atau Obituary pun ada. Sementara dari sisi cinta-cintaan ada albumnya Kla Project atau the Beatles, pun musisi legenda Indonesia macam God Bless siap menggedor kamar tidur yang saya tempati jaman itu.

Ada semacam pembagian area secara khusus yang saya lakukan dalam menempatkan semua #kasetjadul diatas tadi, seperti laci untuk album atau kaset yang baru dibeli, lalu ada laci yang ditempati oleh musisi-musisi favorit, laci kaset album musisi barat ‘kelas 2’ dan laci kaset lokalan. Khusus area lokalan biasanya diisi dengan kaset albumnya abah Ebite G Ade, drama gong dan gambelan bali pun termasuk beberapa album Pesta Rap yang dulu pernah tenar pada masanya.

Dalam satu area laci bisa menampung kurang lebih sekitar 85-90an buah kaset dengan kemasan yang bermacam-macam. Dari plastik mika tebal sebagaimana laiknya kemasan #kasetjadul, kotak plastik berwarna putih dengan ukuran besar, atau model lapisan kertas pada sisi luar untuk menambah kesan estetis album rilis. Semuanya penuh terisi dan hanya menyisakan sedikit space di area tengah dengan daya tampung tambahan 6 kotak kaset dengan posisi yang berbeda.

Bapak Ibu saya kerap memarahi jaman itu, lantaran dari 5 buah laci meja belajar yang ada, 4 diantaranya sudah dipenuhi dengan puluhan kotak kaset yang saya beli dari uang bekal dan honor menulis di tabloid sekolah Wiyata Mandala jaman menengah ke atas dahulu. Sementara sisa 1 laci biasanya berisikan pernak pernik pelengkap dari aktifitas mendengarkan musik dari tape compo double stereo keluaran Polytron dan banyak dimiliki oleh kawan-kawan sepantaran, teman sekolahan.

Makin berkurangnya penggunaan #kasetjadul untuk kenikmatan mendengarkan musik lantaran secara perlahan berganti dengan format file MP3 dan sekarang melalui media streaming, makin berkurang pula jumlah kaset yang saya masih saya pertahankan hingga kini. Hanya tersisa 2 laci saja sementara 3 lainnya penuh dengan pernak pernik barang material jaman now seperti charger ponsel, colokan, case dan lainnya.

Kalian masih punya koleksi #KasetJadul yang tersimpan dirumah ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p