Skip to main content

Post Karangan Mirah - Keindahan Flora dan Fauna Bali

Pulau Bali sangat terkenal dengan keindahan alamnya, banyak sekali turis yang datang ke Bali untuk berlibur. Di Bali juga banyak terdapat tempat – tempat wisata yang indah, ada yang alamnya masih asri belum terjamah oleh beton dan pembangunan, dan ada juga yang sudah berupa panangkaran dan perlindungan. Bahkan terkadang orang-orang manca negara lebih mengenal Pulau Bali dibanding lndonesia.

Bali memiliki beragam jenis flora dan fauna yang bisa dinikmati keindahannya. Mulai dari bentuknya yang indah, warna – warninya yang cerah mampu menyengarkan mata dan pikiran yang jenuh, dan kehadirannya yang jarang ditemui di kehidupan sehari – hari.

Flora di Bali memiliki banyak manfaat, contohnya untuk menghias rumah, bersembahyang, untuk obat – obatan, dijadikan karya seni lagu, lukisan, dan juga yang dijadikan tarian. Tariannya tentu sangat menarik, mulai dari gerakannya dinamis sampai iringan musik dan gambelannya. Ada berbagai macam tarian yang diambil dari nama – nama flora, contohnya tari sekar jepun, tari sekar jempiring, dan masih banyak lagi. Semua menceritakan keindahan bentuk dan ragam yang ada.

Tidak kalah dengan flora, fauna pun juga memiliki banyak manfaatnya. Ada yang digunakan untuk ritual upacara adat bali, untuk dikonsumsi, dan juga menginspirasi banyak seniman Bali dalam usahanya menciptakan tarian juga. Contohnya seperti tari cendrawasih, tari merak, kidang kencana, dan banyak lagi. Fauna di Bali itu warnanya sangat indah, dan beragam jenis juga ukuran. Mulai dari yang berukuran kecil seperti jalak bali, sedang seperti anjing kintamani, hingga besar seperti gajah.

Salah satu jenis flora yang sangat terkenal di Bali adalah bunga kamboja atau yang kalau kami di Bali lebih sering menyebutnya dengan nama bunga jepun. Bunga jepun itu mempunyai banyak warna, ada yang berwarna putih dicampur dengan warna kuning, ada yang berwarna merah muda, ada juga yang berwarna merah. Jumlah kelopaknya pun ada yang empat, lima bahkan sepuluh. Banyak juga pecinta tanaman yang kemudian melakukan modifikasi jenis yang sudah ada, untuk mendapatkan varian jenis baru.
Wangi bunga jepun itu harum sekali dan sering digunakan untuk menghias properti-properti yang ada di hotel, seperti ditaruh dikolam, ditaruh dipatung, dan juga kadang ditaruh dikasur agar terlihat mewah dan elegan. Seorang kawan bahkan memiliki ibu yang suka meracik dan mengubah bunga jepun kering menjadi lulur dan sabun wangi, lalu dijual ke outlet-outlet spa dan relaksasi yang banyak betebaran di daerah wisata.
Kakek saya senang sekali berkebun, tentunya kakek juga memiliki beberapa jenis pohon bunga jepun. Saya biasanya menggunakan bunga jepun itu untuk bersembahyang.
Sementara itu, di jalanan bali sering sekali saya melihat bunga jepun yang berjatuhan di trotoar dan aspal, jumlahnya sangat banyak, seperti saya melihat bunga sakura yang berguguran pada musim semi di Jepang.

Burung jalak bali adalah flora yang identik dengan pulau bali, bisa dilihat dari namanya yaitu burung jalak bali dan pasti berasal dari pulau Bali. Burung jalak bali adalah hewan endemik Indonesia. Burung jalak bali berwarna putih dan berukuran kecil, namun burung jalak bali sudah hampir punah.
Syukurnya, burung jalak bali masih dilestarikan di taman nasional Bali Barat. Disana terkenal dengan hutannya yang subur, airnya yang jernih, dan gunungnya yang sangat indah. Maka dari itu agar flora dan fauna di bali tidak punah kita harus menjaga dan melestarikannya. Kalau burung jalak bali tidak dilestarikan mungkin saja pada saat ini burung jalak bali sudah punah dan kita sudah tidak bisa melihat keindahannya lagi.

Disekolah saya banyak belajar tentang cara menjaga dan melestarikan flora dan fauna di Indonesia. Kadang saya berfikir “kenapa ya orang – orang itu suka memburu hewan dan menebang lahan – lahan hijau untuk kepentingan pribadi? Apakah dia tidak mengetahui kalau itu sangat penting untuk kehidupan kita?” Saya sering berfikir seperti itu saat saya mempelajari materi menjaga dan melestarikan flora dan fauna di Indonesia.

Ada suku yang suka berburu makanan di hutan, tetapi mereka hanya mengambil apa yang mereka butuhkan saja dan tidak mengambilnya semuanya dengan serakah.
Ada orang yang menebang pohon sembarangan dan memburu hewan dengan seenaknya saja, menurut saya itu adalah hal yang sangat tidak baik, dan tanpa disadari mereka sudah merusak sumber daya alam yang ada bumi kita. Contohnya seperti pulau komodo yang sekarang dikabarkan akan dijadikan “Jurassic Park”, itu sama saja dengan merusak habitat komodo bukan?
Dan saya sangat menyayangkan hal itu.
Sebaiknya kita menjaga dan melestarikan flora dan fauna yang ada di Indonesia, bukannya merusak dan memunahkan habitatnya.

Banyak orang yang berkata seperti ini “kamu kenapa sih ikut campur hal – hal yang seperti itu, sekolah saja dulu yang benar.” Saya tahu kalau saya masih berusia sangat dini untuk ikut campur dalam hal yang seperti itu dan saya masih duduk dibangku SMP. Tapi tidak ada salahnya bukan untuk generasi muda menjaga dan melestarikan flora dan fauna Indonesia khususnya Bali mulai dari sekarang, karena kita lah yang akan menjadi penerus bangsa ini kedepannya. Kita tidak mau kalau semua sumber ada alam hayati dan nabati bangsa Indonesia habis, dan juga negara Indonesia itu terkenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah.

Marilah kita menjaga dan melestarikan flora dan fauna yang ada di Bali, juga Indonesia secara umum. Ada berbagai macam cara untuk melestarikannya, bisa dari membuat cagar alam, suaka margasatwa, kebun binatang, melakukan tebang pilih/reboisasi, melindungi hewan – hewan dari pemburuan bebas, dan tentunya memberitahu masyarakat betapa pentingnya menjaga dan melestarikan flora dan fauna di Bali juga Indonesia.

Kalau dibali saya melihat sudah banyak tempat – tempat pelestarian flora dan fauna, seperti kebun binatang bali zoo, taman safari, taman nasional bali barat, dan masih banyak lagi tentunya. Sebagai generasi muda kita wajib menjaga dan melestarikan flora dan fauna di Bali, agar kelestarian dan keindahannya tetap terjaga ditambah dengan adanya flora dan fauna yang sangat indah.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

Tengah Malam nyambangi Graha Sewaka Dharma

Ini pengalaman pertama set alarm pada pukul 01.15 wita dini hari, atau bisa dikatakan masih tengah malam, untuk membangunkan si sulung, menyiapkan diri terkait agenda photoshoot Teruna Teruni Denpasar 2024, yang rencana berhiasnya dilakukan di gedung Sewaka Dharma, Dinas Pariwisata Kota Denpasar Lumintang. Auto dah gak bisa tidur lagi setelahnya.  Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 02.20 wita. Dan langsung meluncur ke area belakang, pemerajan di lokasi setempat untuk matur uning terkait kegiatan hari ini. Jadi ingat suasana jaga kantor di puspem era pemilu. Sepi dan gelap. Bersyukur sudah ada beberapa kawannya yang mendahului di lokasi.  Pantesan aja pengumumannya diwajibkan bawa Autan. Banyak nyamuk disini ternyata. Sukses bikin bentol dan gatal pada kaki.  Setelah yakin semua siap, saya meninggalkan Sewaka Dharma mendekati pukul 03.00 wita. Berjalan lambat di sepanjang jalan Gatot Subroto Tengah, membiarkan satu dua truk besar yang melaju kencang dari arah barat. Sembari memperh