Ada dua musisi lokal yang pada jaman lagu Bali pernah ngetop tahun 80an dahulu, saya sukai dan koleksi album-album kasetnya. Bli Yong Sagita dan pekak Ketut Bimbo.
Saya mengenal nama bli Yong Sagita lewat karya apiknya Jaje Kakne yang menyajikan klip pelawak bali Petruk berkeliling alun-alun Puputan Badung dan membeli es krim kojong didalam bemo roda tiga. Sebuah penampilan klasik yang mengisahkan kehidupan nak bali jaman itu. Entah apakah klip ini ada bersliweran di portal video YouTube, rasanya sih enggak. Yang mana kaset album pertama yang saya beli saat itu adalah album ketiga bli Yong, Ciri-ciri. Berbekal rasa penasaran, maka dibeli pulalah album pertama Karmina, kedua yang Tang Tang Kulentang dan keempat Raka Rai, plus album medley yang berisikan kompilasi lagu-lagu terbaik Yong Sagita saat itu.
Tema kenakalan ‘nak muani’ khas Buleleng jadi ciri khas dari lagu-lagunya bli Yong dan jujur saja saat itu memang gak semuanya saya bisa pahami artinya. Baru setelah beranjak dewasa, saat mendengarkan kembali puluhan lagu lamanya bli Yong melalui format MP3 yang saya titip rekam di Maharani record, baru deh jadi nyengir sendiri. Tapi yang namanya lagi bali klasik, gak usah malu lagi untuk dinyanyikan keras-keras saban sore hari sepulang kerja.
Lagu dengan tema nakal dan porno juga dirilis oleh musisi kenamaan asal Banyuatis Buleleng, pekak Ketut Bimbo. Ada banyak album yang pernah dirilis sejauh ini, salah satunya bertajuk Rudal Jepang yang full ngebanyol dan penuh lirik jaruh di dalamnya. Untuk konsumsi bagi diri sendiri, saya meyakini lagu-lagu Ketut Bimbo bisa dikatakan lucu dan kadang bikin ngakak, tapi gak rekomend banget kalo mau diputarkan dalam mobil yang berisikan orang tua sopan dan anak gadis. Bisa runyam kalo itu dilakukan.
Suaranya yang khas berbalut kalimat unik, menjadikan Ketut Bimbo merupakan salah satu legenda musisi Bali saat ini. Celetukan ‘dakin gigi merasa mentos’ atau -translate- kotoran gigi berasa (permen) mentos, adalah salah satu yang masih saya bisa ingat saat ini. Termasuk mekurenan ngajak pianak lan meme -translate- menikahi anak dan ibunya sekaligus, lantaran saat dahulu dinikahi si ibu mengaku lajang, masih bisa dinikmati lagak lagunya dalam sebuah klip di portal YouTube.
Belakangan, saya ada rencana main lagi ke Maharani untuk menitiprekam lagu-lagu lama mereka khususnya Ketut Bimbo yang makin kesini sudah makin jarang didengar. Jadi kangen banget ceritanya.
Apa kabarnya bli Yong Sagita dan pekak Ketut Bimbo hari ini ya ?
Comments
Post a Comment