Skip to main content

Mencoba Memanfaatkan Waktu Luang PPKM Darurat

Setiap makhluk memiliki hak untuk hidup, bahkan untuk serumpun tanaman liar sekalipun.
Namun bilamana mereka tumbuh pada tempat-tempat yang seharusnya dijaga kebersihannya oleh kita sebagai manusia, ya dengan terpaksa dibunuh dan dihilangkan. Meski tergolong kejam karena memiliki kaitan dengan nyawa para tanaman liar, tapi ketimbang merusak suasana ya dilakoni saja.

Perintah PPKM telah dikeluarkan oleh para petinggi negeri awal bulan Juli ini. Beberapa mal dan pusat perbelanjaan infonya harus ditutup dan ribuan pekerjanya dirumahkan. Sementara toko dan warung serta tempat usaha lainnya mendapat batas waktu beroperasi hingga pukul 8 malam kalau tidak salah.
Di lain sisi, para abdi negara kembali diminta melakukan WFH meski tidak semua. Namun kami yang secara kebetulan berada dalam lingkup pelayanan publik, kelihatannya masih diwajibkan untuk melakukan WFO dengan batasan maksimal 25% setiap harinya.
Meski edaran lanjutan dari kepala daerah dimana kami bernaung belum dipastikan, namun untuk berjaga-jaga, kesepakatan untuk melakukan WFH di ruangan kerja telah diambil semalam.
Masuk Kerja seminggu sekali.

“Gak semua orang dapat privilege masih bisa digaji sementara dimintakan untuk WFH…” kata teman saya. Maka itu kami tetap bersyukur, saat gaji yang kelak dan telah kami terima tetap ada dan utuh. Meski pendapatan di luar itu harus berkurang bahkan tidak dapat sama sekali.

Maka, pada saat-saat begini, rasanya memang harus ada kegiatan yang bisa diambil meski tak mendatangkan bekal atau rejeki.
Bersih-bersih area merajan salah satunya.

Pandemi Covid yang isunya makin lama makin ganas, memaksa semua orang harus mengorbankan sisi ekonomi dan mementingkan kesehatan bersama.
Slogan untuk tetap #dirumahsaja sepertinya akan ramai kembali.
Mumpung ada banyak waktu luang nantinya, membunuh satu dua jam diantaranya tidak ada salahnya kan ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p