Skip to main content

Jaga diri sendiri, Jaga orang lain

Saya memang sengaja tidak mengungkapkan apapun kaitan pemberlakuan #ppkm dan juga perkembangan #covid19 di akun media sosial sebagaimana yang dilakukan banyak kawan di luar sana.
Bukan lantaran memiliki posisi aman atau previlege tetap mendapatkan gaji bulanan sementara status sama-sama menyandang WFH, tapi lebih kepada berupaya memberi rasa nyaman pada diri sendiri, utamanya pikiran. Karena dua minggu terakhir serangan nafas sesak selalu menghampiri sesaat pasca membaca informasi tentang penularan covid dan variannya, juga belasan berita duka. Mirip dengan situasi setahun lalu, saat Corona mulai merangsek Indonesia.

Saya memang sengaja mengabaikan semuanya, update jumlah kematian atau positif harian dari kawan-kawan nakes di whatsapp group, broadcast anjuran untuk mengkomsumsi ini itu sebagai penguat imun, bahkan ikut rebutan susu beruang dan semacamnya. Masa bodoh dengan itu semua.

Toh, apa dan bagaimana penyebaran virus Covid sudah jelas diketahui sejak awal. Himbauan untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan atau mandi pasca bepergian selalu dipatuhi, agar keluarga, anak-anak ataupun orangtua yang ada di sekitar, tidak ikut tertular kelak akibat kecerobohan. Menjaga imun dan mencegah kerumunan selalu diingat.

Jadi Maaf bila saya tak menanggapi apapun info atau pertanyaan kalian tentang Covid atau PPKM. Karena Pemerintah pun saya yakin kebingungan memilih untuk mengutamakan ekonomi atau kesehatan. Apalagi saya yang hanya memiliki dua tangan.

Menonton film, bermain games, olahraga, mencandai anak-anak, meluangkan waktu bersama orangtua, bercengrama dengan orang yang dicintai, menikmati kesendirian dalam senandung atau nyanyian dan menikmati joke yang dilontarkan sebagian kawan lainnya, serta berserah diri pada-Nya jauh lebih berarti daripada mengeluh dan memaki di media sosial atau mengikuti perkembangan covid di luar sana.

Jaga diri sendiri. Jaga orang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p