Skip to main content

Perpanjang Nyawa Tiga Bulan Sekali

Notifikasi sms berdenting nyaring di satu siang, sesaat setelah saya selesai mandi, usai piket WFO masa PPKM belakangan ini. Pikiran berharap banyak bahwa pesan yang datang bukanlah iklan dari provider atau penawaran pesugihan yang rajin menghampiri saban hari. Karena jujur saja, nyawa yang ada di setiap bulannya sudah cukup menguras pikiran dan perasaan.
Ternyata benar. Tunjangan bulan ke-4 sudah masuk ke rekening sebagaimana info yang disampaikan istri tempo hari.

Tunjangan bulan ke-4.
Ini bulan Juli.
Keterlambatan pemberian tunjangan yang biasanya hadir sekian hari setelah gaji masuk ke rekening, lebih disebabkan oleh ketidakjelasan pariwisata yang dua tahun terakhir ini disinyalir makin menurun tingkat kunjungannya juga pemasukan pajak sebagai pendapatan utama Kabupaten Badung, tempat dimana kami bekerja.
Bagi sebagian orang yang terlanjur berhutang dan menghabiskan gajinya sebagai cicilan bulanan, pemberian tunjangan ini tentu sangat berarti, termasuk saya yang pada tahun 2019 lalu meemutuskan untuk melakukan pinjaman dalam jumlah besar, menalangi modal yang dimiliki untuk membangun rumah.

Memang gak adil rasanya bagi sebagian orang di luar sana, saat mereka diminta untuk menutup usaha secara paksa, kami disini malah enak mendapat gaji meski sama-sama melakukan WFH sebagaimana himbauan pemerintah pusat dan daerah.
Cuma yang perlu diingat ya kontrak kerja di awal saat kita semua memilih dan memulai pekerjaan tersebut. Dimana gaji pegawai negeri sipil, secara resmi ya macam pipa berdiameter mini, ‘cenik lantang’ kalau kata orang tua. Kecil nominalnya tapi panjang masa pemberiannya. Beda dengan pendapatan swasta kebanyakan.

Maka itu bersyukur banged pada akhirnya tunjangan bulanan bisa diberikan walaupun hanya setengah dari nilai yang seharusnya. Minimal bisa memperpanjang nyawa tiga bulan sekali, mengingat tagihan dan kewajiban tetap menanti untuk dilunasi.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p