Skip to main content

Capaian Langkah 5 Tahun

Sudah hampir 5 tahun lamanya saya melakoni aksi jalan kaki cepat ataupun jogging ringan, pagi ataupun sore hari selepas jam kerja. Bertujuan untuk menekan gejala Diabetes yang sebelumnya sempat membuat khawatir keluarga lantaran muncul gak tanggung-tanggung. Hasilnya lumayan dan sesuai harapan.

Awal mulai masih santai melantai karena belum menyadari sepenuhnya jika olahraga bagi penderita diabetesi itu penting. Target harian hanya 6000 langkah sesuai saran aplikasi. Itupun masih bingung gimana caranya mendapatkan jumlah langkah sebanyak itu. Interval olahraga juga masih males-malesan.

Masuk tahun ke-2, mulai deh ngumpul mood buat jadi lebih baik. Target harian naik jadi 10ribu langkah, dan aksi jalan kaki cepat mulai merambah aspal jalanan. Dari rumah menuju banyak tempat dan pulangnya ya nge-Grab. Muterin lapangan puputan, sudah dianggap biasa. Lalu ambil jalur muter ke Tohpati dan Gatsu Timur. Penatih atau napak tilas ke SMAN 6 Sanur. Ada juga ke pantai Karang, Serangan, Pasar Mambal dan juga Babakan Canggu.
Pun saat survey bantuan rumah pasca gempa Lombok Utara atau perbaikan bodi kendaraan di Tabanan. Semua dilakoni dengan penuh semangat. Jarak tempuh dari 5 KM, naik jadi 8 lalu 10 dan terjauh 17 KM. Jalan kaki.

Lalu datanglah era pandemi. Area olahraga harus disesuaikan lantaran adanya himbauan untuk berada #dirumahsaja. Makan pilihannya hanya ada 2, rumah dan kawasan Puspem saat ngantor di hari jumat. Target harian masih tetap 10ribu langkah, yang baru mulai diturunkan jadi 6000 selama 2 bulan belakangan ini. Gara-gara lutut mulai terasa nyeri akibat beban tubuh saat kecepatan atau pace meningkat. Meski demikian, capaian harian tetap saja melebihi 10ribu langkah. Memang sudah menjadi kebiasaan tampaknya.

Kalian sudah olah raga pagi ini ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p