Skip to main content

Thailand, tentang sebuah perjalanan

Sembari menikmati perjalanan, biasanya saya mengambil satu dua gambar dengan objek menarik, mewakili tempat-tempat yang pernah saya kunjungi. Selain bisa digunakan sebagai kenang-kenangan dari sebuah cerita lama, pula kelak dapat dimanfaatkan sebagai ilustrasi tulisan tentang hal-hal unik dan eksentrik.
Seperti empat gambar berikut.

Diambil pada pertengahan tahun 2015 silam, gambar-gambar ini memberikan informasi lokasi kunjungan di belahan bumi sisi barat laut dengan berbagai venue yang tak kalah asyik untuk dinikmati.
Dari Wat Arun, Wat Phra patung Budha Emas, Asiatique, Nong Nooch Tropical Garden hingga pasar apung Pattaya dan Tiger Zoo.

Yup, Thailand.

Sementara bagi mereka yang menginginkan berbagai aksi dengan tantangan yang lebih, bisa menunggu keriuhan malam di Pattaya melalui show Kabaret yang menyajikan penampilan para wanita cantik KW 1, pula atraksi menarik lainnya di gedung Big Eyes atau klab malam seputaran lokasi. Untuk menikmati godaan mata yang satu ini, selain menyiapkan sejumlah besar mata uang baht, dibutuhkan juga kebesaran hati untuk melihat dan menyaksikan hal-hal di luar nalar.

Saya sendiri lebih suka menjajal keberanian akan ketinggian dengan menaiki bianglala sendirian, atau berpose selfie di samping harimau dan pawangnya.

Thailand juga dikenal dengan model kulinernya yang tak kalah heboh. Dari daging babi yang dikemas bulat dan ditusuk laiknya sate berukuran jumbo, juga ragam binatang kecil lain macam kalajengking, laba-laba, kelabang yang dikeringkan, bahkan tikus dan daging buaya. Semua bisa dinikmati di berbagai objek wisata macam the Floating Market atau Pasar Apung Pattaya dan juga taman terbesar mereka di Nong Nooch Tropical Garden.

Untuk pasar oleh-oleh, interaksi disini cukup meringankan bagi mereka yang tak mampu menguasai bahasa Inggris ataupun bahasa lokal Thailand. Lantaran para pedagang di area oleh-oleh sebagian besar menguasai bahasa Indonesia, dan harga yang tertera rata-rata juga ditampilkan dalam bentuk satuan rupiah. Jadi aman.

#thailand #kuliner #jalanjalan

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p