Skip to main content

Hargai Pengembang, Beli Aplikasi PRO

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai pengguna aplikasi yang dibuat dan dikembangkan oleh orang-orang di luar sana, untuk beberapa kebutuhan ataupun kepentingan harian baik dalam fungsi penunjang kreatifitas ataupun sarana hiburan.
Salah satu yang paling sering saya lakukan adalah membeli lisensi versi Pro atau berbayar mereka untuk bisa menikmati fitur layanan tertentu, tambahan kemampuan dari versi free atau gratisannya.

Memang saat ini ada banyak versi Pro yang bisa didapatkan secara gratis atau tidak berbayar alias versi bajakan, akan tetapi ketika ditimbang-timbang situasinya atau malah dibalik posisi pengguna dan pengembang aplikasinya, apakah kita mau hasil jerih payah pikiran yang kita tuangkan dibajak pula oleh orang banyak ?

Opsi berbayar dari aplikasi versi Pro biasanya ada 2 jenis, yaitu berbayar yang dihitung setiap tahun bahkan bulan, dan berbayar yang dilakukan sekali saja seumur hidup, meski aplikasi mendapatkan pembaharuan versi berkali-kali. Saya sendiri biasanya memilih opsi kedua, karena jauh lebih simple dan murah.

Ada beberapa aplikasi yang saya miliki dan gunakan dalam ponsel Android sejak awal memilikinya, yang berstatus Pro atau berbayar. Berikut diantaranya.

Muzio Player Pro, ini fungsinya sebagai musik player pengganti bawaan Samsung, yang sudah sekian tahun ini bermasalah karena tidak bisa memainkan track sesuai urutan dalam folder, malah memutar secara acak atau shuffle meskipun fitur ini sudah diNonaktifkan. Termasuk ada pilihan folder track-nya tadi.

MX Player Pro, pemutar video yang punya banyak fitur dan kemudahan sesuai keinginan penggunanya. Awalnya saya kira opsi pembayaran hanya digunakan untuk menghilangkan iklan yang tampil pada list video yang kita miliki. Eh ternyata fitur tambahannya ada banyak.

YouCut Video Editor Pro, ini menggantikan aplikasi Filmorago yang pasca update versi malah jadi berbayar tiap tahun, padahal sebelumnya dah ambil versi pro juga dengan opsi potong pulsa 27ribuan. Fiturnya tergolong lebih banyak dari Filmorago dengan user interface yang mudah dipahami oleh pengguna awam macam saya.

Smart MP3 Recorder, ini fungsinya menggantikan fitur Voice Recorder bawaan ponsel yang bisa di-set hasil rekamannya menjadi format file mp3. Berguna banged saat melakukan wawancara ataupun aksi mencatat jalannya rapat. Semua kalimat jelas banget hasilnya.

Audio MP3 Editor, ini fungsinya ke pengolahan file audio untuk pemotongan hingga konversi. Biasanya saya gunakan untuk membuat ringtone panggilan masuk dari berbagai file musik ataupun jingle, dan kebutuhan editing video dokumentasi.

Regrann, fungsi utamanya lebih pada repost postingan IG milik orang lain ke akun yang kita gunakan. Bermanfaat bagi mereka yang bergerak dalam usaha menjadi reseller satu produk dimana post-post IG yang akan dipublikasi sudah dipersiapkan lebih dulu oleh akun induknya.

Grass Live Wallpaper Pro, ini lebih ke tampilan wallpaper ponsel yang menyajikan tampilan rumput di sisi bawah dan langit dari tengah hingga sisi atas ponsel. Uniknya, warna langit akan berubah seiring jam/waktu yang sedang berlangsung di kenyataannya. Jadi bisa berwarna gelap saat malam hari, terang saat siang maupun memerah saat sore.

PicSay Pro, bisa digunakan untuk editing gambar dengan penambahan tulisan, emoji atau pap picture.

Diluar aplikasi diatas ada juga beberapa aplikasi yang telah saya bayarkan versi Pro-nya dengan opsi sekali bayar namun tidak digunakan sementara waktu saat ini.
Seperti misalkan Viva Video Pro untuk editing video, Square Home launcher untuk tampilan menu laiknya Windows Phone, Apex Launcher Pro untuk tampilan menu yang bisa mengunci tampilan layar, kini sudah bisa dilakukan oleh One UI miliknya Samsung makanya diUninstall, Bass Booster untuk pengaturan Equalizer, GPS Status untuk pencarian titik koordinat lewat ponsel, dan lainnya.

Opsi penggunaan pembayaran dengan cara sekali bayar ini biasanya saya setujui bilamana nilai pembayarannya berada dalam rentang dibawah 100ribuan secara lifetime.

Akan tetapi meskipun aplikasi ini sudah saya bayarkan penggunaannya untuk sebuah versi Pro, rupanya jika aplikasi ini dikonversi menjadi sebuah file instalasi apk laiknya format ponsel Android, tidak serta merta bisa digunakan pada ponsel lainnya, mengingat aplikasi ini tercatat per alamat email yang digunakan saat pembelian. Itu sebabnya untuk beberapa fungsi yang sekiranya dibutuhkan pada ponsel milik anak ataupun istri, biasanya saya tanamkan pula email yang sama pada perangkat mereka untuk mendapatkan kemudahan fitur versi pro.
Itu sebabnya, email yang saya gunakan sebagai opsi pembelian versi Pro ini, bukanlah email pribadi melainkan email bersama satu keluarga.

#apps #pro

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p