Skip to main content

Swiss-Belexpress Legian Kuta Bali, Sesi Penilaian Scorecard Kabupaten Badung Tangguh Bencana

Hotel SwissBell Legian ini kalau tidak salah hitung, memiliki 7 lantai termasuk basement yang dipergunakan sebagai parkir kendaraan bermotor. Sementara itu lobby seperti biasa bergabung fungsi dengan pool atau kolam renang dan resto di sisi belakang area.
Saya sendiri mendapatkan ruang menginap di lantai 5, tepatnya kamar 501 yang berada di sebelah tangga dan depan kiri lift.

Tinggi antar lantai, kalau mau dihitung secara kasar, diperkirakan berada pada jarak dibawah 2.5 M. Kemungkinan sekitar 2.2-2.3an, karena saat saya berjalan di selasar lantai kamar, jarak kepala dengan langit-langit plafond hanya selisih sedikit saja. Kalopun jalannya loncat-loncat, bisa dipastikan pasti kejedug dengan suksesnya.

Dari lima lantai yang ada, tiga diantaranya dipergunakan untuk fungsi penginapan atau kamar. Lantai 2, 3 dan 5. Sementara lantai 4-nya absen. Kemungkinannya adalah sebagaimana biasa, angka 4 diluaran dipandang sebagai angka sial. Serupa dengan seri ponsel Nokia yang meniadakan angka 4 dalam rilis mereka.

Ruang Pertemuannya sendiri berada di rooftop, diatas lantai 6. Terdiri dari 3 ruang kecil dengan area bersama sebagai snack dan coffee bar. Posisinya tidak full satu lantai, karena sepertinya masih berada pada lingkup yang sama dengan lantai 6. Hanya berbeda ketinggian sedikit saja.

Sesi diskusi Lokakarya Penilaian Kabupaten Kota Tangguh Bencana dilakukan pada ruang pertemuan tengah, diikuti oleh berbagai instansi opd teknis, seperti PUPR, LHK, Perhubungan, PDAM, PTSP, Pendidikan, Pariwisata, Perumahan Permukiman, Rumah Sakit dan BPBD Badung. Sesi ini melanjutkan pemberian scorecard 3 dari 10 langkah mendasar yang berkaitan dengan aset, infrastruktur dan fungsi bangunan dalam kaitan rawan bencana.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p